Anggaran Pembangunan Soeharto Lebih Besar dari Jokowi, Jusuf Kalla: Soekarno Bersatu Tapi Tak Maju
Anggaran pembangunan Soeharto lebih besar dari Jokowi, Jusuf Kalla: Soekarno bersatu tapi tak maju
"Kita tidak mungkin mencapai dua, kita boros, kemudian ingin maju, ndak ada negara seperti itu," katanya.
Ia mencontohkan bagaimana Korea yang kini sudah termasuk negara maju namun tetap memiliki gaya hidup hemat demi menunjang perekonomian dalam negeri.
"Korea sekarang juga boleh rakyatnya sudah maju, tapi kalau ke luar negeri dibatasi," jelas Jusuf Kalla.
"Masih berhemat, masih memajukan industri walau pun sudah maju."
Mantan pendamping Presiden SBY itu menjelaskan bahwa gaya hidup masyarakat di Korea berbanding terbalik dengan Indonesia.
"Kita kadang-kadang tanpa batas," ujarnya.
Zaman Soekarno Bersatu Tapi Tidak Maju
Kemudian Jusuf Kalla menyampaikan pesannya agar Indonesia dapat menjadi negara yang maju.
Kunci kemajuan Indonesia menurut Jusuf Kalla berada pada persatuan dan mendorong program-program pemimpin negara.
"Jadi artinya, pertama kita harus menjaga persatuan ini dengan kepemimpinan dan tentunya mempunyai tujuan yang sama," kata JK.
"Pemimpin siapa pun, Bung Karno, Pak Harto, Pak Jokowi sekarang ini, Pak SBY semua ingin maju."
Di samping menjaga persatuan, Jusuf Kalla menjelaskan bahwa masyarakat harus menyadari apa rintangan yang akan dihadapinya.
"Tapi cara untuk maju itu kita harus menyadari rintangannya," jelas Jusuf Kalla.
"Tapi saya yakin, percaya pengalaman kita semua, selama masyarakat tahu tujuannya dan pemimpin itu terbuka dan rela untuk juga menjalankan niatnya dengan baik, itu pasti bersatu."
"Bersatu belum tentu maju, waktu zaman Bung Karno juga kita bersatu tapi kita tidak maju."