Hasil Pemeriksaan, Pasien yang Meninggal di RSPI Sulianti Saroso Negatif Virus Corona

Hasil pemeriksaan, pasien yang meninggal di RSPI Sulianti Saroso negatif virus Corona

Freepik.com
Hasil pemeriksaan, pasien yang meninggal di RSPI Sulianti Saroso negatif virus Corona 

TRIBUNKALTIM.CO - Hasil pemeriksaan, pasien yang meninggal di RSPI Sulianti Saroso negatif virus Corona .

Hasil Laboratorium pasien suspect corona yang meninggal di RSPI Sulianti Saroso telah keluar .

Dari hasil pemeriksaan pasien yang telah meninggal dunia itu negatif vrus Corona  

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, pasien yang meninggal dunia di RSPI Sulianti Saroso tak mengidap penyakit Covid-19 yang disebabkan Virus Corona.

Ia mengatakan, pasien hanya terinfeksi sepsis bacterial dengan pneumonia.

Menurut dia, tak semua orang yang meninggal dunia lantas disebabkan Covid-19.

• Ibarat Kecepatan Pesawat Canggih yang Mendahului Suara, Begini Penularan virus Corona dari Wuhan

• China Bangun rumah sakit untuk Pasien virus Corona di Wuhan Hanya 6 Hari, Terungkap Ini Rahasianya

• Khawatir virus Corona Pesawat Batik Air Dikarantina Selama 14 Hari Usai Terbang dari Wuhan China

• Sudah Koordinasi dengan rumah sakit, Polda Kaltim Sebut Belum Ditemukan Pasien Suspect virus Corona

"Itu sepsis bacterial dengan pneumoni dengan bakteri. Apakah diperburuk dengan Covid? Hasil lab negatif," ucap Achmad Yurianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (6/3/2020).

"Jadi jangan bilang orang meninggal di RSPI Sulianti Saroso karena Covid, karena ada infeksi lain di sana," kata dia.

Sebelumnya, seorang pasien dalam pengawasan Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara, meninggal dunia.

Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, Mohammad Syahril mengatakan, pasien yang meninggal dunia merupakan pasien yang dirawat dengat alat bantu pernapasan atau ventilator sejak pertama kali dirujuk.

"Satu pasien meninggal, kondisinya (kesehatannya) jelek, pakai ventilator. Rujukan dari rumah sakit swasta," kata Syahril di RSPI Sulianti Saroso, Jumat (6/3/2020).

Syahril mengatakan, pasien tersebut meninggal dunia pada Kamis (5/3/2020) dan sudah dimakamkan oleh pihak keluarga.

Ia juga menyampaikan, pasien tersebut mempunyai riwayat kontak dengan orang yang datang dari negara yang terjangkit Covid-19.

Selain masuk dalam kategori pasien dalam pengawasan (PDP), pasien yang berusia 65 tahun itu juga didiagnosis memiliki penyakit lain.

"Sudah tua, hipertensi, tapi kalau kita tahu masuk ventilator itu sudah berat ya," ucap Syahril.

Adapun pasien tersebut dirujuk di RSPI Sulianti Saroso sejak dua hari yang lalu.

Hingga saat ini ada empat pasien di Indonesia yang dinyatakan positif terjangkit Virus Corona.

Empat pasien itu masih dirawat di RSPI Sulianti Saroso.

Kasus 1 dan Kasus 2 yang merupakan penemuan pertama di Tanah Air diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada Senin (2/3/2020).

Sedangkan, pada Jumat ini pemerintah mengumumkan lagi dua pasien yang dinyatakan positif virus corona, yaitu Kasus 3 dan Kasus 4. 

2 WNI kembali positif Corona 

Pemerintah umumkan 2 WNI kembali positif Corona, total 4 pasien tengah jalani perawatan .

Pemerintah kembali mengumumkan 2 Warga Negara Indonesia ( WNI ) kembali terinfeksi virus Corona .

Dengan bertambahnya 2 pasien tersebut berarti kini total ada 4 WNI yang tengah menjalani perawatan secara intensif     

Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona, Achmad Yurianto mengutip dari YouTube Kompas TV, Jumat (6/3/2020).

Achmad menuturkan kondisi kedua pasien yang baru terinfeksi virus corona dan tengah dirawat di RSPI Sulianti Susanto.

"Kondisi dari kasus nomor 3 suhu badannya sekitar 37.6 derajat celcius, sedangkan kasus nomer 4 kurang lebih sama suhunya 37.7 derajat celcius."

"Masih ada keluhan batuk dan pilek, tetapi tidak ada keluhan sesak napas," terang Achmad.

Selain itu, Achmad juga mengharapkan jika kondisi kedua pasien tersebut bisa menjadi lebih baik dalam waktu dekat.

"Sehingga kita berharap kondisi ini dapat kita intervensi agar dalam waktu dekat bisa menjadi baik," jelasnya.

Kondisi kedua pasien kasus 1 dan kasus 2 berangsur membaik

Sementara itu, kondisi dari kedua pasien positif corona yang dirawat intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso berangsur membaik.

Namun ada seorang pasien yang dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso dari RS Carolus, ia menjadi pasien dengan suspect corona.

Bahkan ada dugaan jika pasien tersebut terinfeksi Covid-19 setelah melakukan kontak dengan kasus 1.

Kasus 1 yang dimaksud adalah seorang pasien pertama yang sudah positif terkena Covid-19 (wanita 31 tahun).

Hal tersebut dibenarkan oleh juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto.

"Ada close contact dengan kasus 1," kata Yuri dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/3/2020), melansir melalui Kompas.com.

Oleh karena itu, pasien dari RS Carolus itu saat ini sudah ditetapkan sebagai suspect corona.

Selain itu, spesimennya juga sudah diambil untuk dilakukan uji laboratorium.

Namun, hasil uji spesimen itu belum selesai dilakukan.

"Masih menunggu hasil labnya. (Sementara) kita sebut suspect," lanjut Yuri.

Istilah kasus 1 dan 2 dari Jokowi

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memakai istilah kasus 1 dan kasus 2 untuk kedua pasien yang terjangkit virus corona.

Alasannya adalah untuk menjaga kerahasiaan identitas kedua pasien.

"Saya minta seluruh masyarakat bersama-sama berdoa."

"Memberikan dukungan dan empati kepada dua pasien yang kemarin saya sampaikan, yaitu kasus 1 dan kasus 2," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/3/2020), masih melansir melalui Kompas.com.

Selain itu, Jokowi pun mengaku sudah memerintahkan para menterinya untuk tidak membuka data-data pribadi pasien positif corona.

• Khawatir virus Corona Pesawat Batik Air Dikarantina Selama 14 Hari Usai Terbang dari Wuhan China

• Sudah Koordinasi dengan rumah sakit, Polda Kaltim Sebut Belum Ditemukan Pasien Suspect virus Corona

Dia meminta agar segala privasi pasien dirahasiakan.

"Ya yang tadi saya sampaikan ke menteri untuk mengingatkan."

"Agar yang namanya hak-hak pribadi yang berkaitan dengan privasi itu betul-betul dilindungi," ujar Jokowi.

Tidak hanya kepada menterinya, ia juga mengingatkan agar rumah sakit atau pejabat pemerintah lain tidak membuka privasi pasien.

• Kini Ada di 44 Negara, Cara Sebenarnya virus Corona Menyebar Terkuak, WHO: Jangan Ada Merasa Bebas

• RESMI WHO Umumkan Status Darurat Internasional virus Corona, Lampaui Wabah SARS di China 2002-2003

Lanjut Jokowi, kode etik dan hak-hak pribadi penderita corona harus dijaga.

"Tidak boleh dikeluarkan di publik, ini etika kita dalam berkomunikasi."

"Media juga harus menghormati privasi mereka sehingga secara psikologis mereka tidak tertekan dan dapat segera pulih dan sembuh kembali," imbuhnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Suspect yang Meninggal di RSPI Sulianti Saroso Disebut Negatif Corona".

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved