Fakta Mengejutkan Virus Corona, Dokter Temukan Kerusakan Paru-paru, Kombinasi SARS dan AIDS
Fakta Mengejutkan Virus Corona, Dokter temukan kerusakan paru-paru, kombinasi SARS dan AIDS
Peng berkomentar di atas kertas oleh Liu Liang, seorang spesialis forensik dari Fakultas Kedokteran Tongji di Universitas Sains dan Teknologi Huazhong, yang timnya telah melakukan sembilan otopsi pasien virus corona pada 24 Februari lalu.
“Hasil otopsi yang dibagikan Liu banyak menginspirasi saya. Berdasarkan hasil, saya pikir hal yang paling penting sekarang adalah mengambil langkah-langkah pada tahap awal penyakit untuk melindungi paru-paru pasien dari fibrosis yang tidak dapat disembuhkan,” ungkap Dr Peng kepada outlet.
Fibrosis paru adalah jaringan parut permanen pada jaringan paru-paru yang dapat membuat pasien secara kronis kehabisan napas.
Dalam koran tersebut digambarkan otopsi yang dilakukan pada seorang pria berusia 85 tahun.
Dikatakan ada kerusakan nyata pada paru-paru pasien virus corona.
Kelebihan produksi lendir keluar dari alveoli - kantung udara kecil di paru-paru yang menyerap oksigen - menunjukkan COVID-19 menyebabkan respons peradangan yang merusak saluran udara dalam dan alveoli paru.
Menurut Global Times, makalah itu mengatakan pasien menunjukkan perubahan patologis yang sama dengan yang disebabkan oleh SARS dan MERS.
Fibrosis untuk virus corona tidak seserius yang terlihat pada pasien SARS, tetapi reaksi eksudatif lebih jelas, mungkin karena perjalanan singkat penyakitnya.
Makalah itu tidak mengatakan bahwa semua pasien virus corona akan menderita fibrosis permanen.
Sebuah studi sebelumnya yang diterbitkan dalam The Lancet yang meneliti CT scan 81 pasien dengan COVID-19 di Wuhan menemukan gambar menunjukkan penampilan perubahan interstitial, menunjukkan perkembangan fibrosis.
“Namun, karena riwayat alami pneumonia COVID-19 belum sepenuhnya dieksplorasi, masih terlalu dini untuk menyebut perubahan paru-paru ini sebagai fibrosis yang tidak dapat diperbaiki,” tulis para peneliti.
Hal tersebut bermula saat sekelompok ilmuwan Cina memperingatkan bahwa virus telah bermutasi menjadi jenis yang lebih agresif.
Dalam sebuah studi baru yang diterbitkan di National Science Review, para peneliti menyarankan bahwa setelah COVID-19 melintas menjadi manusia, strain asli berkembang menjadi tipe kedua dan keduanya sekarang beredar.
• Kondisi Terkini 2 Pasien Baru Virus Corona di Indonesia, Suhu Badan Masih Tinggi
• BREAKING NEWS Kasus Virus Corona di Indonesia Bertambah 2 Orang Lagi, Tak Ada Gejala Sesak Napas
Satu WNI terdeteksi Corona di Singapura
Kabar terbaru dari virus covid-19, WNI positif Virus Corona terdeteksi di Singapura berawal dari makan malam, ini penjelasan KBRI.