Tinggalkan Pesan Sebelum Tewas Gantung Diri, Jainuddin: Aku Cemburuan Karena Takut Kehilanganmu

Korban gantung diri sempat meninggalkan pesan sebelum tewas bunuh diri. Bahkan ia mengungkapkan bahwa "akucemburuan karena takut kehilanganmu"

Penulis: Aris Joni | Editor: Samir Paturusi
Tribunkaltim.co, Aris Joni
Pemuda 19 tahun di Kecamatan Waru Penajam Paser Utara nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di kamar rumahnya, Jumat (6/3/2020) 

Tak hanya masalah hbungan dengan kekasihnya, korban juga menuliskan pesan dan permintaan maaf untuk seluruh keluarga.

“Maaf semua.. aku minta sama kalian tolong sadar. Kelakuanku selama ini cuman bisa nyakitin hati kalian semua.. Aku mau semua itu baik2 aja, bukan seperti ini.

Aku putus asa buat semuanya. Maaf buat mama buat ayah adek-adekku semua paman-paman dan tante-tanteku semuannya sepupuku.

Aku Jainuddin minta maaf kalau gak bisa jadi org baik. Dan buat orang yang paling sayang lupakan semua kenangan ini bukan kesalahanmu. Ajay cape dengan kesepian..,” tulis korban.

Diketahui, korban mengakhiri hidupnya pada Jumat malam, (6/3/2020) sekira pukul 18.20 Wita di rumahnya Jalan Payalontop RT 22 Kelurahan Waru Kecamatan Waru.

Sebelumnya, entah apa yang ada di benak pria muda usia 19 tahun asal Kecamatan Waru Kabupaten Penajam Paser Utara ( PPU ) ini sampai nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Pria berinisial JD ini ditemukan tewas gantung diri di rumahnya Jalan Payalontop RT 22 kelurahan Waru Kecamatan Waru Kabupaten PPU dengan kondisi tubuh tergantung dan leher terikat tali dan sambungan serbet yang diikat di tali.

Saat dikonfirmasi, Kapolres PPU AKBP Dharma Nugraha melalui Kapolsek Waru, Iptu Singgih membenarkan adanya kejadian seseorang gantung diri pada Jumat malam, (6/3/2020) sekira pukul 18.20 Wita.

Ia menerangkan, terungkapnya kejadian tersebut atas dasar laporan dari orangtua korban yakni Jumiati (40) saat pelapor sepulang dari pantai bersama suami dan ke dua anaknya yang masih kecil sekitar pukul 18.00 Wita.

 BREAKING NEWS Warga Binaan Rutan Kelas II A Samarinda Gantung Diri

 Rekan Curiga Korban Tak Ikut Olahraga, Saat Dicek Sudah Gantung Diri di Rutan Klas II A Samarinda

 Gantung Diri di Rutan Klas II A Samarinda, FA Bolak Balik Kamar, Kepolisian Mulai Penyidikan

Sesampainya di rumah ucap Singgih, pelapor langsung memandikan kedua anaknya dan pada saat itu kondisi rumah dalam keadaan sepi.

“Pelapor hanya mendengar suara sound dari kamar korban, kemudian pelapor melihat ke kamar ternyata tilam dalam keadaan kosong, namun setelah menengok ke arah lainnya ternyata korban sudah dalam posisi tergantung dan meninggal,” paparnya.

Lanjut Singgih, melihat peristiwa itu, kemudian pelapor teriak dan minta tolong, sehingga datanglah ayah tiri dari korban yakni Hexa dan paman korban bernama Japar.

“Setelah itu korban diturunkan dari tali gantungan oleh ayah tiri dan pamannya. Lalu, setelah itu korban diangkat dan dibaringkan di ruang tamu rumah. Kemudian kejadian tersebut dilaporkan ke Polsek Waru,” ungkapnya.

Berdasarkan laporan tersebut ungkap Singgih, pihaknya langsung mendatangi rumah korban dan melakukan identifikasi pada korban dan kondisi rumahnya.

“Alhasil, kita menemukan sejumlah barang bukti berupa satu buah tali warna kuning sepanjang 1,5 meter, dua buah kain serbet berwarna merah putih, satu botol alkohol 70 persen dan setengah gelas air kuku bima bercampur alkohol,” ucapnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved