PKS Pasang Badan saat Anies Baswedan Kalah Unggul dari Ahok soal Penanganan Banjir Jakarta

PKS pasang badan saat Anies Baswedan kalah unggul dari Ahok soal penanganan banjir Jakarta, ini indikatornya.

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Kolase TribunKaltim.co / TribunJakarta dan WartaKota
PKS Pasang Badan saat Anies Baswedan Kalah Unggul dari Ahok soal Penanganan Banjir Jakarta 

TRIBUNKALTIM.CO - PKS pasang badan saat Anies Baswedan kalah unggul dari Ahok soal penanganan banjir Jakarta, ini indikatornya.

Head to Head tentang Ahok dan Anies Baswedan dalam memimpin Jakarta kembali mengemuka.

Hal ini terjadi setelah survei Indo Barometer menempatkan Ahok sebagai Gubernur Jakarta yang paling berhasil menangani masalah banjir di Ibu Kota.

"Satu, banjir, paling banyak dianggap berhasil Ahok 40 persen, lalu Jokowi 25 persen, Pak Anies Baswedan 4 persen," ungkap Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari saat konferensi pers di Century Park Hotel, Jakarta Pusat, Minggu (16/2/2020).

Berdasarkan survei, sebanyak 61,4 persen responden menilai Pemprov DKI Jakarta lebih bertanggung jawab dibanding pemerintah pusat (26,2 persen).

Sementara itu, untuk isu kemacetan, responden kembali memilih Ahok sebagai gubernur yang dinilai paling berhasil mengatasi masalah tersebut.

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Ahok memperoleh 35,3 persen, kemudian Jokowi 25,3 persen.

TACB Desak Nadiem Makarim Batalkan Formula E Gubernur Anies Baswedan di Monas, Bicara Alasan Sakral

Kompak, Presiden Jokowi dan Anies Baswedan Kirim Karangan Bunga Duka Cita Buat Ashraf Sinclair

Dipercaya Anies Baswedan Gelar Formula E, Jakpro Sewa 4 Ribu Toilet Berstandar Internasional

Sosok Berpengaruh di Pemprov DKI Akui Anies Baswedan Salah, Tapi Tak Bohong, Anggota Megawati Geram

Sedangkan Anies Baswedan sekitar 8,3 persen.

Dalam isu pendidikan, Jokowi unggul dengan 35,1 persen, diikuti dengan Anies Baswedan 25,3 persen, dan Ahok 15,3 persen.

Lalu, Jokowi kembali unggul di sektor kesehatan, disusul Anies Baswedan dan Ahok.

"Kesehatan, paling tinggi Jokowi 35 persen, Anies Baswedan 20 persen, Ahok 17 persen," tuturnya.

Terakhir, pada sektor ekonomi, Jokowi memperoleh 33,8 persen, Ahok sebesar 18,4 persen, dan Anies sebesar 18 persen.

PKS Tak terima

Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Mohammad Arifin mengatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lebih berhasil menangani banjir ketimbang mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok ).

Arifin menyatakan demikian saat ditanyakan mengenai hasil Survei Indo Barometer yang menyebutkan bahwa Ahok paling berhasil menangani masalah banjir Ibu Kota dibanding Anies Baswedan.

"Saya mau pelajari dulu surveinya, sampelnya seperti apa.

Kan kalau yang kita kaji perbandingannya jauh lebih bagus yang sudah dilakukan Anies Baswedan," kata Arifin di DPRD DKI Jakarta, Selasa (18/2/2020) sore.

Arifin menuturkan, keberhasilan Anies Baswedan dalam mengatasi banjir salah satunya bisa dilihat dari titik lokasi banjir di Jakarta yang disebut berkurang.

Kemudian, jumlah pengungsi yang menjadi korban banjir lebih sedikit.

"Titik-titik banjir berkurang zaman Anies Baswedan, kemudian pengungsi jauh lebih minimal di zaman Pak Anies Baswedan dibanding Gubernur sebelum-sebelumnya," kata dia.

Selain itu, politisi PKS ini menambahkan, Anies Baswedan lebih berhasil dalam mengatasi urusan macet.

Salah satunya melalui program pengintegrasian transportasi dengan Jaklingko.

"Soal macet, Anies Baswedan juga lebih rendah.

Contohnya Beliau dapat penghargaan tingkat nasional dalam penanganan transportatsi, urutan ketiga di dunia.

Itu salah satunya (Jaklingko), program transportasi terintegrasi dan itu di zaman beliau," tuturnya.

Reaksi Anies Baswedan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan enggan mengomentari hasil survei Indo Barometer yang menunjukan, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dianggap paling berhasil menangani masalah banjir di Ibu Kota.

Anies Baswedan berada di posisi ketiga di bawah Ahok dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Anies Baswedan hanya melambaikan tangan sambil tersenyum saat diberi pertanyaan tersebut oleh beberapa wartawan.

Mulanya, wartawan mengejar Anies Baswedan dari Stasiun MRT Bandaran Hotel Indonesia, usai agenda penandatanganan Paket Kontrak antara PT MRT Jakarta (Perseroda) dan Shimizu-Adhi Karya JV (SAJV) untuk Fase 2 CP 201, Senin (17/2/2020).

Wartawan lalu mengikuti Anies Baswedan hingga ke depan Wisma Nusantara untuk dimintai tanggapan.

Namun Anies Baswedan bungkam dan hanya tersenyum sembari masuk ke dalam Wisma Nusantara.

Anies Baswedan Bicara Kebahagiaan Warga Jakarta

Bagi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, kebahagiaan warga merupakan ujung keberhasilan Program Pemerintah.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ingin warganya bersyukur dan bahagia tinggal di Jakarta.

Hal tersebut diungkapkan Anies Baswedan saat meresmikan Operasi Pasar Cabai dan Bawang Putih di 22 Pasar DKI Jakarta, di Toko Tani Indonesia Centre (TTIC), Jakarta Selatan pada Minggu (09/2/2020).

Anies Baswedan berharap dengan adanya kegiatan tersebut dapat membuat harga pasar menjadi stabil.

"Jadi intervensi yang dilakukan dalam bentuk operasi pasar pasokan untuk cabai merah dan bawang putih adalah bagian untuk stabilisasi harga."

"Dan Insyaallah dengan operasi yang dilakukan ini maka harga di Jakarta bisa lebih stabil," ujar Anies Baswedan.

Anies Baswedan mengatakan, bukan hanya membuat harga pasar stabil.

Tujuan dari kegiatan tersebut juga membuat keluarga di Jakarta merasakan ketenagan dan kesejahteraan.

"Jadi tujuan ujung paling akhir dari kami bukan sekedar pasarnya stabil."

"Tetapi keluarga-keluarga di Jakarta merasakan ketenangan, merasakan kesejahteraan."

"Kenapa?

Karena kebutuhan pokok harganya terprediksi dan stabil," ujar Anies.

Anies Baswedan juga menambahkan, kriteria kebahagiaan tersebut bukan hanya dari angka statistik.

Namun, yang terpenting adalah warga berucap kalau bahagia tinggal di Jakarta.

"Saya selalu menyampaikan, bahwa dibalik angka statistik itu, apakah inflasi, apalah pertumbuhan ekonomi, apapun."

"Saya selalu mengatakan, bahwa yang paling penting adalah tiap keluarga di Jakarta berkata begini 'untung alhamdulillah tinggal di Jakarta'," papar Anies Baswedan.

"Ketika kalimat itu muncul di tiap keluarga, maka kita sudah mengerjakan tugas kita dengan baik, apapun statistiknya," terangnya.

Mengutip dari Kompas.com, Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar oeparasi pasar.

Operasi tersebut dilakukan untuk menjaga stabilitas harga komoditas bawang putih dan cabai di pasar umum.

Dalam operasi pasar ini, Kementen bersama food station dan PD Pasar Jaya mendistribusikan 30 ton cabai merah dan bawah putih untuk 22 pasar di DKI Jakarta.

Sebanyak 10 ton di antaranya dari Kementen dan 20 ton bawang putih lainnya dari food station.

 Kalahkan Sri Mulyani dan Erick Thohir, Ini Penyebab Prabowo Subianto Jadi Pembantu Terbaik Jokowi

 Waspada, 800 CPNS dari Jakarta dan 12 Daerah Ini Sudah Jadi Korban, Hilang Uang Hingga Rp 150 Juta

 Vanessa Angel Nyaris Jadi Korban Psikolog Dedy Susanto, Tanya Harga Istri Bibi Ardiansyah Rp 80 juta

• Peserta SNMPTN 2019 Harus Gerak Cepat, Lihat Cara registrasi akun di Portal LTMPT, Maksimal 2 prodi

Operasi pasar di 22 titik tersebut digelar menyusul harga cabai rawit dan bawang putih di pasar-pasar DKI Jakarta melonjak belakangan ini.

Bahkan, harga cabai rawit mendekati Rp 100 ribu, namun kondisi tersebut mulai berangsung turun hingga berada di level Rp 70 ribu per kilogram.

Kenaikan harga tersebut disebbakan olh faktor cuaca buruk yang terjadi beberapa waktu lalu. (*)

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved