Pemerintah Bangun Rumah Sakit Khusus Corona, 50 Kamar, Berdiri di Pulau Eks Pengungsi Vietnam

Pemerintah bangun rumah sakit khusus Corona, 50 kamar, berdiri di lahan eks pengungsi Vietnam

Xinhua/Xiongci
Pemerintah bangun rumah sakit khusus Corona, 50 kamar, berdiri di lahan eks pengungsi Vietnam 

TRIBUNKALTIM.CO - Pemerintah bangun rumah sakit khusus Corona, 50 kamar, berdiri di pulau eks pengungsi Vietnam 

Pemerintah tengah menyiapkan fasilitas rumah sakit khusus Corona .

Rumah sakit tersebut rencananya terletak di lahan yang dulunya pernah digunakan eks pengungsi Vietnam

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan pemerintah berencana merenovasi rumah sakit yang lama tak digunakan di Pulau Galang, Kepulauan Riau, menjadi rumah sakit khusus bagi pasien terduga virus corona.

Hadi menyebut pemerintah akan merenovasi rumah sakit tersebut sehingga dapat memiliki kapasitas untuk 1.000 pasien.

"Rencananya kita akan membangun atau merenovasi dengan kapasitas 1.000 pasien. Selain itu, kita akan siapkan ruang observasi sesuai aturan kesehatan yaitu 2 persen dari jumlah kamar itu," ujar Hadi, di Pulau Galang, Kepulauan Riau, Rabu (4/3/2020).

 RESMI Persija vs Persebaya Ditunda Karena Virus Corona, Bagaimana Nasib Partai Arema vs Persib?

 Macan Kemayoran Sudah Siap Sambut Bonek, Laga Persija vs Persebaya Malah Terancam Tanpa Penonton

 Jelang Persija vs Persebaya, Selain Marko Simic Eks Idola Bonek Juga Jadi Perhatian David da Silva

Hadi mengatakan akan ada sekitar 50 kamar yang nantinya akan digunakan tenaga medis mengobservasi para pasien terduga virus corona.

"Nantinya rumah sakit ini akan ada 50 kamar yang dapat dipergunakan untuk observasi," kata dia.

Di sisi lain, Hadi membeberkan alasan dipilihnya Pulau Galang, Kepulauan Riau, sebagai lokasi observasi pasien terduga virus corona.

Hadi mengatakan pulau yang menjadi bekas pengungsian Vietnam tersebut dipilih karena lokasinya dekat dari luar maupun dalam negeri. Sehingga apabila ada warga negara Indonesia (WNI) yang terinfeksi dapat segera dilakukan observasi.

"Apabila ada WNI dari luar negeri maupun dalam negeri yang terinfeksi atau harus melakukan observasi kapanpun saja itu bisa langsung ke sini dengan alasan bandara Batam lebih dekat," kata dia.

Dia juga menyebut Bandara Hang Nadim Batam sendiri tergolong dekat dengan Pulau Galang. Perjalanan antara kedua lokasi tersebut dapat ditempuh dalam waktu 1 jam 15 menit.

Tak hanya itu, kata Hadi, bandara tersebut dapat digunakan untuk mendarat oleh pesawat kecil maupun pesawat yang berbadan lebar.

Dari sisi fasilitas, Hadi menyebut sudah tercukupi dengan adanya air dan listrik.

Menurutnya itu sudah cukup untuk melengkapi renovasi rumah sakit di Pulau Galang ke depannya.

"Jarak dari Batam airport menuju pulau Galang ini hanya satu jam 15 menit, sehingga lebih dekat. Dan bisa didarati pesawat kecil maupun pesawat berbadan lebar," jelas Hadi.

"Fasilitas di sini juga sudah memenuhi di antaranya adalah air, listrik, dan rencana ke depan akan kami perbaiki rumah sakit yang sudah ada," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau Pulau Galang, Kepulauan Riau, Rabu (4/3/2020).

Mereka meninjau lahan eks camp Vietnam yang rencananya akan digunakan sebagai tempat observasi bagi pasien terduga virus corona.

Pantauan Tribunnews.com, perjalanan menuju Pulau Galang sendiri membutuhkan waktu satu jam perjalanan via darat dari Bandara Hang Nadim Batam.

Dari jalan raya, rombongan Panglima TNI dan Menteri PUPR kemudian berbelok ke kiri. Terlihat sebuah gapura bertuliskan 'Kawasan Wisata P. Galang (Ex Camp Vietnam)'.

Jalanan yang tersedia di kawasan ini hanya dapat dilalui oleh satu mobil. Sehingga jalur di kawasan ini dibuat secara memutar.

Pemandangan umum di kawasan ini tak lain adalah pepohonan rimbun yang menyerupai hutan di kanan dan kiri jalan yang sudah teraspal tersebut.

Dalam kunjungan ini, Hadi dan Basuki sempat berhenti setidaknya dua kali.

Pertama di kawasan museum, dimana terdapat bangunan dua lantai dengan lantai bawah ada dua ruangan menyerupai penjara.

Sementara pemberhentian kedua dilakukan di bangunan-bangunan terbengkalai yang nantinya direncanakan akan direnovasi menjadi rumah sakit khusus.

 Virus Corona, Larangan Anies Baswedan Soal Izin Keramaian, Bikin Persija vs Persebaya Ditunda?

 Virus Corona Tak Cuma Ancam Arema FC vs Persib, Big Match Persija vs Persebaya Juga Bisa Terganggu

Cara Dokter di Vietnam obati pasien virus Corona 

Negara Vietnam memastikan seluruh pasien positif virus Corona yang sebelumnya dirawat telah dinyatakan sembuh .

Total ada 16 pasien yang sebelumnya dirawat karena virus Corona di negara tersebut

Vietnam mengumumkan semua pasien yang terinfeksi virus corona di negara tersebut telah dipulangkan dari rumah sakit dan dinyatakan sembuh.

Per 26 Februari lalu, seperti yang dilansir Aljazeera, semua 16 pasien, termasuk yang tertua 73 tahun, telah sembuh.

Selama 19 hari terakhir, termasuk hari ini, pemerintah Vietnam tidak mengumumkan adanya kasus baru.

Kasus terakhir yang dilaporkan adalah tanggal 13 Februari lalu.

"Jika melawan virus corona adalah perang, maka kami telah memenangkan ronde pertama, tapi belum perang seluruhnya karena situasi bisa saja tak terprediksi," ujar Menteri Kesehatan Vietnam, mengutip kata-kata Wakil Perdana Menteri, Vu Duc Dam pada Selasa (25/2/2020).

Secara global, virus corona telah menginfeksi 91.316 orang, 3.125 di antaranya meninggal dunia dan 48.140 orang sembuh, per Selasa (3/3/2020).

Kisah penuh harap terdengar di Vietnam, di mana semua warganya yang sempat terinfeksi virus corona sudah sembuh.

Para pejabat dan pakar kesehatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan respons cepat pemerintah terhadap keadaan darurat sangat penting dalam mengatasi krisis pada tahap awal.

Pada 26 Februari lalu, pemerintah Vietnam mengumumkan pasien terakhir (pasien ke-16) telah dipulangkan dari rumah sakit.

Pasien tersebut adalah pria 50 tahun berinisial NVV, yang terkena virus corona dari putrinya yang berusia 23 tahun, NTD.

Keduanya adalah warga distrik Son Loi di Provinsi Vinh Phuc, di mana 11 kasus virus corona ditemukan di sana.

Sang putri adalah satu dari 8 karyawan dari perusahaan Jepang yang baru saja kembali dari Wuhan, pada 17 Januari lalu.

Enam orang dari rombongan tersebut dinyatakan terjangkit virus corona.

Beberapa teman dan keluarga mereka juga terinfeksi, termasuk bayi berusia 3 bulan, yang merupakan pasien virus corona termuda di Vietnam.

Pemerintah Vietnam yang Proaktif dan Responsif

Kidong Park, perwakilan WHO di Vietnam menyatakan, suksesnya Vietnam dalam menangani virus corona berkat pemerintah yang proaktif serta konsisten dalam responnya.

Virus corona pertama di Vietnam ialah dua warga China yang berada di Ho Chi Minh City pada 23 Januari lalu, tepat di hari pertama libur Tahun Baru China.

Vietnam secara resmi mengumumkan virus corona pada 1 Februari 2020, di mana jumlah kasus terkonfirmasi mencapai 6.

Pada 13 Februari 2020, Kementerian Kesehatan Vietnam mengumumkan, Desa Son Loi diisolasi selama 20 hari, setelah beberapa kasus dikonfirmasi.

"Vietnam telah mengaktifkan sistem responsnya pada tahap awal wabah, dengan mengintensifkan pengawasan, meningkatkan pengujian laboratorium, memastikan pencegahan dan pengendalian infeksi dan manajemen kasus di fasilitas kesehatan, serta penyaluran pesan komunikasi risiko yang jelas disertai kolaborasi multi-sektoral," ujar Park pada Aljazeera.

Belum Ada Obat Khusus untuk Tangani Virus Corona

"Belum ada obat untuk virus corona, kami hanya berpegang pada prinsip fundalmental" ucap Nguyen Thanh Long, wakil menteri kesehatan pada konferensi pers di Hanoi pada awal Februari, setelah 10 kasus dilaporkan.

Petugas kesehatan telah diinstruksikan untuk mengikuti protokol untuk menilai infeksi dan tingkat keparahan pasien.

Pertama, dokter diharuskan mengobati gejala-gejalanya, seperti demam.

Kedua, pasien menjalani pola makan yang ketat dan bergizi.

Langkah ketiga, menurut Nguyen, adalah memonitor tingkat saturasi oksigen dalam darah pasien.

Selain berupaya meringankan gejala, Vietnam juga menangguhkan kelas, memperpanjang waktu liburan sekolah untuk melindungi siswa.

Keselamatan yang Utama

Wakil Menteri Pendidikan Nguyen Huu Do mengatakan dalam pertemuan pada hari Selasa (25/2/3030), "keselamatan siswa harus ditempatkan di atas segalanya", menurut situs web kementerian pendidikan.

Kementerian telah menginstruksikan sekolah untuk mendisinfeksi ruang kelas sebelum siswa melanjutkan pelajaran mereka.

Guru dan staf telah diminta untuk mengingatkan siswa tentang kebersihan seperti mencuci tangan.

Sekolah juga melakukan pemeriksaan suhu pada siswa pada saat mereka datang.

Selain itu, sekolah juga diharuskan menyiapkan formulir kesehatan yang digunakan untuk memantau kondisi siswa.

Sebuah dokumen dari kementerian pendidikan, yang dikeluarkan pada hari Kamis (27/2/2020) dan dilihat oleh Al Jazeera, menginstruksikan pihak berwenang untuk mengizinkan siswa kembali ke sekolah pada 2 Maret "jika situasi virus corona sudah terkontrol dengan baik dan tidak ada perkembangan rumit selanjutnya".

Siswa sampai tingkat pendidikan menengah diberikan satu atau dua minggu lagi untuk libur.

"Saya sangat gugup untuk kembali bekerja. Mudah-mudahan keadaan baik-baik saja mengingat cuaca panas ini," kata Le Hanh, seorang konsultan psikologi di sebuah sekolah menengah negeri yang memiliki hampir 2.000 siswa di Kota Ho Chi Minh.

Ho Chi Minh, kota terbesar di negara itu, memiliki hampir dua juta siswa, dari taman kanak-kanak hingga sekolah pendidikan dan pelatihan kejuruan yang berkelanjutan.

Larangan Perdagangan Satwa Liar

Vietnam telah membendung virus corona dengan baik sampai saat ini.

Akan tetapi beberapa percaya bahwa masih banyak yang harus dilakukan, terutama soal perdagangan satwa liar.

Hewan liar telah diidentifikasi sebagai penghubung yang memungkinkan penyakit mematikan melompat ke manusia, mirip dengan sindrom pernafasan akut yang parah (SARS) pada tahun 2002 dan sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS) pada 2012.

Vietnam yang merupakan titik perdagangan dan konsumsi satwa liar, juga telah meningkatkan langkah-langkah pelarangan perdagangan satwa liar.

Pada 28 Januari, Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc memerintahkan larangan impor hewan liar ke Vietnam.

Departemen Perlindungan Hutan untuk sementara waktu melarang pengangkutan hewan liar dari Vietnam hingga pemberitahuan lebih lanjut, menurut dokumen resmi yang dirilis dua minggu lalu.

Namun belum ada larangan langsung soal konsumsi satwa liar.

"Saat ini tidak ada larangan langsung soal konsumsi satwa liar, yang menjadi pendorong perdagangan ilegal di provinsi-provinsi di Vietnam," ujar Dr Ben Rawson dari World Wildlife Fund Vietnam kepada Al Jazeera.

 Sikap Anies Baswedan Soal Virus Corona, Bakal Ganggu Laga Persija vs Persebaya di Liga 1 2020?

Belum Benar-benar Berakhir

Meski Vietnam berhasil melawan virus corona ini, tapi tak seharusnya Vietnam menurunkan kewaspadaannya, mengingat tingginya penyebaran infeksi di tempat lain, seperti Korea Selatan.

Sejak Korea Selatan menjadi pusat virus corona terbesar di luar China, Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc telah memerintahkan larangan wisatawan dari sana masuk ke Vietnam.

Pada hari Jumat (28/2/2020), Vietnam mengumumkan penghentian sementara visa untuk warga negara Korea Selatan mulai hari Sabtu (29/2/2020).

Di saat yang sama, Vietnam mengumumkan bahwa para pelancong Iran dan Italia akan dikenai karantina 14 hari setelah tiba di negara itu.

WHO telah mengumumkan darurat kesehatan global atas virus corona.

Badan kesehatan PBB itu juga mengatakan virus corona berkembang "semakin besar" dari hari ke hari.

Park, pejabat WHO di Vietnam mengatakan perang melawan virus di Vietnam "masih jauh dari selesai."

"Kami berada di titik kritis dalam wabah. Negara-negara, termasuk Vietnam, harus menggunakan waktu ini untuk mempersiapkan kemungkinan penularan yang lebih luas," ucapnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul RS Khusus di Pulau Galang akan Miliki 50 Kamar untuk Observasi dan Kapasitas 1.000 Pasien, https://www.tribunnews.com/nasional/2020/03/04/rs-khusus-di-pulau-galang-akan-miliki-50-kamar-untuk-observasi-dan-kapasitas-1000-pasien?page=all.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved