BPS Hanya Target Minimal 15 Persen Warga Kaltara Ikut Sensus Online, Ini Alasannya
Sensus penduduk dengan metode online telah dilaksanakan Badan Pusat Statistik (BPS), sejak 15 Februari lalu.
Penulis: Amiruddin | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,TANJUNG SELOR - Sensus penduduk dengan metode online telah dilaksanakan Badan Pusat Statistik (BPS), sejak 15 Februari lalu.
Rencananya, sensus penduduk dengan metode online tersebut, akan dilaksanakan hingga 31 Maret 2020.
Kepala BPS Kalimantan Utara (Kaltara), Eko Marsoro, mengatakan sejak sensus online dimulai, respon masyarakat sangat bagus.
Tak terkecuali kata dia, Aparatur Sipil Negara (ASN), yang ada di Kaltara.
Eko Marsoro mengatakan, pihaknya menargetkan partisipasi warga Kaltara sekitar 15 persen dalam sensus online tahun ini.
"Dari hasil pengamatan dan pengalaman, target kita minimal 15 persen warga bisa memperbaharui datanya melalui online.
Baca Juga:
• Bos Fintech Greensill dan Eks Perdana Menteri Tony Blair Disebut akan Investasi di Ibu Kota Baru
• Ramalan Zodiak Hari Ini Kamis 20 Februari 2020, Virgo Dapat Banyak Pujian, Pisces Korbankan Perasaan
• Tangis Aming Pecah Ingat Bisikan BCL tentang Ashraf Sinclair di Rumah Duka, Ibunda Noah Minta Dijaga
• Agenda di Plaza Balikpapan Akhir Februari 2020, Konser Alzera Geny Netriana Sampai Kelas Memasak
Sisanya sekitar 85 persen itu, bisa lewat manual, pada sensus dengan wawancara langsung Juli mendatang," kata Eko Marsoro, kepada Tribunkaltim.co.
Eko menambahkan, BPS sengaja menargetkan partisipasi warga yang menginput data melalui sensus penduduk online minimal 15 persen, berkaca pada pengalaman.
Apalagi kata dia, budaya sebagian warga belum aware terhadap hal-hal seperti sensus atau survei.
Meskipun hanya menargetkan minimal 15 persen, BPS Kaltara tetap menggencarkan sosialisasi.
Baik secara langsung, maupun melalui media sosial.
"Kami sadar belum bisa 100 persen, apalagi dengan sejumlah kendala yang bisa ditemui di lapangan.
Misalnya jaringan internet, yang ada di sejumlah daerah, tetapi kita tetap optimis banyak yang menginput data lewat online itu," ujarnya.
Dengan begitu kata dia, akan mempermudah saat sensus metode wawancara langsung.
Telan Anggaran Rp 5 Miliar
Sementara itu, Sensus penduduk mulai dilaksanakan, Kepala BPS Kalimantan Utara beber telan anggaran Rp 5 miliar.
Badan Pusat Statistik ( BPS ) mulai melaksanakan sensus penduduk secara online tahun ini.
Sensus online digelar 15 Februari sampai 31 Maret 2020.
Hal itu diungkapkan Kepala BPS Kaltara, Eko Marsoro, kepada Tribunkaltim.co.
Sensus kata dia, untuk mendata seluruh warga negara Indonesia ( WNI ), dan warga negara asing yang tinggal di Indonesia.
BACA JUGA
BREAKING NEWS: Polres Tarakan Ringkus Pelaku Penyebar Video Nakal, Korban Pacar Sendiri
BREAKING NEWS Bakal Calon Perseorangan Pertama, Eddy Subandi-Junaidi Kumpul Berkas Dukungan di KPU
Manajemen AP 1 Bandara Sepinggan Balikpapan Simulasi Penanganan Penumpang Terdeteksi Virus Corona
Dishub Samarinda Ingin Kembalikan Fungsi Perwali Nomor 40/2011, Khusus di Jalan Gunung Manggah
Termasuk anggota diplomatik dan keluarganya, yang ada di luar negeri.
"Jadi penduduk Indonesia yang tinggal di luar negeri, tetapi bukan keluarga diplomatik, itu posisinya sama dengan WNA yang tinggal di Indonesia.
Artinya WNA yang di sini tidak didata oleh negaranya, begitupun dengan WNI yang ada di luar negeri," Eko Marsoro, kepada Tribunkaltim.co, Rabu (19/2/2020).
Eko menambahkan, sensus penduduk terbagi dalam dua tahap.
Tahap pertama akan dilaksanakan tahun ini, dengan metode online dan wawancara langsung.

BACA JUGA
RA Diduga Gantung Diri di Samarinda, Orangtua Korban Curiga Penyebab Anaknya Meninggal Dunia
Seleksi Anggota Bawaslu Kalimantan Utara, Semua Petahana Tidak Lolos, 28 Maret Diumumkan
IKN di Kaltim, Ali Hamdi Ingatkan Persaingan Ketat yang Harus Dihadapi Wirausahawan Lokal
Rabu Sore, Satu Bakal Calon Gubernur Kaltara Jalur Perseorangan Serahkan Syarat Dukungan ke KPU
Sensus dengan metode wawancara langsung dilaksanakan pada 1-31 Juli 2020.
"Sensus tahun ini hanya akan mendata informasi pribadi dan juga perumahan seseorang.
Sementara sensus tahap dua tahun depan, kita akan ambil sampel, untuk mengetahui karakteristik penduduk di Indonesia agar lebih akurat," ujarnya.
Telan Dana Rp 5 Miliar
Sensus penduduk tahun 2020 di seluruh Indonesia kata Eko, menelan anggaran sekitar Rp 4 triliun.
"Untuk Kaltara itu sekitar Rp 5 miliar," ujarnya.
Anggaran tersebut bakal dipakai untuk biaya sensus penduduk di lima kabupaten dan kota.
Yakni, Kota Tarakan, Kabupaten Nunukan, Malinau, Tana Tidung, dan Bulungan.
"Kami tentu berharap support segenap warga Kaltara, agar bisa menyukseskan sensus penduduk tahun ini.
Makanya kita berkoordinasi dengan Pemerintah setempat, agar sensus nantinya bisa berjalan dengan lancar," tutupnya.
BACA JUGA
Dituduh Aniaya Anggota Satpol PP Tarakan, Ini Pembelaan Terduga Pelaku
Kadishub Sebut Truk yang Kecelakaan di Gunung Manggah Itu Memang Boleh Lewat di Situ, Kecuali Hino
Terima Rekomendasi PDIP, Pasangan Adi-Basri Optimistis Hadapi Pilkada Bontang
Begini Nasib Formasi CPNS Bila Tak Ada Pelamar yang Lolos Passing Grade, Lihat Tahapan Berikutnya
Calon Panitia PPK Sudah Diumumkan, Pastikan Independen, KPU Balikpapan Tunggu Tanggapan Masyarakat
Langkah DPC PDIP Setelah FX Yapan & Edyanto Arkan Resmi Diusung Sebagai Bakal Calon Bupati & Wabup
(Tribunkaltim.co/Amiruddin)