Strategi Calon Pendamping Anies Baswedan Atasi Banjir Jakarta: Pindah Saja Ente, Saya Juga Kelelep
Strategi calon pendamping Anies Baswedan atasi banjir Jakarta: Pindah saja ente, saya juga kelelep
TRIBUNKALTIM.CO - Strategi calon pendamping Anies Baswedan atasi banjir Jakarta: Pindah saja ente, saya juga kelelep.
DKI Jakarta bakal segera memiliki Wakil Gubernur pengganti Sandiaga Uno, untuk mendampingi Anies Baswedan.
Dua nama yang dikirim PKS dan Gerindra bakal dipilih oleh DPRD DKI Jakarta untuk mendapingi Anies Baswedan.
Kedua nama itu adalah Ahmad Riza Patria dari Gerindra, dan Nurmasjah Lubis dari PKS.
Pernyataan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta dari Partai Keadilan Sejahtera ( PKS), Nurmansjah Lubis terkait banjir dinilai tidak patut.
Anggota DPRD DKI dari Fraksi Partai Golkar Judistira Hermawan menilai Ancah (panggilan akrab Nurmansjah) mungkin bercanda dengan pernyataan tersebut.
• Penyebab Tak Ada Pasien di Indonesia Positif Infeksi Virus Corona, Ternyata Tak Punya Alat Deteksi
• Mahfud MD Bocorkan Pemerintah Jokowi akan Cari Pulau Tak Berpenghuni untuk Pasien Terpapar Virus
• Tak Jadi Presiden, Prabowo Subianto Tetap Wujudkan 2 Janji Kampanye, Caranya Dengan Gabung ke Jokowi
• Perang Gangster di Surabaya, Polisi Amankan 16 Orang Bersenjata Tajam, Ini Tindakan Risma dan Bonek
Namun tidak semestinya seorang cawagub mengeluarkan candaan untuk masalah yang serius seperti banjir.
"Saya yakin beliau menyampaikan itu dengan nada bercanda tapi mungkin tidak patut dalam suasana batin masyarakat yang baru saja terkena musibah banjir," kata Judis seperti dilansir dari Kompas.com. Kamis (6/2/2020).
"Kami harapkan pada dua cawagub ini ketika menjawab pertanyaan masyarakat, dari media, kami harapkan jawaban yang benarlah," ucap Judis lagi.
Judis mengatakan, keseriusan cawagub dalam menjawab pertanyaan tentang solusi banjir mencerminkan niat untuk menjadi pemimpin di Ibu Kota.
"Begini kan kita sudah lihat Pak Anies perlu amat sangat perlu dibantu oleh wagub bukan hanya menghadiri acara-acara seremonial atau undangan kawinan, tapi betul-betul memberikan solusi kepada gubernur dalam rangka melaksanakan tata kelola pemerintahan," ujar dia.
Pernyataan Nurmansjah Ali soal banjir
Dua calon wakil gubernur DKI Jakarta, yakni Ahmad Riza Patria dan Nurmansjah Lubis, melakukan kunjungan ke fraksi-fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD) DKI dalam beberapa hari terakhir.
Melansir Kompas.com. anggota DPRD maupun wartawan sering bertanya mengenai program apa yang akan dilakukan jika mereka terpilih menjadi orang nomor dua di DKI Jakarta.
Saat ditanyakan soal penanganan banjir di DKI Jakarta, Nurmansjah berseloroh bahwa jika banjir datang orang harus pindah.
"Ya gampang strategi kalau banjir pindah saja ente. Saya juga kelelep," kata Nurmansyah Ali usai mengunjungi Fraksi PKB-PPP di Gedung DPRD DKI, Rabu (5/2/2020).
Ancah, panggilan akrab Nurmansyah mengatakan, Jakarta memang tak pernah lepas dari masalah banjir dan macet.
"Ya namanya negara maju, ibu kota yang sangat maju tiga hal banjir, macet, sampah.
Itu semua komisi D semua tuh," kata dia.
Nurmansyah pernah menjadi anggota DPRD DKI Jakarta pada periode 2014-2019.
Dia anggota Komisi D.
Salah satu tugas Komisi D adalah mengurusi masalah banjir di DKI Jakarta.
"Kebetulan ane, Bang Hasbi (Hasbiallah Fraksi PKB-PPP), Bang Matnoor (Matnoor Tindoan) satu komisi dulu ngurusin banjir, macet," ujar dia.
Nurmansjah telah mendatangi Fraksi PAN, Golkar, PKB-PPP, PSI, Nasdem, Demokrat, dan PDIP jelang pemilihan wagub DKI.
Nama Ahmad Riza Patria dan Nurmansjah Lubis telah diserahkan ke DPRD DKI melalui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 21 Januari lalu.
Kini proses pemilihan cawagub di DPRD DKI menunggu pembahasan draf tatib yang telah disusun panitia khusus (pansus) DPRD periode sebelumnya dalam rapimgab DPRD DKI.
Pada rapimgab tersebut, DPRD DKI akan menyesuaikan beberapa pasal dalam draf tatib sesuai arahan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Sesuai pembahasan tatib di rapimgab, draf tatib harus disahkan dalam rapat paripurna.
Langkah berikutnya setelah tatib disahkan, yaitu DPRD DKI akan membentuk panitia pemilihan (panlih).
Panlih bertugas untuk memverifikasi syarat-syarat yang diserahkan calon wakil gubernur ( cawagub) usulan partai pengusung, yaitu Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Setelah itu, Badan Musyawarah (Bamus) DPRD DKI Jakarta akan menentukan jadwal pemilihan wagub oleh anggota DPRD.
Pemilihan wagub dilaksanakan dalam rapat paripurna.
Siap Diadu
Saat ini telah ada dua cawagub Anies Baswedan yang siap diadu, Nurmansjah Lubis berseloroh Bang Riza Patria di DPR aja, Gue Wagub DKI
Diketahui saat ini DKI Jakarta memiliki dua cawagub yakni Ahmad Riza Patria dari Partai Gerindra dan Nurmansjah Lubis dari PKS.
Dua nama itu diserahkan ke DPRD DKI melalui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Selasa (21/1/2020).
Dua calon tersebut menggantikan dua calon yang sebelumnya sudah diserahkan ke DPRD DKI Jakarta, yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto.
Proses kedua kader PKS tersebut mandek di DPRD DKI Jakarta.
Akhirnya, PKS dan Gerindra mengganti keduanya.
Hingga selanjutnya muncul dua cawagub baru yakni Ahmad Riza Patria dari Partai Gerindra dan Nurmansjah Lubis dari PKS.
Calon Wakil Gubernur ( cawagub ) DKI Jakarta dari Partai Keadilan Sejahtera ( PKS ) Nurmansjah Lubis mengatakan, cawagub DKI dari Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria, merupakan sahabatnya.
Menurut Nurmansjah Lubis, Riza Patria bahkan masih menyimpan nomor ponselnya sejak 15 tahun yang lalu.
Karena itu, dia tidak akan menjelek-jelekkan rivalnya itu.
"Kami enggak bakal jelekin Bang Ariza (sapaan karib Riza Patria). Tanya Ariza, itu sohib gue," ujar Nurmansjah Lubis di area car free day, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (26/1/2020).
Nurmansjah Lubis kemudian berseloroh agar Riza Patria tetap menjadi anggota DPR RI periode 2019-2024.
Sementara posisi wagub DKI menjadi miliknya.
"Berarti apa sohib? Kalau sohib gini, Bang, Abang (Riza Patria) di DPR pusat saja, gue wagub, ha-ha-ha," kata Nurmansjah sambil tertawa.
Dalam CFD tersebut, Nurmansjah Lubis bersosialisasi dengan warga yang beraktivitas.
Nurmansjah Lubis bersosialisasi dengan cara membuka "Warung Kopi Bang Ancah" dari gerobak sepeda di trotoar Jalan Jenderal Sudirman.
Saat bersosialisasi dengan warga, Nurmansjah Lubis tampak meracik biji kopi dengan alat giling manual hingga kopi siap dihidangkan.
Dia membagikan kopi yang diraciknya secara gratis kepada warga yang sedang beraktivitas di area car free day.
"Ini rasanya asam, beda dengan biji kopi biasanya," ujar Nurmansjah sambil membagikan kopi kepada warga.
Meskipun bersahabat dengan Riza Patria, namun Numansjah Lubis siap diadu dalam debut publik dengan Riza Patria.
Tujuan agar masyarakat mengetahui kualitas cawagub yang akan mendampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Kami siap dan kami dukung, walaupun dipilihnya di internal (DPRD DKI), tapi publik kan harus tahu, kira-kira Bang Ancah (sapaan Nurmansjah) bisa enggak review mendalam APBD," ujar Nurmansjah di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (29/1/2020).
Nurmansjah Lubis menyatakan siap ditanya apa pun dalam debat tersebut.
Dia juga siap mengikuti uji kepatutan dan kelayakan ( fit and proper test ) jika DPRD DKI menggelar tes tersebut.
• Penyebab Tak Ada Pasien di Indonesia Positif Infeksi Virus Corona, Ternyata Tak Punya Alat Deteksi
• Mahfud MD Bocorkan Pemerintah Jokowi akan Cari Pulau Tak Berpenghuni untuk Pasien Terpapar Virus
• Tak Jadi Presiden, Prabowo Subianto Tetap Wujudkan 2 Janji Kampanye, Caranya Dengan Gabung ke Jokowi
• Perang Gangster di Surabaya, Polisi Amankan 16 Orang Bersenjata Tajam, Ini Tindakan Risma dan Bonek
"Pokoknya dioprek (dikorek) habis deh, supaya publik tahu bahwa kualitas talenta cawagub yang akan dipilih setidaknya memengaruhi teman-teman ( DPRD ).
Saya pikir fit and proper test perlulah," kata dia.
Jika terpilih menjadi wagub DKI, Nurmansjah mengaku akan lebih banyak bekerja di belakang layar.
"Saya itu chef, meracik di dapur, kerja, udah itu saja, istilahnya politik kerja.
Kalau wagub itu harus politik kerja, tidak bisa politik macam-macam," ucap Nurmansjah Lubis. (*)