Anak Punk Diamankan di Berau
Anak Punk di Berau Kalimantan TImur Bertahan Hidup Pakai Cara Mengamen, Naik Mobil Tidak Bayar
Muhammad Fikri (19) salah seorang anak punk yang diamankan petugas Satpol PP Kabupaten Berau mengaku datang ke kabupaten Berau Kalimantan Timur.
TRIBUN KALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Muhammad Fikri (19) salah seorang anak Punk yang diamankan petugas Satpol PP Kabupaten Berau mengaku datang ke kabupaten berjuluk bumi Batiwakkal karena ingin liburan.
Namun, liburannya ke Berau itu tak membawa cukup banyak uang, sehingga Ia melakukan ngamen.
Hal itu Ia ungkapkan saat dimintai keterangan petugas Satpol PP Kabupaten Berau, Rabu (5/2/2020)
Untuk tiba di Berau pria yang bertato hampir seluruh tubuh itu mengaku naik mobil dan tidak mengeluarkan biaya.
"Kami meminta bantuan mobil yang akan ke Berau. Biasa mobil truk atau pik up dan kami numpang dibelakang," katanya.
Kata Fikri kalaupun Ia ngamen tak memberi paksaan kepada warga untuk membernya uang.
"Kami tak memaksa pak, kalau mereka kasih kami uang kami ambil dan kalau tidak kami tak paksa," tegasnya.
Dihadapan petugas Ia juga bersumpah tak mengkonsumsi obat-obatan terlarang seperti narkoba.
Anak Punk lainnya Randi mengaku kedatangan Ia di Berau untuk mengantar rekannya bertemu keluarga dan jalan-jalan.
"Kemarin kami tiba dan teman yang saya antar juga sudah ketemu dengan keluarganya," katanya.
Iapun menceritakan bagaimana Ia dan rekannya di razia oleh petugas Satpol PP Kabupaten Berau.
"Pas razia saya masih tidur dan dibangunkan petugas, lalu diantar kekantor Satpol PP, bapak-bapak Satpol PP juga memeriksa barang bawaan kami," tuturnya.
Iapun mengaku tak keberatan dan usai di data petugas Ia mengatakan akan kembali ke kampung halamannya.
Sebelumnya, 16 anak Punk terjaring razia Satpol PP Kabupaten Berau, Kaltim, Rabu (6/2/2020) siang.
Enam belas anak Punk tersebut hasil operasi yang dilakukan sebanyak dua kali.