Politikus PKS & Demokrat Ribut Soal Siasat Anak Buah Prabowo Jebak PSK, Ini Reaksi Andre Rosiade

Politikus PKS & Demokrat ribut soal siasat anak buah Prabowo Subianto di Gerindra jebak PSK kasus prostitusi online, ini reaksi Andre Rosiade

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Kolase TribunKaltim.co / Tribun Padang dan Tribunnews
Politikus PKS & Demokrat Ribut Soal Siasat Anak Buah Prabowo Jebak PSK, Ini Reaksi Andre Rosiade 

"Saya sangat setuju 100% memberantas maksiat, mas Andre.
Tapi jawab dulu, apakah benar isi berita ini, anda menjebak...monggo..." tulis akun Twitter Tifatul Sembiring yang sudah terverifikasi.

Politikus PKS, Tifatul Sembiring
Politikus PKS, Tifatul Sembiring (Tribunnews)

Soal cuitannya ini, politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean ikut menanggapinya.

Menurut Ferdinand Hutahaean, bila memang benar wanita tersebut dijebak maka Andre Rosiade telah berbuat dzalim.

"Pak Tif, penjebakan ini tak patut dilakukan. Memberantas prostitusi tak hrs menjebak org dgn pura2 menyewanya. Ini langkah tak pantas dibenarkan.
Ini namanya dzalim," tulis akun Ferdinand Hutahaean.

Lantas Andre Rosiade akhirnya angkat bicara soal tudingan yang menyebut dirinya telah menjebak N tersebut.

Dihubungi TribunPadang.com, Rabu (5/2/2020) anggota DPR RI Andre Rosiade mengatakan, penggerebekan bermula dari laporan dari masyarakat yang diterimanya sempat resah atas dugaan praktik prostitusi online di Kota Padang.

Selanjutnya, Andre Rosiade berkunjung ke Kota Padang hingga mendapati dugaan praktik prostitusi online, pada 26 Januari 2020 lalu.

Pada saat itu, lanjutnya, masyarakat juga sempat memperlihatkan aplikasi online yang digunakan oleh PSK tersebut kepada Andre Rosiade.

Selanjutnya, atas laporan yang diterimanya dari masyarakat itu, kemudian Andre Rosiade melaporkan kepada pihak kepolisian (Polda Sumbar).

Berselang kemudian, pihak kepolisian dari Subdit V Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumbar mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).

"Itu disaksikan banyak orang, termasuk wartawan.

Ada lima hingga enam anggota tim Polda Sumbar di situ," kata Andre Rosiade.

Setelah itu, masyarakat memperlihatkan aplikasi MiChat itu kepada petugas kepolisian tersebut.

Kata polisi saat itu, silakan dibuktikan, pihak kepolisian back up untuk penegakan hukumnya.

Lalu, masyarakat yang melapor membuktikan dengan memesan melalui aplikasi.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved