Indonesia Tak Kebal Virus Corona, Terawan Agus Putranto Beber 2 yang Postif Dirawat di Jakarta
Dirawat di Jakarta, Menkes Terawan Agus Putranto jelaskan kronologi penularan Virus Corona ke Indonesia
TRIBUNKALTIM.CO - Dirawat di Jakarta, Menkes Terawan Agus Putranto jelaskan kronologi penularan Virus Corona ke Indonesia.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi resmi mengumumkan 2 warga Indonesia positif terinfeksi Virus Corona.
Sementara, Menteri Kesehatan atau Menkes Terawan Agus Putranto menuturkan dua warga yang postif itu kini dirawat di Jakarta.
Sebelumnya, di Indonesia tak ditemukan kasus infeksi Virus Corona.
Dua orang Indonesia yang dinyatakan positif Virus Corona atau covid-19 kini tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Sulianti Saroso, Jakarta Utara.
“(Sekarang dirawat) di Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso di ruang khusus yang tidak terkontak dengan yang lain,” kata Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020).
Dua WNI tersebut sebelumnya berinteraksi dengan seorang warga negara asal Jepang.
• Viral di WhatsApp, Makanan Kaleng Asal China Terjangkit Virus Corona, Dinkes Bontang: Itu Hoax!
• Kronologi dan Sosok 2 Warga Indonesia Terinfeksi Corona Terkuak, Sempat Kontak dengan Warga Jepang
Diketahui, kedua orang tersebut adalah ibu dan anak berusia masing-masing 61 tahun dan 31 tahun.
“Sudah melakukan isolasi rumah.
Terkenanya di Depok,” kata dia.
Keduanya, imbuh dia, terdeteksi sejak 1 Maret 2020. “Begitu kita dengar berita.
Kita langsung lakukan pemeriksaan,” ujarnya.
Adanya dua pasien positif Virus Corona ini disampaikan Presiden Joko Widodo.
Menurut Jokowi, dua WNI itu tersebut sempat kontak dengan warga negara Jepang yang datang ke Indonesia.
Warga Jepang itu terdeteksi Virus Corona setelah meninggalkan Indonesia dan tiba di Malaysia.
Tim Kemenkes pun melakukan penelusuran.
"Orang jepang ke Indonesia bertemu siapa, ditelusuri dan ketemu.
Ternyata orang yang terkena Virus Corona berhubungan dengan dua orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Senin (2/3/2020).
"Dicek dan tadi pagi saya dapat laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona," tutur Presiden.
Tak Perlu Dikhawatirkan
Menanggapi hal tersebut, Ketua Tim Riset Korona Virus dan Formulasi Vaksin PNF, C.A Nidom mengatakan bahwa hal tersebut tak perlu dikhawatirkan.
Hal itu dikatakan Nidom saat melakukan wawancara dengan Kompas TV, Sabtu (29/2/2020).
Mulanya, pembawa acara bertanya soal perbandingan negara tetangga soal Virus Corona.
"Prof ada kekhawatiran juga dan ini dibahas di media asaing soal penyabaran Virus Corona di Indonesia," ujar pembawa acara.
"Kita meneliti 132 spesimen sementara Singapura 1.200, Malaysia 1.000 kekhawatiran itu kemudian muncul dan kemudian menjadi bahasan di salah satu media internasional, bagaimana menjawab ini?"
• Jokowi dan Wishnutama Sewa Influencer Rp 72 Miliar Atasi Dampak Virus Corona, Fadli Zon Beri Solusi
• Ahli Corona Ungkap Fakta Lain Warga Indonesia Tak Terinfeksi Virus, Tak Yakin Benar-benar Nihil
Nidom mengatakan bahwa tidak ada problem yang harus dikhawatirkan soal Indonesia yang tak menjangkiti Indonesia.
Tiga Kemungkinan Indonesia Belum Kena Corona
Indonesia menjadi negara di kawasan Asia Tenggara yang belum terdeteksi terjangkit Virus Corona hingga saat ini.
