Gubernur Kaltim Isran Noor Stop Pembangunan IKN Jika Rusak Hutan Simak Konsep Ibu Kota di Masa Depan

Gubernur Kaltim Isran Noor stop pembangunan IKN jika rusak hutan, dimak konsep Ibu Kota di masa depan .

Kompas.com/Hilda B Alexander
Nagara Rimba Nusa juara I sayembara IKN atau ibu kota baru 

TRIBUNKALTIM.CO - Gubernur Kaltim Isran Noor stop pembangunan IKN jika rusak hutan, dimak konsep Ibu Kota di masa depan .

Gubernur Kaltim Isran Noor berjanji bakal menghentikan pembangunan Ibu Kota Negara ( IKN ) jika merusak hutan .

Pernyataan ini disampaikan dalam pertemuan dengan Climate and Land Use Alliance ( CLUA ) di Kantor Gubernur Kalimantan Timur, Senin (3/2/2020) .

Lantas, bagaimana perbandingan luasan ibukota baru dibandingkan dengan luas perkebunan sawit di Kaltim ?

"Saya akan hentikan sendiri kalau merusak hutan," tegas Gubernur Kaltim tersebut seperti dilansir dari kompas.com.

Demikian pernyataan yang disampaikan Gubernur Kaltim Isran Noor dalam pertemuan dengan CLUA tersebut.

 BNPB Kumpulkan Ahli Teliti Potensi Gempa di Ibukota Baru, BMKG : Ada 3 Sesar Sumber Gempa di Kaltim

 Isran Noor Berani Ancam Proyek Ibu Kota Baru jika Hutan Rusak, Inilah Profil Gubernur Kaltim

 Demi Hutan, Gubernur Siap Stop Pembangunan Ibu Kota Negara, Ada 94 Lubang Tambang di Ibu Kota Baru

 Lakukan Kunjungan Kerja ke Kaltim, Komite I DPD RI Dukung Pemindahan Ibu Kota Negara

Konsep IKN yang baru

Pemenang pertama sayembara desain ibu kota negara baru miliki tema 'Nagara Rimba Nusa' yang terdiri dari beberapa cluster atau kelompok.

Rencananya akan ada tujuh cluster dalam desain ibu kota negara baru Indonesia yang akan dipindahkan ke Kalimantan Timur.

Cluster pertama adalah komplek pemerintahan, di dalam komplek ini akan berisi istana milik Presiden dan Wakil Presiden, komplek legislatif, serta MA dan KY.

Selanjutnya adalah komplek kementerian, komplek ini merupakan satu cluster yang akan digunakan untuk seluruh kementerian koordinator dan kementerian lain, institusi pemerintah, kedutaan besar, markas besar TNI serta Polri, dan masih banyak lagi.

Kelompok ketiga adalah Kawasan Utara Nagara Rimba Nusa.

Kawasan ini merupakan pusat hunian serta pusat distrik, sekolah, stadion olahraga, serta fasilitas yang lain.

Dalam desain Nagara Rimba Nusa juga terdapat kawasan wisata yang rencananya akan terdapat viewing deck dan eco research center.

Kemudian juga terdapat kawasan pusat kota serta kawasan selatan.

Cluster terakhir adalah Danau Pancasila, yang akan merepresentasikan seluruh sila.

Nantinya di pinggir danau tersebut akan dibangun lima bangunan yang menggambarkan setiap sila Pancasila.

Sang ketua tim, Sibarani Sofian, smenjelaskan arti nama tema yang diangkatnya yakni 'Nagara Rimba Nusa' untuk desain ibu kota negara yang baru.

Sibarani mengungkapkan, tema tersebut berawal dari tiga kata, kata pertama yaitu Nagara yang mewakilkan sebagai sebuah ibu kota.

Sementara Rimba dan Nusa merupakan identitas Indonesia.

Indonesia, kata dia, memiliki hutan tropis yang menjadi satu di antara hutan yang terbesar di dunia.

Tidak hanya itu, negara berbentuk kepulauan terbesar juga menjadi identitas Indonesia.

Sehingga nama Rimba dan Nusa dipilih sebagai tema dalam pembuatan desain untuk ibu kota negara yang baru.

"Jadi pendekatan multidisipliner ini membawa kami pada satu pemikiran yakni ibu kota diwakilkan sebagai nagara gitu," kata Sibarani dalam video yang diunggah di kanal YouTube tvOneNews, Senin (23/12/2019).

"Rimba dan nusa adalah karakter yang sangat kita miliki, kita mempunyai satu di antara hutan tropis yang terbesar di dunia."

"Nusa kita juga kepulauan yang terbesar. Inilah hal yang kami anggap menyatukan bangsa," tambahnya.

Nantinya dalam proses pembangunan ibu kota, Sibarani akan menggunakan konsep yang dinamai dengan biomimikri.

Konsep biomimikri merupakan konsep yang mengadopsi strategi alam, yakni mengikuti karakteristik hutan serta tidak menghalangi aliran air maupun angin.

Sibarani menuturkan inspirasi timnya untuk memilih konsep tersebut berawal dalam kehidupan sehari-hari yang hidup selalu beriringan dengan alam.

Meski demikian, saat ini teknologi sudah dapat diterapkan dalam pembuatan kota yang baik bagi lingkungan.

Sibarani menjelaskan, biasanya pembangunan kota yang ada saat ini biasanya mempertaruhkan lingkungan.

"Inspirasi kami datang dari bagaimana kami hidup berdampingan dengan alam, dan teknologi kota hari ini sudah memungkinkan kita untuk membuat kota yang lebih baik lagi dan lebih ramah pada lingkungan," jelas Sibarani.

"Di mana kota-kota hari ini yang kita tau biasanya mengorbankan lingkungan, sekarang kita berusaha untuk membuat satu konsep yang terintegrasi dengan konsep yang namanya biomimikri."

"Jadi bangunan, konteks lahan di sini kita padukan dengan alam sebaik mungkin," imbuhnya.

 Pemerintah Guyur Rp 80 Miliar Buat Pembebasan Lahan Bangun Bendungan di Lokasi Ibu Kota Baru

 Ibu Kota Baru akan Diikuti Bencana Ekologis Seperti Jakarta, Walhi Pertanyakan Jaminan Jokowi

 Ada Kendaraan Tanpa Awak, Lokasi Ibu Kota Baru Indonesia di Kalimantan Timur Bumikan Teknologi 5G

 Jepang Lirik Investasi di Ibu Kota Baru Kalimantan, Bangun Listrik Tenaga Air, Tawarkan Harga Murah

Setelah diumumkan menjadi pemenang, nantinya Sibarani dan tim serta dua juara utama lainnya akan diajak untuk melihat secara langsung lokasi calon ibu kota negara baru, pada tahun 2020 mendatang.

 (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Nagara Rimba Nusa Bagi Ibu Kota Negara Baru jadi 7 Kelompok: Danau Pancasila hingga Kawasan Wisata, https://www.tribunnews.com/nasional/2019/12/25/nagara-rimba-nusa-bagi-ibu-kota-negara-baru-jadi-7-kelompok-danau-pancasila-hingga-kawasan-wisata?page=all.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved