Harga Cabai Semakin Naik, Lombok di Pasar Induk Bulungan Tembus Rp 100 Ribu per Kilogram
Harga cabai semakin naik, lombok di Pasar Induk Bulungan tembus Rp 100 Ribu per kilogram.
Penulis: Amiruddin | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Harga cabai semakin naik, lombok di pasar induk Bulungan tembus Rp 100 Ribu per kilogram.
Harga cabai ( cabai ) di pasar induk Bulungan, Kalimantan Utara ( Kaltara ), juga mengalami kenaikan.
Kenaikan harga cabai di pasar yang letaknya di Jl Sengkawit, Tanjung Selor, terjadi sejak sepekan terakhir.
"Sekarang cabai kami jual Rp 100 ribu per kilogram.
Itu mengalami kenaikan dibanding sebelumnya," kata seorang pedagang, Darma, saat ditemui Tribunkaltim.co, Minggu (9/2/2020).
BACA JUGA
Gunakan Jasa Calo Saat Tes CPNS di Berau, BKPP Akan Proses Hukum
Keluarga Pria yang Tewas Gantung Diri di Samarinda Seberang Sewa Pengacara, Minta Jasad Diautopsi
Masih Ada Kampung di Kabupaten Berau Tak Memiliki Fasilitas TPU, Kepala DPMK Berau Bilang Begini
Antisipasi Mafia Tanah di Ibu Kota Negara Baru, BKN dan Kejaksaan Bentuk Satgas Khusus Mafia Tanah
Cabai besar dan kecil kata dia, dibanderol dengan harga yang sama, yakni Rp 100 ribu.
Cabai yang dijualnya, disuplai dari Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
"Kita ambil sama orang itu Rp 85 ribu kilogram. Itu pun kalau kita dapat," ujarnya.
Paling jarang diperoleh kata dia, cabai yang sudah merah.
"Ini karena cabai lokal biasanya.
Kalau ada cabai lokal dan cabai petik yang murah, harganya juga turun," ujarnya.

BACA JUGA
Warga Pegat Batumbuk Berau Kalimantan Timur, Punya Hunian Tanpa Kuburan, Kepala Kampung Lakukan Ini
Baru Sebulan Keluar Lapas AP Kembali Curi Laptop dan Handphone di Jalan Mulawarman Tarakan
Dinas Kesehatan Kaltara Pantau 39 Warga Nunukan Terkait Wabah Virus Corona, Tak Hanya dari China
Pastikan Informasi Wabah Virus Corona di Kaltim, Polda Kaltim Intens Komunikasi ke Rumah Sakit
Bukan hanya cabai, komoditi lainnya mengalami kenaikan, yakni kentang.
Sebelumnya, kentang hanya dibanderol Rp 18 ribu sampai Rp 20 ribu.
Namun saat ini, naik hingga Rp 23 ribu per kilogram.
Bawang merah dan bawang putih, juga naik dari Rp 45 ribu per kilogram, menjadi Rp 58 ribu per kilogram.
Kenaikan harga cabai membuat warga berharap, harganya segera normal kembali.
"Semoga normal kayak sebelumnya, kasihan masyarakat kalau harga melambung begini," ujar seorang warga, Riska.
Jika harga cabai, bawang, dan kentang mengalami kenaikan, kondisi berbeda justru terjadi pada harga komoditi lainnya.
Misalnya, terong yang tidak mengalami perubahan, dan tetap dijual Rp 12 ribu per kilogram.
Tomat dijual Rp 15 ribu per kilogram, dan wortel Rp 35 ribu per kilogram.
Naik Sejak Sepekan Terakhir
Sejak sepekan terakhir harga bawang merah dan bawang putih di pasar induk Bulungan, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara naik menjadi Rp 58 ribu perkilogram
Harga bawang di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara), merangkak naik sejak sepekan terakhir.
Hal itu diakui sejumlah pedagang, saat ditemui di pasar induk Bulungan.
Pasar tersebut letaknya di Jl Sengkawit, Tanjung Selor.
"Bawang merah dan bawang putih harganya sama.
Sekarang harganya mencapai Rp 58 ribu per kilogram," kata seorang pedagang, Darma, kepada Tribunkaltim.co, Minggu (9/2/2020).
Bawang yang dijual di kiosnya tersebut, diakuinya diperoleh dari Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
"Sudah seminggu terakhir ini naiknya, kami juga beli dari orang sini biasanya. Tetapi bawang ini dari Berau.
BACA JUGA
Residivis Curanmor dan Bobol Rumah, Anak di Bawah Umur di Kutai Kartanegara Kembali Ditangkap Polisi
Soal Penghapusan Honorer, Bupati AGM Usulkan Semua THL di Penajam Paser Utara Diangkat PNS
Kronologi Motor Driver Ojek Oline Balikpapan Dicuri Anak Sekolah di Parkiran Masjid
HUT Ke-123 Balikpapan Bertabur Artis, Minggu 9 Februari Ada Arditho Pramono & Laudya Cynthia Bella
Biasanya, harga bawang putih dan bawang merah itu hanya Rp 45 ribu sampai Rp 55 ribu," ujarnya.
Kenaikan harga bawang pun diakuinya berdampak terhadap penjualan mereka.
Terkadang pula kata dia, pembeli mengeluhkan mahalnya harga bawang.
"Mau bagaimana lagi, terpaksa kami naikkan harganya, karena kami juga belinya mahal," ujarnya.
Pedagang lainnya, Hasnah juga mengakui adanya kenaikan harga bawang.
Bawang yang dijualnya, diperoleh dari Pulau Sulawesi dan Jawa.
"Memang sudah seminggu terakhir ini, bawang mengalami kenaikan.
Kami tidak tahu juga penyebabnya apa, padahal biasanya normal aja," ujarnya.
Ia berharap, harga bawang bisa normal seperti sebelumnya.
"Informasinya ada kapal yang mengangkut bawang dari Sulawesi segera tiba.
Semoga harganya normal lagi lah kayak dulu," ujarnya.
Sekadar diketahui, kenaikan harga bawang bukan hanya di Bulungan.
Tetapi juga sejumlah daerah lainnya di Kalimantan, juga mengalami hal serupa
(Tribunkaltim.co/Amiruddin)