Banyak pihak dibuat heran mengapa belum ditemukan pasien positif Corona di Indonesia.
Padahal Virus yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, China itu sudah menyebar ke sejumlah negara.
Anggota Ikatana Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra mengatakan ada tiga kemungkinan yang membuat belum ada kasus positif Corona di dalam negeri.
"Pertama ada dugaan warga yang positif Virus Corona ini tidak terlaporkan."
"Kedua, apakah ini failed detection-nya, yang ketiga apakah ada ketidakmecingan antara standar WHO dengan program yang kita kembangkan di Indonesia," tutur Hermawan dalam sebuah diskusi di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (29/2/2020).
Hermawan menjelaskan Indonesia sudah memiliki instrumen yang memadahi untuk mendeteksi keberadaan Virus Corona sampai tingkat kabupaten/kota.
Didukung lagi Indonesia memiliki tenaga surveillance
"Artinya human resources kita sebenarnya cukup melakukan early detection, melakukan kajian-kajian lapangan."
"Bahasa kami istilahnya health intelegen," ungkap Hermawan.
Dari tiga kemungkinan tersebut, menurut Hermawan yang paling mungkin terjadi adalah tidak terlaporkannya masyarakat yang positif Virus Corona.
"Sejauh ini teori tadi memungkinkan, underreporting ini ada, boleh jadi, ini masih praduga."
"Orang yang terinfeksi malah sampai meninggal dunia, cuman tidak pernah diperiksa atau memang keluarganya tidak merelakan untuk tidak diautopsi atau apa."
"Ini boleh jadi," tambahnya.
• Viral di WhatsApp, Makanan Kaleng Asal China Terjangkit Virus Corona, Dinkes Bontang: Itu Hoax!
• Kronologi dan Sosok 2 Warga Indonesia Terinfeksi Corona Terkuak, Sempat Kontak dengan Warga Jepang
Hasil Pemeriksaan 136 Pasien Terkait Corona di Indonesia
Sebuah data terbaru yang dikeluarkan oleh dikeluarkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) telah menunjukkan hasil pemeriksaan pasien terduga virus Corona di Indonesia.
Dalam data tersebut, yang dikeluarkan pada 27 Februari 2020, tercatat telah memeriksa 136 spesimen terduga (suspect) virus Corona (Covid-19) di Indonesia.
Disebutkan pasien yang diperiksa tersebut mempunyai gejala demam, batuk, sesak napas dan mempunyai riwayat perjalanan ke negara terjangkit COVID-19 dalam waktu 14 hari terakhir.
Pasien ini dirawat di ruang isolasi dan dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan apakah sakitnya itu karena COVID atau bukan.
Para pasien dalam pengawasan virus Corona tersebut, tersebar di 44 rumah sakit yang ada di 22 Provinsi di Indonesia.
Diantaranya DKI Jakarta 35 orang, Bali 21 orang, Jawa Tengah 13 Orang, Kepri 11 orang, Jawa Barat 9 orang, Jawa Timur 10 orang, dan Banten 5 orang.
• Jokowi dan Wishnutama Sewa Influencer Rp 72 Miliar Atasi Dampak Virus Corona, Fadli Zon Beri Solusi
• Ahli Corona Ungkap Fakta Lain Warga Indonesia Tak Terinfeksi Virus, Tak Yakin Benar-benar Nihil
Sedangkan Sulawesi Utara 6 orang, Yogyakarta 6 orang, Kalimantan Timur 3 orang, Sulawesi Selatan 2 orang, Jambi 1 orang, dan Papua Barat 1 orang.
NTB 2 orang, Bengkulu1 orang, Kalimantan Barat 1 orang, Kalimantan Tengah 1 orang, Sulawesi Utara 1 orang, Maluku 1 Orang, Sumatera Barat 1 orang, Bangka Belitung 1 orang, Sumatera Selatan 2 orang.
Dan hasil pemeriksaan 136 pasien dalam pengawasan virus Corona menunjukkan bahwa belum satupun positif virus mematikan tersebut. (*)