Pangdam Bukit Barisan dan Polda Sumut Berjabatan Tangan, Bentrok TNI-Polri di Taput Berakhir Damai
Pangdam Bukit Barisan dan Polda Sumut Berjabatan Tangan, Bentrok TNI-Polri di Taput Berakhir Damai
3. Pasca-bentrok, semua prajurit tidak boleh keluar barak

Pasca-kejadian itu, ia pun meminta semua pihak dapat menahan diri dan tidak terprovokasi dalam menanggapi kejadian tersebut.
Untuk langkah pencegahan terjadinya bentrok susulan, Batalyon 123 menerapkan pencabutan izin keluar prajurit untuk sementara.
"Semua prajurit diam di Batalyon tidak boleh keluar barak dan izin keluar dicabut, sementara," katanya.
4. Bentrok karena kesalapahaman
Kapolda Sumataera Utara Irjen Sormin Siregar mengatakan, bentrokan ini terjadi karena kesalahpahaman.
"Kemacetan ini mereka tidak tahu, bisa jadi anggota kita ini perlu ke induk kesatuannya. Dianggap apakah karena razia, ternyata ada truk fuso yang terguling. Ini sebenarnya hanya salah bahasa yang dipersepsikan berbeda," katanya dikutip dari Kompas TV, Jumat (28/2/2020).
Hal senada dikatakan Panglima Kodam I Bukit Barisan Mayjen TNI MS Fadhillah yang mengatakan peristiwa itu terjadi akibat kesalapahaman.
"Dan, atas kejadian itu kita sudah melakukan tindakan untuk pencegahan agar ini tidak menjadi besar. Sampai pagi tadi sudah kondusif," katanya.
5. Pasca-bentrok, Polisi dan TNI saling bermaafan
Pasca-bentrok yang terjadi antara TNI-Polri kedua belah pihak langsung melakukan mediasi dan sudah saling memaafkan.
Humas Polres Tapanuli Utara, Aiptu Baringbing mengatakan, permasalahan kesalahpahaman telah diselesaikan. TNI-Polri, lanjut dia, tetap solid.
"Masalahnya sudah selesai, antara keduanya sudah saling maaf-maafan dan berpelukan," ujarnya.
Senada dengan pernyataan tersebut, Danrem 023 Kawal Samudera Kolonel Infanteri Tri Saktiyono mengatakan, seluruh pihak yang terlibat telah bermaafan dan kembali menjalin hubungan baik.
"Dan beberapa anggota Yonif dan Kodim sudah dikoordinir memperbaiki kantor polsek yang rusak," katanya.