Liga Indonesia
Jelang Liga Bergulir Persib Punya Kendala, Robert Rene Alberts Anggap Skema tak Sesuai Instruksi
Jelang Liga bergulir Persib punya kendala, Robert Rene Alberts anggap skema tak sesuai instruksi.
Penulis: Januar Alamijaya | Editor: Rita Noor Shobah
Hal ini masih mungkin berubah, tergantung hasil penilaian panpel saat melakukan peninjauan lapangan nanti.
Terwujudnya laga perdana Persib Bandung melawan Perselam Lamongan juga sangat bergantung pada kemampuan manajemen Persib mendapat jaminan keamanan.
"Untuk mendapatkannya, Persib harus sukses meyakinkan bahwa pertandingan di Stadion GBLA adalah pertandingan yang layak jadi nontonan masyarakat," katanya.
Angin Segar
Kepastian pemanfaatan kembali Stadion GBLA sebagai homebase Persib Bandung menjadi angin segar bagi masyarakat, khususnya para bobotoh.
Terlebih beberapa tahun ini stadion berkapasitas 38 ribu kursi penonton itu terbengkalai karena sejumlah persoalan.
Pakar hukum tata negara dan kebijakan publik Universitas Parahyangan, Prof Asep Warlan, menilai, meskipun dilanda berbagai persoalan, pemanfaatan Stadion GBLA sebagai sarana fasilitas publik dapat dilakukan apabila telah ada kesepakatan antara Pemerintah Kota Bandung dan PT Adhi Karya selaku pengembang pengerjaan proyek tersebut, khususnya jaminan keamanan konstruksi bangunan yang selama ini menjadi polemik.
"Selama ini persoalannya dari itu (Stadion GBLA) terkait penyelesaian kewajiban kedua belah pihak yaitu, Pemkot Bandung dan PT Adhi Karya. Maka apabila telah ada kesepakatan yang diselesaikan secara perdata, hal ini (pemanfaatan) bisa saja kembali digunakan, selama tidak ada masalah lagi secara hukum," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, kemarin.
Kepastian itu, imbuhnya, bisa saja batal apabila pihak kontraktor memang tidak memberikan jaminan penggunaan.
"Kalau ternyata pihak pengembang merasa keberatan memberikan rekomendasi jaminan karena masalah kondisi konstruksi yang tidak memungkinkan atau dalam perbaikan, maka menjadi hal logis karena mengancam keamanan dan keselamatan para pengunjung stadion," ucapnya.
Selain persoalan penyelesaian kewajiban berupa wanprestasi pembangunaan dan penyerahan aset dari pihak pengembang kepada Pemkot Bandung, Asep menduga adanya masalah lain yang berkaitan dengan hukum pidana, yaitu penyalahgunaan pemanfaatan anggaran pengerjaan proyek atau korupsi.
Terlebih anggaran pembangunan GBLA terdiri atas dua sumber, yaitu APBD Provinsi Jawa Barat dan APBD Kota Bandung.
"Jadi, masalah hukum seharusnya dapat tetap berjalan dan tidak boleh terhambat atau terhenti oleh pemanfaatan sarana publik ini.
Sebetulnya tim penyidik bisa saja memberikan rekomendasi bahwa GBLA bisa kembali digunakan, selain karena bukti-bukti fisik yang mengarah pada perbuatan tindak pidananya telah cukup atau terpenuhi serta adanya jaminan keselamatan dari konstruksi bangunan stadion," katanya.
Enggan Komentar
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bandung, Eddy Marwoto, enggan memberikan komentar tentang kepastian pemanfaatan stadion kebanggaan masyarakat Jawa Barat tersebut.
• Jadwal Lengkap Big Match Liga 1 2020, Persebaya vs Arema FC hingga Persija vs Persib
• Aksi Tendangan Kungfu Pemain Persib Esteban Vizcarra Buat Bek Baru Tira Persikabo Bercucuran Darah
• Jadwal Launching Tim Persib Bandung Jelang Liga 1 2020, Bobotoh Siap Sambut Febri Hariyadi dkk?
• Kabar Gembira Bobotoh, Persib Punya Homebase Sendiri, Langsung Dipakai di Partai Perdana liga 1 2020
Dalam balasan pesan singkat yang dikirimkan pada pukul 19.26 WIB, Eddy menjelaskan pihaknya sedang menggelar rapat dengan Wali Kota Bandung, Oded M. Danial.
"Wasslkm. Punten saya lg rpt bersama bpk walikota. Nhn," ujarnya melalui pesan singkat.
Hingga berita ini ditulis, tidak ada respons lanjutan dari Kadispora Kota Bandung tersebut.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Persib Bandung Punya Kendala: Duet Asing Kurang Tajam hingga Permainan Tak Sesuai Skema, https://www.tribunnews.com/superskor/2020/02/22/persib-bandung-punya-kendala-duet-asing-kurang-tajam-hingga-permainan-tak-sesuai-skema?page=all.