Tangkal Corona, Pemerintah Larang Wisatawan dari 3 Negara Ini ke Indonesia Mulai Minggu 8 Maret 2020
Resmi! pemerintah larang warga dari 3 negara ini kunjungi Indonesia mulai Minggu 8 Maret 2020.
TRIBUNKALTIM.CO - Resmi! Pemerintah larang warga dari 3 negara ini kunjungi Indonesia mulai Minggu 8 Maret 2020.
Demi menangkal penyebaran Virus Corona, Pemerintah Indonesia resmi mengeluarkan kebijakan baru.
Kebijakan baru Pemerintah Indonesia tersebut akan berlaku mulai Minggu 8 Maret 2020.
Lewat Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi, kebijakan baru Pemerintah Indonesia tersebut disampaikan.
Kebijakan yang berkaitan dengan Virus Corona itu akan dimulai pada pukul 00.00 WIB.
Adapun kebijakan baru yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia yakni berlaku bagi para pendatang dan akan terus memantau laporan perkembangan Virus Corona ( covid-19) di dunia yang disampaikan oleh World Health Organization ( WHO).
• Nyaris Tak Ada yang Dukung Anies Baswedan, Sandiaga Uno Minta Formula E Ditunda, Fokus Virus Corona
• Penyelenggara Bakal Tunda Formula E Jakarta Akibat Virus Corona, Bagaimana Sikap Anies Baswedan
• Dampak Merebaknya Kabar Virus Corona Rempah-rempah Laris Manis, Jahe Merah Tembus Rp 70 Ribu/Kg
• Dinas Kesehatan Balikpapan Masih Menunggu Hasil Lab Satu Pasien Suspect Virus Corona

"Sesuai laporan terkini WHO, saat ini terdapat kenaikan signifikan kasus covid-19 di luar Tiongkok, terutama di tiga negara yaitu Iran, Italia, dan Korea Selatan," kata Menlu, Kamis (5/3/2020) dikutip dari laman setkab.go.id.
Menlu menyatakan, demi kebaikan semua, untuk sementara waktu, Indonesia mengambil kebijakan baru bagi pendatang/travelers dan ketiga negara tersebut sebagai berikut:
Pertama, Larangan masuk dan transit ke Indonesia, bagi para pendatang/travelers yang dalam 14 hari terakhir melakukan perjalanan di wilayah-wilayah, sebagai berikut:
- Untuk Iran : Tehran, Qom, Gilan;
- Untuk Italia : Wilayah Lombardi, Veneto, Emilia Romagna, Marche dan Piedmont;
- Untuk Korea Selatan : Kota Daegu dan Propinsi Gyeongsangbuk-do.
Kedua, untuk seluruh pendatang/travelers dari Iran, Italia dan Korea Selatan di luar wilayah tersebut, diperlukan surat keterangan sehat/health certificate yang dikeluarkan oleh otoritas kesehatan yang berwenang di masing-masing negara.
Surat keterangan tersebut harus valid (masih berlaku) dan wajib ditunjukkan kepada pihak maskapai pada saat check-in.
Tanpa surat keterangan sehat dan otoritas kesehatan yang berwenang, maka para pendatang/travelers tersebut akan ditolak untuk masuk/transit di Indonesia.
Ketiga, sebelum mendarat, pendatang/travelers dari tiga negara tersebut, wajib mengisi Health Alert Card (Kartu Kewaspadaan Kesehatan) yang disiapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Dalam Kartu tersebut antara lain memuat pertanyaan mengenal riwayat perjalanan.
Apabila dari riwayat perjalanan, yang bersangkutan pernah melakukan perjalanan dalam 14 hari terakhir ke salah satu wilayah yang kami sebut tadi, maka yang bersangkutan akan ditolak masuk/transit di Indonesia.
Keempat, bagi WNI yang telah melakukan perjalanan dari tiga negara tersebut, terutama dari wilayah-wilayah yang saya sebutkan tadi akan dilakukan pemeriksaan kesehatan tambahan di bandara ketibaan.
"Kebijakan ini bersifat sementara, akan dievaluasi sesuai dengan perkembangan," kata Menlu.
• Politisi PDIP Aria Bima Singgung Anies Baswedan Soal Virus Corona Semua ingin Bereforia
Kasus Virus Corona di Indonesia Bertambah
Virus Corona yang kini menjangkiti berbagai belahan dunia disebut mengalami perubahan gejala.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi Pemerintah terkait penanganan penyebarannya.
Orang terjangkit Virus Corona atau covid-19 pertama kali muncul di Provinsi Hubei, China pada Desember 2019 lalu dengan gejala sakit berat.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto menilai saat ini ada perubahan gejala orang yang terinfeksi corona.
Diketahui, orang yang terjangkit corona mengalami sesak napas, demam tinggi, batuk, dan pilek.
Akan tetapi, Yurianto menyebut orang yang positif terjangkit covid-19 hanya mengalami gejala sakit ringan hingga ada yang tidak menunjukkan gejala.
Kedati demikian, ia menilai penyebarannya lebih sulit diantisipasi karena Virus Corona yang semakin jinak.
Sebab, deteksi tak bisa dilakukan jika tak ada gejala demam.
Yurianto menyebut di bandara terutama semua pintu negara memakai alat pengukur suhu tubuh untuk mendeteksi suspect Virus Corona.
"Ini artinya mobilitas penderita covid-19, di dalam tubuhnya tidak terdeteksi di pintu masuk negara mana pun," kata Yurianto, dikutip dari Kompas.com.
• Mantan Pemain Liverpool Diduga Terinfeksi Virus Corona, Dugaan Tertular dari Eks Timnas Denmark
• Hasil Pemeriksaan, Pasien yang Meninggal di RSPI Sulianti Saroso Negatif Virus Corona
Menurutnya, hal ini yang menyebabkan meningkatnya kasus Virus Corona di luar China.
Yurianto menambahkan sejumlah negara seperti Korea Selatan, Jepang, Iran dan Italia memiliki tingkat penularan yang tinggi.
"Di samping itu, penyebaran ke negara-negara yang lain, yang baru juga sangat tinggi."
"Data beberapa hari yang lalu, dalam sehari ada 20 negara baru yang melaporkan ditemukannya kasus positif," kata dia.
Sebelumnya, warga negara (WN) Jepang ada dugaan tak terdeteksi corona di bandara karena tak menunjukkan gejala suhu tubuh panas.
Sementara di Indonesia sendiri ada yang terpapar Virus Corona disebabkan oleh WN Jepang domisili Malaysia yang datang ke Jakarta.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mulai Minggu Besok, Pukul 00.00 Wisatawan dari 3 Negara Ini Dilarang Masuk RI