Polemik Pemulangan Anak WNI eks ISIS, Usia Segini Bisa Bongkar Pasang Senjata Sulit Dideradikalisasi

Polemik pemulangan Anak WNI eks ISIS, usia segini bisa bongkar pasang senjata, sulit dideradikalisasi

Editor: Rafan Arif Dwinanto
BULENT KILIC / AFP VIA KOMPAS.COM
Tentara Irak memperlihatkan bendera ISIS yang diperoleh setelah mereka merebut pertahanan ISIS di sebuah desa di sisi timur kota Mosul. 

"Orang yang pulang, deportan ya sebelum ini, masuk rehabilitasi satu bulan begitu keluar ngebom lagi, misalnya saja di Filipina," ujarnya.

 Soal Pemulangan Anak WNI eks ISIS, Jubir Jokowi Singgung Bom Surabaya, Untung Tak Kena Fadli Zon

 Harun Masiku PDIP Tak Kunjung Tertangkap, ICW Sebut Figur Pimpinan KPK Buruk dan Kinerja Kacau

 Di Mata Najwa, Remaja Wanita WNI eks ISIS Ini Bocorkan Alasannya Jadi Teroris, Singgung Soal Hijab

 Anak Jokowi Didukung SBY, Prabowo Subianto, Golkar di Pilkada Solo, Ini Respon Anak Buah Megawati

Meski demikian, Ridlwan kemudian menyinggung terkait pemulangan anak-anak di bawah umur 10 tahun WNI eks ISIS ini.

Menurutnya hal itu akan menjadi problem baru yang dihadapi pemerintah Indonesia.

Mengingat masuk di wilayah konflik tidaklah mudah.

"Tetapi nanti akan ada problem bagaimana mengambilnya (anak-anak) WNI eks ISIS," ujarnya.

"Otoritas Kurdi tidak bisa kita akui sebagai negara," imbuhnya.

"Kemlu tidak dapat dengan mudah masuk ke camp itu karena Suriah dan Turki akan marah," kata Ridlwan.

Menurutnya hal ini dikarenakan Kurdi telah dianggap sebagai pemberontak.

"Kalau Indonesia bernegosiasi dengan pemberontak akan dikecam oleh Turki dan Suriah," ungkapnya.

"Saya kira ini problem baru cara bagaimana membawa mereka pulang," imbuhnya.

Pemerintah Buka Opsi Pulangkan Anak-anak WNI Eks ISIS

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menyatakan, pemerintah tetap membuka opsi memulangkan anak-anak dari WNI eks ISIS.

Namun Mahfud MD mengatakan opsi tersebut akan diberikan untuk anak-anak yang sama sekali tidak terpapar radikalisme dari orangtuannya.

Sehingga untuk dapat menentukan hal itu, Mahfud MD mengatakan pemerintah akan mengkajinya lebih dalam.

"Anak-anak di bawah 10 tahun akan dipertimbangkan tapi case by case," ujarnya yang dikutip dari Kompas.com.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved