Ibu Kota Baru
Bupati Ingin Semua Wilayah Penajam Masuk Ibu Kota Baru tak Ada Pemekaran, Tangkal Konflik Sosial
Bupati Penajam Paser Utara, Abdul Gafur Masud inginkan wilayahnya di Penajam Paser Utara Kalimantan Timur masuk dalam kawasan ibu kota baru.
Sehingga menurut dia, jika menjadi keharusan yang ia jalankan, selaku pimpinan daerah di Penajam Paser Utara tentu akan mendukung dan membantu pemerintah pusat untuk memindahkan Ibu Kota Negara itu ke Penajam Paser Utara atau Kaltim.
Oleh karena itu, untuk menghindari perdebatan yang panjang, dirinya mengusulkan ke menteri ATR/BPN agar seluruh wilayah Penajam Paser Utara masuk ke dalam kawasan Ibu Kota Negara.
Baca Juga:
• Ibu Kota Indonesia di Kaltim, Viral Apartemen Borneo Bay City, Begini Tanggapan Kementerian ATR
• Tatap Ibu Kota Baru, Borneo Bay City Plaza Balikpapan Bakal Bangun Taman Besar, Target Rampung 2021
“Jadi tapal batas sudah jelas, tidak ada lagi pengembangan dan lain-lain. Karena kita ketahui, bulan Maret ini sudah mulai ada pembangunan di Ibu Kota Negara,” tuturnya.
Bahkan ucap dia, sebelum usulan tersebut ia sampaikan, menteri ATR/BPN menyampaikan bahwa seluruh wilayah Penajam Paser Utara masuk dalam kawasan Ibu Kota Negara.
Dan dirinya 100 persen mendukung pemindahan Ibu Kota Negara ke Penajam Paser Utara.
“Tidah sebagian, tapi seluruh Penajam Paser Utara menjadi Ibu Kota Negara. Namun, tetap ada ringnya, seperti ting 1, ring 2 dan seterusnya,” pungkasnya.
Batalkan Ibu Kota Negara Jika Rusak Hutan
Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor akan hentikan pembangunan ibu kota baru jika merusak hutan, ini luas ibukota baru vs perkebunan sawit di Kaltim.
Gubernur Kalimantan Timur ( Kaltim ) Isran Noor menyampaikan komitmennya untuk menjaga wilayah hutan di provinsinya terkait proyek Ibu Kota Negara ( IKN ).
Pernyataan ini disampaikan dalam pertemuan dengan Climate and Land Use Alliance ( CLUA ) di Kantor Gubernur Kalimantan Timur, Senin (3/2/2020) .
Lantas, bagaimana perbandingan luasan ibukota baru dibandingkan dengan luas perkebunan sawit di Kaltim ?
"Saya akan hentikan sendiri kalau merusak hutan," tegas Gubernur Kaltim tersebut seperti dilansir dari kompas.com.
Demikian pernyataan yang disampaikan Gubernur Kaltim Isran Noor dalam pertemuan dengan CLUA tersebut.
Presiden Joko Widodo telah menunjuk Kalimantan Timur sebagai calon ibu kota baru.