Imbas Corona, Pembangunan PLTA Kayan Terancam Molor, Gubernur Kaltara Belum Pikirkan Investor Lain
Mega proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air ( PLTA ) Kayan, Kalimantan Utara, sudah memasuki tahapan prakonsturksi.
Warga Pegat Batumbuk Berau Kalimantan Timur, Punya Hunian Tanpa Kuburan, Kepala Kampung Lakukan Ini
Baru Sebulan Keluar Lapas AP Kembali Curi Laptop dan Handphone di Jalan Mulawarman Tarakan
Dinas Kesehatan Kaltara Pantau 39 Warga Nunukan Terkait Wabah Virus Corona, Tak Hanya dari China
Pastikan Informasi Wabah Virus Corona di Kaltim, Polda Kaltim Intens Komunikasi ke Rumah Sakit
Kondisi molornya pembangunan juga lantaran adanya sebab yang tal terduga seperti wabah Corona.
"Tentukan ada pertimbangan-pertimbangan lain, semua kan harus ada alasan-alasan rasional kita juga tidak boleh semena-mena, orang sudah mengurus ijinnya puluhan tahun misalnya.
Dan untuk membangun PLTA itu jika ini di 2020 akan menjadi yang tercepat di dunia," kata Irianto Lambrie.
Seperti diketahui, wabah virus Corona yang melanda China mempengaruhi perekonomian dunia.
China sebagai negara dengan kekuatan perekonomian terbesar, turut memberikan efek domino di Indonesia.
Berbagai rencana pembangunan mega proyek bahkan terancam mengalami penundaan.
Salah satunya rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air ( PLTA ) di Sungai Kayan, Kalimantan Utara.
"Satu kemungkinan besar proyek PLTA atau proyek besar yang berkaitan dengan China akan tertunda.
Karena orang China tidak boleh keluar, berapa lama mereka akan dikarantina, kita susah masuk ke sana," ungkap Gubernur Kaltara, Irianto Lambrie, saat ditemui di Tarakan, Jumat (7/2/2020).
Penyebab utamanya penundaan ini lantaran menurut Irianto Lambrie, sebagaian besar investor yang akan membangun PLTA Kayan merupakan pengusaha asal China.
Sementara itu saat ini Pemerintah Indonesia memutuskan untuk mengehentikan sementara kerjasama perekonomian termasuk ekspor-impor dengan Pemerintah China.