Ibu Kota Baru

Ibu Kota Baru di Kalimantan Adopsi One River One Management, Bappenas Sebut Keterpaduan Hulu Hilir

Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah sebutkan jika calon ibu kota baru Republik Indonesia itu ada di Kalimantan Timur.

Editor: Budi Susilo
KOMPAS.com/Ihsanuddin
Presiden Joko Widodo meninjau lokasi kluster pemerintahan di calon ibu kota baru di Kecamatan Sepaku, Penajam. Walhi sebut ada beban ekologis pemindahan ibukota dari Jakarta ke Kalimantan Timur, Gubernur Kaltim Isran Noor ancam akan hentikan jika rusak hutan Passer Utara, Kalimantan Timur, Selasa (17/12/2019). 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah sebutkan jika calon ibu kota baru Republik Indonesia itu ada di Kalimantan Timur

Keberadaan di Kalimantan Timur spesifiknya ada di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara. 

Rencana pembangunan Ibu Kota Negara Indonesia di Kalimantan Timur tidak dilakukan secara sembarangan. 

Satu hal impian yang ingin dicapai, Ibu Kota Negara nanti serupa dengan Manhattan di Amerika Serikat

Tentunya dengan konsep One River One Management.

Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN / Bappenas Rudy Prawiradinata mengatakan, konsep Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Ibu Kota Negara akan dibuat layaknya Pulau Manhattan di Amerika Serikat (AS).

Luas wilayah Ibu Kota Negara direncanakan membutuhkan lahan seluas 256.142,74 hektar.

Dengan kawasan inti kota seluas 56.180,87 hektar dan pusat pemerintahan 5.644 hektar.

Penentuan luas kawasan Ibu Kota Negara ini mempertimbangkan One River One Management.

Keterpaduan hulu - hilir dan karakter Daerah Aliran Sungai (DAS).

Serta batas Taman Hutan Raya ( Tahura ).

Penerapan Forest City untuk mengurangi environmental footprint dengan ruang terbuka hijau.

Paling tidak 50 persen di daerah 56.000 hektar itu yang seperti Manhattan kecil itu, 50 persennya tetap Ruang Terbuka Hijau," katanya di Jakarta, Selasa (11/2/2020).

Visi Ibu Kota Negara Smart, Green, Beautiful, dan Sustainable diterjemahkan melalui pengembangan kota yang berdampingan dengan alam melalui konsep forest city serta smart and intelligent city.

Melalui visi ini, ibu kota baru diharapkan dapat menjadi kota yang mengedepankan inklusi sosial dan modern.

Dengan tetap memperhatikan kelestarian dan keberlanjutan lingkungan.

Foto udara Desa Semoi Dua, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (28/8/2019). Sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara ditetapkan sebagai lokasi ibu kota baru RI.
Foto udara Desa Semoi Dua, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (28/8/2019). Sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara ditetapkan sebagai lokasi ibu kota baru RI. (TRIBUNKALTIM.CO/FACHMI RACHMAN)

Konsep ini dinilai pilihan terbaik karena calon lokasi Ibu Kota Negara berada di Pulau Kalimantan yang memiliki karakter hutan hujan tropis dan berbagai ecological constraint.

Salah satu bentuk transformasi dari konsep ini yaitu penekanan proporsi pola ruang 50 persen untuk Ruang Terbuka Hijau yang juga akan mengedepankan peningkatan kualitas ekosistem.

Serta perlindungan dan konservasi khususnya area-area yang memiliki Nilai Konservasi Tinggi (NKT).

“Harus betul-betul bisa memastikan sustainability kota ini dalam lingkungannya bisa terjaga. Kalau pun ada industri yang dikembangkan adalah yang clean," kata dia.

Untuk memastikan aspek lingkungan sudah dipertimbangkan dalam pembangunan Ibu Kota Negara, pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melakukan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) terhadap rencana pemindahan Ibu Kota Negara pada 2019.

Sudah Banyak Pendatang ke Penajam Paser Utara

Semenjak ada penetapan Ibu Kota Negara (IKN) oleh Presiden Jokowi yang sebut ibu kota baru di Kabupaten Penajam Paser Utara Kalimantan Timur, daerah Penajam Paser Utara banyak diincar pendatang dari luar. 

Daerah Penajam Paser Utara dilirik, menjadikan banyak warga luar yang masuk ke wilayah Penajam Paser Utara.

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Penajam Paser Utara, mencatat.

Kurang dari dua bulan di tahun 2020 ini, tepatnya mulai 2 Januari hingga 12 Februari sudah tercatat 405 penduduk luar yang masuk ke wilayah Penajam Paser Utara.

“Sedangkan yang keluar Penajam Paser Utara ada sekitar 160 orang,” ujar Kepala Disdukcapil Penajam Paser Utara, Suyanto. Rabu, (12/2/2020).

Dikatakan Suyanto, banyaknya warga yang pindah masuk ke Penajam Paser Utara menandakan perkembangan yang signifikan dibanding tahun 2019 lalu.

Baca Juga:

 BREAKING NEWS Si Jago Merah Mengamuk di Kota Bangun Ulu Kukar, 14 Rumah Hangus Terbakar

 Gagal di SKD, Pelamar CPNS 2019 Jangan Sedih Dulu, Ini Kabar Baik BKN tentang Peserta SKB

“Belum sampai dua bulan di tahun 2020 ini saja sudah 406 yang masuk,” ucapnya.

Ia menjelaskan, masyarakat luar yang masuk ke Penajam Paser Utara tersebut kebanyakan masih dari wilayah Kalimantan.

Baca Juga:

 Ibu Kota Indonesia di Kaltim, Viral Apartemen Borneo Bay City, Begini Tanggapan Kementerian ATR

 Tatap Ibu Kota Baru, Borneo Bay City Plaza Balikpapan Bakal Bangun Taman Besar, Target Rampung 2021

Seperti dari Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara serta sebagian ada juga warga luar dari pulau Jawa dan Sulawesi.

“Tapi kebanyakan masih dari Kalimantan, ada dari Samarinda, ada juga dari Nunukan,” tuturnya.

Baca Juga:

 Sesumbar Gubernur Kaltim Isran Noor Bakal Stop Pembangunan Ibu Kota Negara Jika Ini yang Terjadi

 Gubernur Isran Noor Stop Proyek IKN Jika Rusak Hutan, Luas Ibu Kota Baru Vs Perkebunan Sawit Kaltim

 Isran Noor Berani Ancam Proyek Ibu Kota Baru jika Hutan Rusak, Inilah Profil Gubernur Kaltim

 Kalimantan Timur jadi Ibu Kota Negara, Permintaan Properti Ternyata Belum Signifikan

Dirinya menduga, adanya informasi ibu kota baru atau Ibu Kota Negara di Penajam Paser Utara akan segera dibangun.

Hal ini menjadi salah satu yang memotivasi banyaknya masyarakat luar yang masuk ke Penajam Paser Utara.

“Kebanyakan mereka bawa Kartu Keluarga (KK) sendiri atau jadi KK sendiri, tapi kita belum tau pasti motif mereka masuk kesini itu apa,” terangnya.

Baca Juga:

 BREAKING NEWS Si Jago Merah Mengamuk di Kota Bangun Ulu Kukar, 14 Rumah Hangus Terbakar

 Gagal di SKD, Pelamar CPNS 2019 Jangan Sedih Dulu, Ini Kabar Baik BKN tentang Peserta SKB

Suyanto menjelaskan, saat ini per Desember tahun 2019 lalu jumlah pendiduk di Penajam Paser Utara lebih dari 173 ribu jiwa dan belum termasuk masyarakat luar yang masuk ke Penajam Paser Utara tahun 2020 ini.

“Rata-rata warga yang masuk ke Penajam Paser Utara berada di usia produktif dan tersebar di empat kecamatan, tapi tetap dominan ada di Kecamatan Penajam,” pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul " Bappenas: ibu kota baru akan dibangun layaknya Manhattan Amerika Serikat ", https://money.kompas.com/read/2020/02/11/195729626/bappenas-ibu-kota-baru-akan-dibangun-layaknya-manhattan.
Penulis : Ade Miranti Karunia
Editor : Yoga Sukmana

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved