Anggota PKPI yang Dipimpin Anak Hendropriyono Minta Anies Baswedan Tidur: Jika Kerja Jakarta Hancur
Anggota PKPI yang dipimpin Anak Hendropriyono minta Anies Baswedan tidur: Jika kerja Jakarta hancur
TRIBUNKALTIM.CO - Anggota PKPI yang dipimpin Anak Hendropriyono minta Anies Baswedan tidur: Jika kerja Jakarta hancur.
Musibah banjir yang berulang kali menimpa Jakarta menjadi topik bahasan di Indonesian Lawyers Club atau ILC, Selasa (25/2/2020).
Teddy Gusnaidi, Ketua Dewan Pakar PKPI pun turut menyoroti kinerja Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Diketahui, PKPI merupakan partai yang kini dipimpin Diaz Hendropriyono, putra mantan Kepala BIN AM Hendropriyono.
Ketua dewan pakar PKPI, Teddy Gusnaidi memberikan pernyataan menohok terkait Anies Baswedan dalam menangani banjir di Jakarta.
Seperti diketahui, sejak awal Januari 2020 hingga tanggal 25 Februari 2020, Jakarta beberapa kali dilanda masalah banjir.
• Salahkan Anies Baswedan, Anak Buah SBY dan Fadli Zon Perang di Twitter Soal Banjir Jakarta
• PNS yang Rumahnya Kebanjiran Bisa Cuti Hingga Sebulan dan Terima Gaji, 9 Instruksi Anies Baswedan
Menurut pencatatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, sebanyak 3.565 jiwa dari 973 Kelompok Keluarga mengungsi di 40 lokasi pengungsian akibat banjir pada 25 Februari 2020.
Lantas Teddy Gusnaidi memberikan pernyataan secara blak-blakan soal Anies Baswedan di acara Indonesia Lawyers Club dengan tema 'salahkan Anies', Selasa (15/2/2020) malam.
Menurut pandangan Teddy Gusnaidi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini lebih baik tidur dan tidak bekerja.
Karena jikalau Anies Baswedan bekerja, Jakarta menurut Teddy Gusnaidi akan hancur.
Sebelum memberikan pernyataan tersebut, Teddy Gusnaidi menyebut bahwa Anies Baswedan ini adalah orang paling beruntung di Indonesia dan dunia.
"Pak Anies ini adalah orang yang paling beruntung di Indonesia, mungkin di dunia," ucap Teddy Gusnaidi, seperti dilansir TribunnewsBogor.com, Rabu (26/2/2020).
Keberuntungan Anies Baswedan ini dipaparkan oleh Teddy Gusnaidi menyangkut soal menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Bahkan, disebutkan Teddy Gusnaidi pun sampai bisa menyingkirkan Sandiaga Uno yang sudah berbulan-bulan kampanye jadi calon Gubernur DKI Jakarta.
"Dulu orang menari tiket untuk menjadi gubernur itu saling sikut berbulan-bulan, bertahun-tahun, tenaga, biaya, keringat.
Tapi pak Anies hanya dalam beberapa hari bisa menerima tiket calon gubernur.
Bahkan melengserkan pak Sandiaga Uno yang jadi calon gubernur yang sudah berbulan-bulan kampanye demi mendapatkan tiket itu," ucap Teddy Gusnaidi.
Keberuntungan kedua yang diperoleh Anies Baswedan selanjutnya adalah ketika kampanye.
"Selanjutnya ketika kampanye, pak Anies ini tidak perlu melakukan hal yang benar.
Dia menjadi gubernur bukan karena apa yang dia lakukan.
Tapi karena pemilihnya diteror dengan teror dosa," imbuh Teddy Gusnaidi.
Keberuntungan ketiga adalah ketika Anies Baswedan menjadi Gubernur DKI Jakarta, hanya tinggal menjalankan tata dan pola yang sudah ada.
"Setelah Anis menjadi gubernur, DKI ini sudah tertata, sistemnya sudah ada, polanya sudah ada.
Semuanya sudah ada, semuanya tinggal dijalankan," ujar Teddy Gusnaidi.
Teddy Gusnaidi pun mengaku sering melontarkan candaan mengenai Anies Baswedan, yang menurutnya, jika Anies Baswedan tidur pun Jakarta akan berhasil.
"Pak Anies tidur pun, ini ( DKI Jakarta) sudah jalan.
Pak Anies akan menjadi gubernur yang berhasil jika dia tidur," ucap Teddy Gusnaidi.
Namun jika ada yang menyebut Anies Baswedan tidak bekerja, Teddy Gusnaidi sengat tidak setuju.
Akan tetapi, bekerjanya Anies Baswedan menurut Teddy Gusnaidi malah membuat DKI Jakarta hancur.
"Makanya saya tidak sepakat ketika ada yang menyatakan Pak Anies tidak bekerja, salah saya bilang. Pak Anies bekerja.
Karena kalau pak Anies bekerja lah maka Jakarta hancur," tegas Teddy Gusnaidi.
"Kalau pak Anies tidak berkerja, berjalanlah Jakarta ini dengan baik, karena sistemnya sudah ada," imbuhnya.
Jika ada yang menyebut ucapannya ini nyinyir kepada Anies Baswedan, Teddy Gusnaidi membantah keras
"Ini memang kelihatannya seperti nyinyir, tapi tidak juga," tegas Teddy Gusnaidi.
Ia pun memberikan bukti-bukti yang sudah ada, sepeti di era Jokowi dan Ahok ketika menjadi Gubernur DKI Jakarta dalam menangani banjir.
• Bukan 2024, Pertarungan Anies ke RI 1 Disebut Ada Saat Banjir Jakarta, Prabowo Melenggang Bila Gagal
• Mardani Ali Sera Kritik Anies Baswedan soal Banjir Jakarta Formula E Bagus Tapi Itu Cuma 2 Jam
"Ketika Pak Jokowi dan Ahok jadi gubernur. Ada titik banjir A, B, dan C yang sebelunya banjir, tidak banjir lagi.
Sebelum pak Ahok jadi Gubernur, ada titik D, E dan F.
Titik D, E dan F di zaman Pak Sutiyoso tidak banjir.
Di zaman pak Jokowi, titik itu diperkuat.
Sehingga titik A, B,C, D, E, dan F titik itu tidak lagi banjir," papar Teddy Gusnaidi.
Namun begitu masuk zamannya Anies Baswedan jadi Gubernur DKI Jakarta, titik-titik yang sudah ditangani dengan baik oleh Jokowi dan Ahok malah hancur.
"Ketika masuk di rezimnya pak Anies, itu banjir lagi," ucap Teddy Gusnaidi.
"Jadi artinya kita tidak perlu lagi hal-hal teknis dan pembelaan.
Karena sesimpel itu berpikir, karena dulu tidak banjir sekarang banjir," pungkasnya.
Meski begitu, Teddy Gusnaidi mengaku tak ingin terlalu menyalahkan Anis Baswedan mengenai polemik banjir di Jakarta.
Ia pun memberikan solusi dan pemecahan masalah tersebut.
"Apakah pak Anies mau melakukan dan mengikuti sistem yang sudah dibangun pendahulunya?
Saya rasa tidak mungkin.
Maka saya berharap pak Riza Patria pak wakil Gubernur DKI untuk segera masuk membantu pak Anies untuk melakukan kerja-kerja,"
"Kasihan juga pk Anies ini hanya sendiri, sehingga tidak bisa bekerja maksimal, makanya harus dibantu oleh wakil.
Wakilnya harus bisa menjalankan teknis dan pola-pola yang benar yang pernah dilakukan oleh pak Jokowi dan pak Ahok.
Kalau ada yang bilang Pak anies itu bod** itu tidak benar, beliau doktor, orang hebat, tapi dia tidak bisa bekerja.
Dia bekerja tapi tidak bisa bekerja.
Sehingga dia butuh wakil gubernur yang bisa bekerja.
Itu harus digarisbawahi.
Jadi next pak Anies hanya seremonial aja, melakukan peresmian dan biarkan wakilnya yang bekerja.
Mungkin pak Anies melakukan pencitraan untuk dirinya di 2024," pungkas Teddy Gusnaidi.
(*)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Bicara Polemik Banjir Jakarta, Teddy Gusnaidi: Anies Berhasil Jika Tidur, Anies Kerja Jakarta Hancur, https://bogor.tribunnews.com/2020/02/26/bicara-polemik-banjir-jakarta-teddy-gusnaidi-anies-berhasil-jika-tidur-anies-kerja-jakarta-hancur?page=all.