Imbas Corona, Pembangunan PLTA Kayan Terancam Molor, Gubernur Kaltara Belum Pikirkan Investor Lain
Mega proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air ( PLTA ) Kayan, Kalimantan Utara, sudah memasuki tahapan prakonsturksi.
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Mega proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air ( PLTA ) Kayan, Kalimantan Utara, sudah memasuki tahapan prakonsturksi.
Persiapan telah dilakukan termasuk keseluruhan perizinan pembangunan bendungan.
Namun pembangunan PLTA ini disinyalir akan molor dari jadwal awal.
Alasannya lantaran mayoritas konsorsium atau pemilik saham ( investor ) berasal dari China.
BACA JUGA
Residivis Curanmor dan Bobol Rumah, Anak di Bawah Umur di Kutai Kartanegara Kembali Ditangkap Polisi
Soal Penghapusan Honorer, Bupati AGM Usulkan Semua THL di Penajam Paser Utara Diangkat PNS
Kronologi Motor Driver Ojek Oline Balikpapan Dicuri Anak Sekolah di Parkiran Masjid
HUT Ke-123 Balikpapan Bertabur Artis, Minggu 9 Februari Ada Arditho Pramono & Laudya Cynthia Bella
Sementara itu saat ini China tengah ambruk secara ekonomi akibat wabah virus Corona.
Gubernur Kaltara, Irianto Lambrie, mengatakan bahwa opsi mencari investor lain dari luar China adalah kewenangan Presiden.
"2020 sudah prakonstruksi dan Presiden Jokowi sudah menegaskan waktu berkunjung kan dalam satu atau dua tahun kalau belum ada realisasi, Presiden akan menggunakan kewenangannya sebagai kepala negara untuk mengalihkan izin itu kepada investor yang mampu dan serius," terang Irianto Lambrie.
Hanya saja baginya secara pribadi tentu peralihan ini harus berdasarkan pertimbangan.
Sebab, pembangunan PLTA menurutnya membutuhkan biaya yang besar.

BACA JUGA
Warga Pegat Batumbuk Berau Kalimantan Timur, Punya Hunian Tanpa Kuburan, Kepala Kampung Lakukan Ini
Baru Sebulan Keluar Lapas AP Kembali Curi Laptop dan Handphone di Jalan Mulawarman Tarakan
Dinas Kesehatan Kaltara Pantau 39 Warga Nunukan Terkait Wabah Virus Corona, Tak Hanya dari China
Pastikan Informasi Wabah Virus Corona di Kaltim, Polda Kaltim Intens Komunikasi ke Rumah Sakit
Kondisi molornya pembangunan juga lantaran adanya sebab yang tal terduga seperti wabah Corona.
"Tentukan ada pertimbangan-pertimbangan lain, semua kan harus ada alasan-alasan rasional kita juga tidak boleh semena-mena, orang sudah mengurus ijinnya puluhan tahun misalnya.
Dan untuk membangun PLTA itu jika ini di 2020 akan menjadi yang tercepat di dunia," kata Irianto Lambrie.
Seperti diketahui, wabah virus Corona yang melanda China mempengaruhi perekonomian dunia.
China sebagai negara dengan kekuatan perekonomian terbesar, turut memberikan efek domino di Indonesia.
Berbagai rencana pembangunan mega proyek bahkan terancam mengalami penundaan.
Salah satunya rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air ( PLTA ) di Sungai Kayan, Kalimantan Utara.
"Satu kemungkinan besar proyek PLTA atau proyek besar yang berkaitan dengan China akan tertunda.
Karena orang China tidak boleh keluar, berapa lama mereka akan dikarantina, kita susah masuk ke sana," ungkap Gubernur Kaltara, Irianto Lambrie, saat ditemui di Tarakan, Jumat (7/2/2020).
Penyebab utamanya penundaan ini lantaran menurut Irianto Lambrie, sebagaian besar investor yang akan membangun PLTA Kayan merupakan pengusaha asal China.
Sementara itu saat ini Pemerintah Indonesia memutuskan untuk mengehentikan sementara kerjasama perekonomian termasuk ekspor-impor dengan Pemerintah China.
"Secara keseluruhan pengaruhnya sangat besar bagi Indonesia, saya tidak mau bicara angka karena saya tidak hafal nanti tanya di dinasnya.
PLTA itu bisa tertunda karena sebagaian besar investasinya dari consorsium China, selain China ada juga Jepang karena kan itu memerlukan dana besar ratusan Triliun," paparnya.
BACA JUGA
Balikpapan Penyangga Ibu Kota Negara, Segera akan Hadir Mall Baru, Muncul Nama Podomoro Bay Mall
Keluarga Pria yang Tewas Gantung Diri di Samarinda Seberang Sewa Pengacara, Minta Jasad Diautopsi
Dalam Rangka Perayaan HUT Kota, Pekan Raya Samarinda Selenggarakan Festival Anime, Ini Keseruannya
Masih Ada Kampung di Kabupaten Berau Tak Memiliki Fasilitas TPU, Kepala DPMK Berau Bilang Begini
Sejauh ini pembangunan PLTA Kayan masih dalam tahap persiapan.
Rencananya prakonstruksi akan dimulai tahun 2020 ini.
Persiapan telah dilakukan sambil menumggu ijin bendungan dari Kementerian PUPR.
"Itu karena komisi keamanan bendungan masih mempelajari semua gambar-gambar dan desain yang ada mereka sudah melakukan persiapan makanya nanti saya akan berkunjung ke sana,
tanggal 2-3 Maret DPR komisi yang membidangi energi akan berkunjung dan melakukan pengecekan dan kesiapan pembangunan PLTA ini," tutup Irianto Lambrie. (Tribunkaltim.co/Alfian)