Rano Karno Tegur Anies Baswedan Soal Revitalisasi TIM, Gubernur DKI Diminta Dengar Masukan Seniman
Rano Karno tegur Anies Baswedan soal Revitalisasi TIM, Gubernur DKI Jakarta diminta dengar masukan seniman.
Menurutnya, bahkan lebih baik jika Revitalisasi TIM dihentikan sebelum para seniman bisa berbicara dengan pihak terkait.
"Kalau sudah Komisi X nggak ada hasilnya, saya lapor sama siapa?
Mahathir Mohammad apa?
Saya berharap ada solusi itu, dihentikan sebelum kita bicara.
Kita pemangku kepentingan, Pak, dia juga.
Pemerintah penyelenggara negara, cq, artinya yang diutamakan.
Tapi kami, seni dan budaya, itu juga penyelenggara negara, sama dengan agamawan, akademisi," ujar Panca.
Polemik pembangunan hotel bintang lima di kawasan TIM, Cikini, Jakarta Pusat memang belakangan santer dipermasalahkan.
Kalangan seniman serta budayawan tak ingin kawasan budaya tersebut berubah jika diRevitalisasi terutama karena adanya pembangunan hotel.
Polemik ini berujung pemangkasan penyertaan modal daerah (PMD) Jakpro sebesar Rp 400 miliar untuk Revitalisasi TIM dalam Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2020.
Jakpro hanya diberikan Rp 200 miliar untuk Revitalisasi TIM.
Sebelumnya Anies Baswedan menanggapi berbagai kritikan dari seniman maupun anggota DPRD DKI Jakarta hingga publik dilayangkan karena adanya rencana pembangunan hotel bintang lima di kawasan budaya tersebut.
Menurut Anies Baswedan, banyak pihak berimajinasi soal Revitalisasi TIM.
"Soal pembangunan TIM ini kalau imajinasinya berbeda repot.
Orang-orang membuat imajinasi, lalu kita yang disalahkan," ucap Anies Baswedan di Blok G, Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2019). (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Soal Proyek Revitalisasi TIM, Rano Karno Minta Anies Perhatikan Nasib Seniman", https://nasional.kompas.com/read/2020/02/27/17042951/soal-proyek-revitalisasi-tim-rano-karno-minta-anies-perhatikan-nasib-seniman?page=all#page2.