Megathrust Berpotensi Picu Gempa 8,7 SR dan Tsunami 15 Meter, Warga Sukabumi Diimbau Selalu Waspada
Masyarakat Sukabumi, Jawa Barat diimbau selalu waspada terjadinya potensi gempa berkekuatan magnitudo 8,7.
Ada penelitian lanjutan yang menerus ke lautan di Palabuhanratu. Namun menerusnya berapa kilometer sudah digambarkan peneliti tapi belum dikonfirmasi secara jelas dalam publikasi.
"Sesar Cimandiri menyambung ke sesar Lembang ke sesar Baribis," kata dia.
tsunami di Jawa Barat
Dalam paparannya, berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Renza menuliskan gempa Tasikmalaya 2 September 2009 pukul 7:55 Wib berkekuatan M7,3 mengakibatkan 81 orang meninggal dunia.
Juga tercatat tsunami lokal setinggi satu meter di pantai Pameungpeuk dan setinggi 0,2 sentimeter di pantai Pelabuhan Ratu.
Selain itu berdasarkan referensi Soloviev ands Go (1974), Wichman (1918), Cox (1970) pada 9 September 1823 terjadi gempa M6,8 di Laut Jawa Barat.
'' gempa disertai dengan suara gemuruh dan pada saat yang bersamaan muka air laut naik hingga mencapai tinggi 0,3 meter,'' jelas alumni Fakultas Teknik Lingkungan ITB.
Sementara dalam situs resminya, BMKG menjelaskan mengenai skala MMI untuk goncangan gempa yang dirasakan.
Yaitu VIII MMI : kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
Sedangkan IX MMI : Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
Kembangkan kearifan lokal
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Asep Suherman mengimbau masyarakat Sukabumi selalu waspada dengan adanya potensi gempa besar yang dipicu megathrust di laut selatan.
Selain itu pihaknya terus berupaya melakukan berbagai langkah dan tindakan.
Seperti menyampaikan sosialisasi dalam upaya pengurangan risiko bencana (PRB), membuat jalur evakuasi, hingga pemasangan dan perawatan early warning system (EWS).
''Warga Sukabumi pada intinya harus waspada. Juga kembangkan kearifan lokal yang ada atau pengetahuan dan pengalaman yang ada pada masyarakat,'' imbau Asep di tempat sama.