Sungai Segah Berubah Warna, Bupati Berau Sebut Tunggu Tanggung Jawab Perusahaan Sebelum Beri Sanksi
Sungai Segah kembali berubah warna, Bupati Berau sebut tunggu tanggung jawab perusahaan sebelum beri sanksi.
Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Rita Noor Shobah
Kasus Narkoba di Balikpapan Tinggi, Ini Harapan Kapolresta Balikpapan Kombes Turmudi kepada Warga
BREAKING NEWS Tertimpa Pohon, Ruang Belajar SMPN 1 Sangkulirang Kutim Kalimantan Timur Ini Hancur
Pemprov Kaltara Undang Pihak Terkait dalam FGD Mencari Solusi Anjloknya Harga Udang
Jaga Kesehatan Mental Atlet Jelang PON Papua 2020, KONI Kaltim Sediakan Tempat Curhat
"Minimal teguran, sanksi administrasi bahkan tutup pabriknya jika masih membandel," pungkasnya.
Sebelumnya, Rabu (8/1/2020) Kepala DLHK Berau Sujadi membeberkan hasil Lab perubahan warna Sungai Segah beberapa waktu lalu.
"Terbukti bahwa komponen KLK Group ditemukan secara berlebihan di air paritan perkebunan,
atau dengan kata lain bahwa hasil uji Lab membuktikan bahwa pupuk banyak yang terbuang ke Sungai lewat air paritan saat hujan terjadi," kata Sujadi
Selain itu, menurut Sujadi ditemukan kandungan lain yakni semacam minyak.
"Ditemukan adanya bahan pencampur minyak dalam air pada paritan yang seharusnya tidak boleh di dalam air paritan,
"Dan temuan ini cukup menarik dan dapat dilanjutkan sebagai penelitian berikutnya, darimana surfactant ini di dalam paritan kebun? Dan siapa yang melakukannya," tuturnya.
Selain itu, kata Sujadi telah memerintahkan ke perkebunan untuk menutup paritan.
Hanya saja saat hujan turun beberapa hari belakangan membuat paritan meluap hingga airnya meleber ke Sungai Segah.
Sehingga menurutnya perlu antisipasi dari pihak perusahaan.
BACA JUGA
Presiden Joko Widodo Geram Soal Pengendapan Uang di Pemda , Walikota Balikpapan: Itu Wajar Saja
Warga Sempaja Keluhkan Aliran Air PDAM Sering Mati, Ini Penjelasan PDAM Samarinda
Sungai Segah di Berau Kembali Berubah Warna, Begini Penjelasan Bupati Muharram
Kepala Bandara Juwata Tarakan Ingin Tambah Rute Penerbangan Ajak Kembali Garuda Indonesia Beroperasi
(TribunKaltim.co/Ikbal Nurkarim)