Bonek vs Gangster Bersenjata Tajam, Walikota Risma Minta Suporter Persebaya Tak Gelar Hal Berbahaya
Bonek vs Gangster bersenjata tajam, Walikota Risma minta suporter Persebaya tak gelar hal berbahaya
TRIBUNKALTIM.CO - Bonek vs Gangster bersenjata tajam, Walikota Risma minta suporter Persebaya tak gelar hal berbahaya dan percaya polisi.
Warga Surabaya sedang diresahkan dengan isu adanya Gangster bersenjata tajam yang berkeliaran di malam hari.
Isu ini pun langsung direspon Bonek, suporter Persebaya Surabaya dengan ikut menjaga kondusifitas Surabaya.
Maraknya Gangster bersenjata tajam yang berkeliaran di Surabaya, Jawa Timur, pada malam hari, membuat suporter Persebaya Surabaya, Bonek Mania merasa geram.
Dalam beberapa hari terakhir, muncul gerakan "Bonek vs Gangster" yang tersebar di media sosial.
Bonek merasa terpanggil untuk turut serta mengamankan Kota Surabaya dengan cara melakukan patroli di malam hari.
• Erick Thohir Rangkul Jenderal Polisi yang Tangkap Putra Bungsu Presiden RI dan Panglima FPI, ke BUMN
• Mata Najwa, Menkes Larang Mahasiswa di China Balik ke Indonesia, Terawan Agus Putranto: Tak Kurung
• Dikritik Tebang Pohon, Anies Baswedan Justru akan Hijaukan Monas, Ini Hasil Rapat Komisi Pengarah
• Fadli Zon Membelot dari Gerindra, Bongkar Request Jokowi ke Partai Prabowo Soal Pansus Jiwasraya
Namun, Walikota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma meminta Bonek tak melakukan sweeping terhadap Gangster yang kini meresahkan warga Kota Surabaya.
Risma tidak ingin Bonek ikut campur menangani Gangster bersenjata tajam itu.
Menurut Risma, urusan menjaga keamanan di Kota Surabaya menjadi tanggung jawab polisi dan Pemerintah Kota Surabaya.
"Apalagi pihak kepolisian itu sudah dilengkapi senjata lengkap ketika bertugas menghalau para Gangster itu," kata Risma di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, Rabu (5/2/2020).
Risma tak ingin aksi sweeping yang dilakukan Bonek untuk menghalau Gangster, justru menimbulkan masalah baru.
"Jangan lah, nanti kalau ada apa-apa yang rugi nanti keluarganya.
Percaya lah kepada petugas kepolisian, kita juga akan rutin melakukan patroli," ujar Risma.
Risma tidak ingin ada jatuh korban hingga nyawa melayang.
Untuk itu, ia berharap Bonek bisa mengerti dan tenang.
Sebab, Pemkot Surabaya dan kepolisian akan bertindak tegas terhadap para Gangster bersenjata yang membuat warga Kota Surabaya resah.
Tidak akan sweeping Salah satu pentolan Bonek, Husein Gozali mengatakan, para suporter tidak melakukan sweeping terhadap Gangster tersebut.
Menurut dia, Bonek hanya ingin membantu kepolisian dalam memberantas Gangster yang telah meresahkan masyarakat.
"Tidak ada sweeping, yang ada kita (Bonek) bersinergi dengan semua pihak untuk memberantas (Gangster) yang meresahkan warga Surabaya," ujar pria yang akrab disapa Cak Conk itu.
Mengenai unggahan di media sosial yang menyebutkan bahwa setiap jam 22.00 WIB, Bonek melakukan kegiatan Jogo Suroboyo, Cak Conk menyebut, hal tersebut sebatas menjaga wilayahnya masing-masing.
"Tidak ada pengondisian untuk melakukan sweeping, karena itu tugas pihak kepolisian," tutur dia.
Ia pun mengapresiasi imbauan Risma yang melaramg Bonek melakukan sweeping terhadap Gangster di Surabaya. Sebab, kewajiban kepolisian dan Pemkot adalah memastikan Kota Surabaya aman dan kondusif.
"Kita sebagai warga Surabaya percaya, pihak keamanan bisa memberantas Gangster yang membuat resah warga Surabaya," kata dia.
Berikut fakta-fakta Bonek vs Gangster di Surabaya yang ramai diperbincangkan di media sosial Instagram.
1. Penyebab Muculnya Bonek vs Ganster
Penyebab munculnya gerakan Bonek vs Gangster ini tak lain karena maraknya aksi kriminal yang dilakukan oleh kelompok Gangster di malam hari.
Aksi yang dilakukan Gangster tersebut cukup berbahaya, karena menyasar mangsa pada malam hari dan bergerak secara berkelompok.
Tidak hanya itu, bahkan mereka juga diketahui membawa senjata tajam saat beraksi.
Salah seorang Bonek dikabarkan nyaris menjadi korban tindakan kriminal Gangster di Surabaya tersebut.
Karena semakin meresahkan warga Surabaya, Bonek pun tergugah untuk turut andil menjaga kemanan kota tercinta.
Kabarnya, Bonek akan melakukan patroli malam hari untuk mengantisipasi adanya serangan Gangster di Surabaya.
2. Koordinasi dengan Pemkot dan Kepolisian
Koordinator Bonek Tribun Utara (Green Nord) Husein Gozali menyebut tindakan ini akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan Pemkot Surabaya dan keopolisian.
Tidak hanya itu Husein juga mengatakan aksi Bonek vs Gangster telah diketahui dan diamini oleh semua koordinator tribun lainnya.
"Iya, semua koordinator sudah tahu. Gerakan itu muncul karena kegemasan Bonek ke Gangster yang membuat situasi di Kota Surabaya tidak nyaman," ujar Husain Gozali.
"Gerakan ini tanpa koordinasi dari kita, tapi kita amini karena Gangster yang isinya anak-anak usia pelajar itu sudah meresahkan dan mencoreng nama Surabaya," imbuhnya.
Ia berharap gerakan 'Bonek vs Gangster' bisa mengembalikan kondusivitas Kota Surabaya dan warga tak lagi merasa resah bila keluar rumah pada malam hari.
"Harapannya Pemkot dan aparat bisa ikut serta bergerak cepat.
Tapi sudah ada rencana Polrestabes akan bertemu dengan Bonek membahas ini," tutup Cak Conk.
3. Cerita Bonek Nyaris jadi Korban di Surabaya Utara
Sementara itu, salah seorang Bonek juga dikabarkan nyaris menjadi korban kebringasan Gangster tersebut
Hal ini disampaikan Ketua Komunitas Bonek Tenggumung Bersatu (BTB), Mochlis.
Ia mengatakan, ada anggotanya yang sempat diserang oleh geng di wilayah Surabaya Utara pekan lalu.
Untungnya, anggotanya tidak terluka dan sempat meloloskan diri.
Oleh karena itu, pihaknya kini melakukan penggalian informasi dan menggelar patroli di daerah rawan di Surabaya Utara.
Tak hanya itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan aparat keamanan baik Polisi dan TNI.
"Jadi tidak langsung asal bertindak. Dan ternyata memang betul adanya gengster yang jadi keresahan masyarakat.
Akhirnya, kami menggelar patroli keliling di wilayah sekitar," terangnya saat dikonfirmasi, Selasa, (4/2/2020).
"Kalaupun ada seruan yang lain kami juga mendukung hal itu," lanjutnya.
4. Serangan Membabi Buta Dinilai Salah Sasaran
Aksi kriminal yang kabarnya dilakukan oleh remaja-remaja yang masih bersekolah ini dinilai sangat meresahkan dan salah sasaran.
Hal ini disampaikan oleh Koordinator Tribun Timur, Hasan Tiro yang menyebutkan jika tindakan Gangster sudah meresahkan warga, termasuk Bonek.
"Bonek sudah tidak nyaman dengan mereka (gengster), mereka melakukan penyerangan secara membabi buta dan salah sasaran," ujar Hasan Tiro.
• Erick Thohir Rangkul Jenderal Polisi yang Tangkap Putra Bungsu Presiden RI dan Panglima FPI, ke BUMN
• Mata Najwa, Menkes Larang Mahasiswa di China Balik ke Indonesia, Terawan Agus Putranto: Tak Kurung
• Dikritik Tebang Pohon, Anies Baswedan Justru akan Hijaukan Monas, Ini Hasil Rapat Komisi Pengarah
• Fadli Zon Membelot dari Gerindra, Bongkar Request Jokowi ke Partai Prabowo Soal Pansus Jiwasraya
5. Sayangkan Terjadi di Surabaya
Fenomena aksi Gangster di Kota Pahlawan ini tentu sangat disayangkan oleh sejumlah koordinator Bonek di Surabaya.
Pasalnya, kekhawatiran juga muncul terkait adanya anggota Gangster yang ternyata juga bagian dari Bonek.
Hal ini dinilai tidak pantas mengingat kerja keras Bonek yang tidak mudah untuk mengubah cira buruk yang dulu melekat.
"Kalaupun mereka (anggota geng) mengaku Bonek mungkin mereka belum pernah mendapat arahan dan tidak tergabung dalam komunitas tertentu," terang Mochlis.
Oleh sebabnya, bagi Mochlis, kebanyakan anggota geng yang masih ABG ini perlu mendapatkan arahan.
"Untuk meminimalisir hal ini tentunya ada wadah komunitas Bonek yang bisa memberi arahan," tandasnya.
Seruan Bonek vs Gangster ini secara cepat meluas dan diposting salah satu akun Instagram Bonek @infobonekpersebaya.
(*)