Warga Binaan Gantung Diri
Narapidana Narkoba Gantung Diri di Sel, Polres Samarinda Masih Selidiki Penyebab dan Asal Tali
Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Damus Asa menuturkan, masih menyelidiki penyebab korban gantung diri.
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Narapidana narkoba gantung diri di sel Rutan Klas II A Samarinda, Polres Samarinda Masih selidiki penyebab dan asal tali.
Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Damus Asa menuturkan, masih menyelidiki penyebab korban gantung diri di dalam sel Rutan Klas II A Samarinda.
"Kami sudah lakukan olah TKP (tempat kejadian perkara)," ucapnya.
Empat orang terdiri dari kedua orangtua korban dan dua orang warga binaan telah dimintai keterangannya.
Jenazah narapidana kasus narkoba tersebut dibawa ke RSUD AW Syahranie guna melakukan visum.
BACA JUGA
BREAKING NEWS Warga Binaan Rutan Kelas II A Samarinda Gantung Diri
Rekan Curiga Korban Tak Ikut Olahraga, Saat Dicek Sudah Gantung Diri di Rutan Klas II A Samarinda
NEWS VIDEO Warga binaan Rutan Kelas II A Samarinda gantung diri
Hasil Autopsi Pemuda yang Ditemukan Gantung Diri akan Keluar Dua hingga Tiga Minggu Lagi
Kepolisian juga masih mengusut asal dari tali yang digunakan untuk gantung diri.
"Masih dalami keterangan saksi untuk mengetahui penyebabnya, selagi menunggu hasil visum," pungkasnya.
Pelaku diketahui gantung diri sekitar pukul 09.30 wita dengan menggunakan tali rafia,
kejadian berawal saat warga binaan berkegiatan olahraga pagi, namun korban tidak terlihat, lalu rekan korban berinisiatif untuk mendatangi kamar korban.
Rekannya datang mengetok pintu karena pintu terkunci, saat tak ada jawaban dari dalam,
warga binaan lainnya berinisiatif untuk mendobrak pintu tersebut,namun saat pintu terbuka terlihat korban sudah tergantung.

• RA Diduga Gantung Diri di Samarinda, Orangtua Korban Curiga Penyebab Anaknya Meninggal Dunia
• BREAKING NEWS Autopsi Jenazah Reza di Kukar, Pemuda yang Ditemukan Gantung Diri di Teras Rumah
• Keluarga Pria yang Tewas Gantung Diri di Samarinda Seberang Sewa Pengacara, Minta Jasad Diautopsi
Diduga Depresi
Kepala Rutan Klas II A Samarinda, Kalimantan Timur Taufiq Hidayat menjelaskan, FA diketahui telah tergantung di kamarnya setelah aktivitas olahraga pagi rutin rampung.
"Dari keterangan rekannya, FA memang sudah bolak balik kamar, tapi sehabis itu nggak keluar, ketika di cek di kamarnya, ternyata sudah gantung diri," ucapnya kepada Tribunkaltim.co pada Selasa (25/2/2020).
Disinggung asal tali yang digunakan, Taufiq belum mengetahui.
Dirinya menyerahkan Penyidikan sepenuhnya ke pihak Kepolisian.
"Kami serahkan ke kepolisian untuk melakukan Penyidikan.
Bisa jadi tali itu dia dapatkan sewaktu dia bersih-bersih, kebetulan dia juga petugas kebersihan Rutan," beber Karutan yang baru menjabat sejak Januari lalu.
Taufiq menduga penyebab pemuda yang dikenal pendiam itu nekat gantung diri karena depresi.
"Diduga depresi," ungkapnya.
Mungkin ada permasalahan keluarga, kebetulan kedua orang tuanya juga ditahan di Rutan ini.
"Hal itu juga masih diselidiki," pungkasnya.
Lebih lanjut dikatakannya, kedua orang tua korban juga warga binaan di Rutan Klas II A Samarinda dengan kasus yang sama.
"Awalnya bapaknya masuk, setelah itu korban dan disusul oleh ibunya dengan kasus narkoba, namun bulan mei nanti bapaknya sudah usai masa tahanannya."
Korban diketahui sudah menjalani hukuman kurang lebih 2 tahun dan menyisakan 3 tahun kurungan.
Korban meninggal dunia gantung diri di kamarnya di blok A nomor 25, di kamar tersebut korban tinggal bersama bapaknya. (Tribunkaltim.co/ Budi DP/ Christoper)