Mengejutkan! Ada 136 Pasien Diawasi Terkait Virus Corona, Tersebar di 22 Provinsi, Terbanyak Jakarta

Tapi ternyata, di Indonesia sudah ada 136 orang pasien dalam pengawasan virus corona yang berasal dari Wuhan, China.

Editor: Doan Pardede
weibo/Peng Yinhua
VIRUS CORONA - (ilustrasi) Dokter Peng Yinhua, dokter muda yang masih berusia 29 tahun, dia wafat karena virus corona pada Kamis (20/2/2020). 

TRIBUNKALTIM.CO - Mengejutkan! ternyata ada 136 pasien dalam pengawasan terkait virus Corona di Indonesia dan tersebar di 22 provinsi, terbanyak di Jakarta.

Sampai saat ini, Indonesia mengklaim bahwa belum ada pasien positif virus Corona di Indonesia.

Tapi ternyata, di Indonesia sudah ada 136 orang pasien dalam pengawasan terkait virus Corona yang berasal dari Wuhan, China.

Pasien dalam pengawasan terkait virus Corona paling banyak berada di Jakarta sebanyak 35 orang.

Inilah 6 Kota di Indonesia Disebut Masuk Zona Kuning Penyebaran virus Corona, Kemenkes: Tidak Benar

Kini Ada di 44 Negara, Cara Sebenarnya virus Corona Menyebar Terkuak, WHO: Jangan Ada Merasa Bebas

• RESMI WHO Umumkan Status Darurat Internasional virus Corona, Lampaui Wabah SARS di China 2002-2003

• BREAKING NEWS Polda Kaltim akan Rilis kasus Penyebar Hoax Corona di Balikpapan Siang Ini 31 Januari

Sementara untuk di Batam sebanyak 11 Orang.

Data tersebut dikeluarkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Dalam hal ini Puslitbang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Laboraturium Rujukan Penyakit-penyakit Infeksi

Hasil pemeriksaan pasien dalam pengawasan novel Corona virus per 27 februari 2020.

Sebelumnya, pasien dalam pengawasan ini tersebar di 44 rumah sakit yang ada di 22 Provinsi di Indonesia.

Diantaranya DKI Jakarta 35 orang, Bali 21 orang, Jateng 13 Orang, Kepri 11 orang, Jabar 9 orang, Jatim 10 orang, Banten 5 oang, Sulut 6 orang, Jogya 6 orang, Kaltim 3 orang, Sulsel 2 orang, Jambi 1 orang, Papua Barat 1 orang, NTB 2 orang, Bengkulu1 orang, Kalbar 1 orang, Kalteng 1 orang, Sultra 1 orang, Maluku 1 Orang, Sumbar 1 orang, Babel 1 orang, Sumsel 2 orang.

Untuk diketahui, Pasien dalam pengawasan ini mempunyai gejala dan riwayat tertentu, seperti:

  • Demam tinggi dan suhu badannya mencapai 38 Derajat
  • Batuk, Pilek dan Nyeri tenggorokan
  • Pneumonia ringan hingga berat berdasarkan gejala klinis dan gambaran radiologis
  • Riwayat perjalanan ke China atau wilayah negara yang terjangkit dalam waktu 14 hari sebelum gejala timbul
  • Riwayat Kontak erat dengan kasus konfirmasi 2019-nCOV
  • Bekerja atau mengunjungi fasilitas kesehatan yang berhubungan dengan pasien terkonfirmasi Corona virus atau wilayah negara yang terjangkit

• virus Corona Mewabah, Viral Pria Misterius Sumbangkan 500 Masker, Dikejar Polisi Lalu Diberi Hormat

• Korban virus Corona Bertambah, 212 Orang di China Meninggal Dunia, Lebih dari 7.000 Orang Terinfeksi

Efek Corona virus: Singapura Cancel 12 Penerbangan ke Indonesia Hingga Mei 2020

Maskapai penerbangan Singapura, Singapura Airlines dan Silk Air, mulai Senin (24/2/2020) hari ini, hingga 29 Mei 2020 mendatang, menutup sementara penerbangan ke Indonesia.

Untuk periode yang sama, maskapai dari Hongkong Cathay Pacific juga menunda penerbangan ke Nusantara.

Penutupan 12 penerbangan ke Indonesia ini, menyusul kebijakan pemerintah setempat untuk meminimalisir penyebaran wabah virus Corona (Co-Vid 19).

Selain ke Indonesia, maskapai yang populer dengan kode airlines SQ ini juga menutup belasan penerbangan komersil ke setidaknya 15 bandara di empat negara di Asia Tenggara lainnya; Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam dan Cambodia.

Manajemen maskapai BUMN milik pemerintah Singapura ini, juga menunda penerbangan serupa ke Eropa, Amerika, Australia, India, dan tentunya penerbangan ke China.

“Kita akan terus meninjau ulang kebijakan ini.” ujar siaran pers resmi manajemen Singpaura Airlines di akun sosial media resminya.

• Ibarat Kecepatan Pesawat Canggih yang Mendahului Suara, Begini Penularan virus Corona dari Wuhan

• China Bangun Rumah Sakit untuk Pasien virus Corona di Wuhan Hanya 6 Hari, Terungkap Ini Rahasianya

Untuk penerbangan dari dan ke Indonesia yang ditutup ke lima bandara utama di Indonesia;

Singapore Airlines menutup dua penerbangan dalam periode 20 hari (3 Maret hingga 20 Maret 2020).

SQ968 Singapore-Jakarta on March 3, 5, 7, 10, 12, 14, 17, 21, 26 and 28
SQ951 Jakarta-Singapore on March 4, 6, 8, 11, 13, 15, 18, 22, 27 and 29
Sedangkan SilkAir menutup sementara penerbangan ke empat bandara untuk 15 hari (24 Februari hingga 18 Mei 2020).
MI224 Singapore-Surabaya on March 11 and 18
MI223 Surabaya-Singapore on March 11 and 18
MI142 Singapore-Makassar on Feb. 24; March 2; April 27
MI141 Makassar-Singapore on Feb. 24; March 2; April 27
MI196 Singapore-Bandung on April 7, 14, 21 and 28; May 5 and 12
MI195 Bandung-Singapore on April 7, 14, 21 and 28; May 5 and 12
MI138 Singapore-Balikpapan on April 24
MI137 Balikpapan-Singapore on April 24
MI134 Singapore-Balikpapan on May 18
MI133 Balikpapan-Singapore on May 18

Pemerintah Indonesia, melalui Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub RI; Novie Riyanto, mengaku sudah mendapat notifikasi penundaan penerbangan ini, sejak pekan lalu.

“Ini tidak permanen, Hanya sementera hingga ada perkembangan positif dari efek Corona virus ini.” katanya sebagaimana dilansir The Jakarta Post.

Dampak Ekonomi di China

virus ‘Wuhan’ Corona 19 (Covid-19), terus menggoyang sendi ekonomi raksasa ekonomi dunia, China.

Kondisi psikologis warga negara terbesar di dunia ini belum pulih.

Fakta, data dan kabar bohong membaur jadi ketakutan.

Pengamat memprediksi ekonomi negeri Tirai Bambu ini baru akan pulih, akhir tahun 2020 ini.

Sementara pemerintah meyakini efek bola salju ekonomi ini hanya sementara, dan segera berakhir di pertengahan tahun Tikus ini.

Presiden Xi Jinping mengakui dampak virus ini sudah di level serisu, namun tetap optimistis kondisi ekonomi segera membaik.

Dampak terakhir, hingga awal pekan ini, sekitar 89 juta dari 291 juta pekerja migran yang menyebar di 29 provinsi China, diinstruksikan kembali ke pusat-pusat ekonomi seperti di Shanghai, Guang Zhao, dan 5 provinsi lain.

Mereka dijemput dengan bus-bus milik pemerintah.

South China Morning Post melansir, langkah instruksional pemerintah ini guna memacu kembali roda ekonomi negeri yang sudah hampir dua bulan stagnan.

Mengabaikan ketakutan warga yang enggan keluar rumah akibat eskalasi virus Corona, pemerintah juga menggelar sweeping di jalan-jalan utama, terminal, pelabuhan dan bandara.

Warga berstatus pekerja yang akan meninggalkan kampung halaman diperiksa.

Kebijakan dari kementerian transportasi dan industri ini, melibatkan militer dan polisi sipil di semua provinsi.

“Tak ada jalan lain, kita akan jemout mereka untuk kembali bekerja, pabrik-pabrik sudah hampir sebulan tak beroperasi karana tak ada orang,” kata Liu Xiaoming wakil Menteri Perhubungan China di Beijing.

Di hadapan petinggi partai komunis dan elite militer China, Presiden Xi Jinping, akhir pekan lalu, menegaskan penyebaran virus ini sudah di level “sangat serius,”.

Kantor beri pemeritah, Xinhua, Senin (24/2/2020) melansir, dalam rapat teleconference dengan elite partai dan militer dari 31 provinsi, Minggu (23/2/2020), menginstruksikan militer ikut mengatasi dampak ekonomi ini.

“Inilah epidemi yang sangat sulit dikontrol dan diantisipasi, sejak Republik ini berdiri,” kata Jinping.

Republik yang berdiri 1 Oktober 1949 ini sudah berpenduduk 1,3 miliar.

Dia menyebut krisis ini sebagai ujian besar. Dia menginsirasi para bawahannya agar meyakini, bahwa bencana ini segera menemukan jalan keluar dan jadi pelajaran berharga untuk mengatasinya di masa mendatang.

Profesor ekonomi dari Renmin China Universiry, Yu Chunhai, menyebutkan dampak virus ini akan membuat pemerintah lebih tegas dan menjadi momok bagi ekonomi.

Foto-foto dan video suasana Pulau Sebaru Kecil tempat observasi 188 WNI AKB Kapal World Dream yang diduga terpapar virus Corona

Pulau Sebaru Kecil Kepulauan Seribu Utara, DKI Jakarta akan digunakan untuk melakukan observasi virus Corona terhadap 188 Warga Negara Indonesia (WNI) dari Kapal World Dream.

Transportasi menuju Pulau Sebaru adalah melalui jalur laut dan udara, menggunakan kapal laut dari Marina Ancol atau melalui Pulau Harapan dan Pulau Kelapa.

Waktu tempuh sekira 2 jam menggunakan kapal nelayan dari kedua pulau tersebut menuju Pulau Sebaru.

Seorang nakhoda kapal Marine Express mengatakan Pulau Sebaru kerap digunakan untuk rehabilitasi narkotika dan obat-obatan.

Pria yang mengendarai kapal jenis boat ini kerap mengantar mereka, yang merupakan tahanan Badan Narkotika Nasional.

"Saya sering mengantar mereka dengan penjagaan ketat. Tapi itu sudah lama sekali. Saat Presidennya Susilo Bambang Yudhoyono," ujarnya kepada Tribun Network.

Pulau Harapan dan Pulau Kelapa merupakan permukiman terdekat dari Pulau Sebaru.

PASIEN VIRUS CORONA - Deretan bed di Pulau Sebaru Kecil yang akan digunakan untuk observasi 188 WNI dari Virus Corona di Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Jakarta, Kamis (27/2/2020).
PASIEN VIRUS CORONA - Deretan bed di Pulau Sebaru Kecil yang akan digunakan untuk observasi 188 WNI dari Virus Corona di Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Jakarta, Kamis (27/2/2020). (Tribunnews.com/Jeprima)

Tim Tribun Network mengarungi lautan Kepulauan Seribu bersama nelayan yang menyewakan kapalnya ke sana.

Arus ombak cukup kencang dan tinggi. Air dari arah kiri dan kanan kapal kerap mengombang-ambingkan kapal.

Pengamanan di area Pulau Sebaru ketat. Kapal ukuran besar, Kapal Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh terparkir sekira 1 kilometer dari Pulau Sebaru.

PASIEN VIRUS CORONA - Pulau Sebaru Kecil yang akan digunakan untuk observasi 188 WNI dari Cirus Corona di Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Jakarta, Kamis (27/2/2020).
PASIEN VIRUS CORONA - Pulau Sebaru Kecil yang akan digunakan untuk observasi 188 WNI dari Cirus Corona di Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Jakarta, Kamis (27/2/2020). (Tribunnews/JEPRIMA)

Kapal itu digunakan untuk membawa logistik dari daratan. Dan digunakan untuk peristirahatan sejumlah anggota TNI.

Ketika kapal hendak bersandar di Pulau Sebaru, dua kapal yang ditumpangi Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL tengah berpatroli.

Kapal lainnya memindahkan logistik dari KRI Banda Aceh ke daratan Pulau Sebaru.

Aktivitas padat tengah berlangsung demi kesiapan menyambut kedatangan 188 WNI yang hendak diobservasi.

Sejumlah prajurit TNI, tim dari Kementerian Kesehatan, tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dan lainnya tengah bahu membahu mengangkat peralatan untuk kepentingan observasi.

"Welcome to Subaru Island. Cakrawala Sebaru drugs rehabilitation centre," tulisan di papan hitam ketika menginjakan kaki di Pulau Sebaru.

Terdapat sejumlah bangunan yang disiapkan untuk menampung 188 WNI.

Tempat tidur antar pria dan wanita berbeda gedung.

Untuk pria, satu ruangan cukup besar dapat ditempati enam orang dengan tiga kasur-dua tingkat.

Di atas tempat tidur sudah disiapkan satu kotak berisikan peralatan mandi untuk masing-masing orang.

Di rangka tempat tidur, tertulis nama-nama WNI.

"37. I Putu Cahya Mulyawan, 38. Guntur Nurmansah," tulis dua di antara ratusan nama yang diobservasi pada secarik kertas yang ditempelkan pada kerangka tempat tidur. Tempat makan pun dipisahkan antara pria dan wanita.

• Khawatir virus Corona Pesawat Batik Air Dikarantina Selama 14 Hari Usai Terbang dari Wuhan China

• Sudah Koordinasi dengan Rumah Sakit, Polda Kaltim Sebut Belum Ditemukan Pasien Suspect virus Corona

• Ibarat Kecepatan Pesawat Canggih yang Mendahului Suara, Begini Penularan virus Corona dari Wuhan

• China Bangun Rumah Sakit untuk Pasien virus Corona di Wuhan Hanya 6 Hari, Terungkap Ini Rahasianya

(tribunbatam.id)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved