Kisah Mahasiswa dari China

Mahasiswa Samarinda Kelaparan di China Harga Tepung dan Telur Naik 10 Kali Lipat, Untung Ada Bantuan

Mahasiswa Samarinda Kelaparan di China Harga Tepung dan Telur Naik 10 Kali Lipat, Untung Ada Bantuan

Editor: Adhinata Kusuma
TRIBUN KALTIM/SAPRI MAULANA
Mahasiswa Samarinda Rizka Nurazizah usai bertemu dengan Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang. 

Rizka bersyukur, pemerintah membantu warga Indonesia untuk dievakuasi ke Natuna. Selama di Natuna, Rizka juga mengaku fasilitas yang disediakan sangat mumpuni.

"Saya terima kasih udah dievakuasi kami semua apresiasi ke pemerintah," ucapnya.

Saat bertemu Syaharie Jaang, Rizka mengaku menceritakan banyak hal. Mulai dari kondisi terkini di China, saat berada di Natuna, dan tentang pendidikan.

Sejumlah mahasiswa yang baru saja menjalani masa karantina di Natuna menyambangi rumah jabatan Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang, di Kota Samarinda Kalimantan Timur pada Senin (17/2/2020)
Sejumlah mahasiswa yang baru saja menjalani masa karantina di Natuna menyambangi rumah jabatan Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang, di Kota Samarinda Kalimantan Timur pada Senin (17/2/2020) (TribunKaltim.Co/Sapri Maulana)

Temui Walikota

Sejumlah mahasiswi yang berkuliah di China, Dexi, Rizka, Lulu, dan Faravita bertemu Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang, di Ruang VIP Rumah Jabatan Wali Kota Samarinda, Senin (17/2/2020).

Usai bertemu, para mahasiswi yang didampingi orangtua mereka langsung melakukan foto bersama dengan Syaharie Jaang dan jajarannya.

Pertemuan berlangsung sekitar satu jam.

Selain membahas tentang keadaan di China dan Natuna, Jaang juga membicarakan tentang proses pendidikan kelima mahasiswa tersebut.

"Tadi itu audiensi ya. Pak Wali (Jaang) kemarin, belum sempat menyambut di bandara sehingga mengadakan pertemuan di rumah jabatan," kata Asisten I Pemkot Samarinda Tejo Sutanoto.

Tejo mengungkapkan, Jaang sangat bersyukur dan berterimakasih kepada pemerintah pusat yang telah memulangkan mahasiswa asal Indonesia.

Khususnya warga Samarinda yang berada di Wuhan saat virus corona merebak.

"Pak Wali berharap nanti Wuhan segera pulih dan para mahasiswi bisa kembali lagi untuk meneruskan kuliahnya," lanjut Tejo.

Mayoritas mahasiswi asal Samarinda yang kuliah di China merupakan calon Dokter.

"Pak Wali juga berharap setelah mereka lulus kuliah, mereka bisa mengabdi di Samarinda, apalagi mereka kebanyakan (calon) dokter," kata Tejo. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved