Memperingati Hari Wanita International , Wakil Ketua Komisi X DPR RI Harap Semua Pihak Ambil Peran
Memperingati Hari Wanita Internasional (International Women's Day), Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian berharap semua pihak ambil peran.
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Memperingati Hari Wanita Internasional (International Women's Day), Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian berharap semua pihak ambil peran.
Setiap tanggal 8 Maret dunia memperingati hari perempuan internasional. Peringatan ini dilakukan untuk merayakan prestasi perempuan di seluruh dunia sepanjang sejarah.
Peringatan hari perempuan internasional biasanya dilakukan oleh perempuan dari semua latar belakang dan budaya yang berbeda untuk bersatu memperjuangkan kesetaraan gender dan hak-hak perempuan.
Tema hari perempuan internasional untuk tahun ini adalah "Each for Equal", yang berarti bahwa untuk mencapai misi kesetaraan, semua orang harus dilibatkan.
Kesetaraan gender merupakan urusan semua pihak, dan semuanya memiliki peran untuk mencapainya.
• SEJARAH HARI INI 8 Maret: Hari Wanita Internasional atau International Womens Day, Lahir dari Protes
• Puluhan Mahasiswa Aksi Solidaritas, International Womens Day di Samarinda, Tuntut Sahkan RUU PKS
• Turnamen Tennis Wanita Internasional Diadakan di Balikpapan
Sehubungan dengan hal tersebut, Hetifah Sjaifudian, Wakil Ketua Komisi X DPR RI mengatakan, pendidikan merupakan salah satu sarana yang paling vital dalam rangka mewujudkan kesetaraan gender.
"Dahulu angka partisipasi pendidikan sangat timpang antara laki-laki dan perempuan, sekarang lebih baik.
Namun demikian pekerjaan rumah kita masih banyak agar kesetaraan tersebut benar-benar tercapai di semua lini, contohnya bagaimana agar perempuan dapat lebih banyak masuk ke bidang STEM (Science, Technology, Engineering, dan Mathematics), yang sering distereotipkan untuk laki-laki," ujarnya.
Hetifah yang sebelumnya menjabat sebagai ketua Kesatuan Perempuan Partai Golkar ini menambahkan, selain pendidikan formal, pendidikan di dalam rumah juga penting untuk menanamkan mindset kesetaraan.

"Jangan sampai di era ini masih ada pemikiran yang ditanamkan bahwa perempuan tidak perlu sekolah tinggi-tinggi.
Peran keluarga disini sangat penting untuk menanamkan kepada anak-anak perempuannya bahwa mereka, sama dengan laki-laki juga harus pintar dan berdaya," tegas Hetifah.
Anggota DPR RI dari Dapil Kalimantan Timur ini berharap, dengan adanya revolusi industri 4.0 dan kemajuan teknologi, keadilan antar gender bisa lebih cepat tercapai.
"Kita harus pikirkan cara-cara bagaimana memanfaatkan teknologi untuk mencapai cita-cita mulia ini. Misalnya dengan maraknya online shop, perempuan-perempuan yang tinggal di daerah pelosok bisa terbantu untuk berdaya secara ekonomi," ujarnya.
Lebih lanjut, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar tersebut menyampaikan bahwa kesetaraan gender bukan hanya urusan perempuan saja, tapi tanggung jawab semua pihak.
"Setiap kita punya peran untuk tercapainya keadilan tersebut. Pada akhirnya jika itu terwujud, kita semua juga yang akan menikmati, baik laki-laki maupun perempuan." pungkasnya. (*)