Pembunuhan Sadis

Keluarga NF Siswi SMP yang Bunuh Bocah 5 Tahun Diusir dari Kampung, Warga: Pada Trauma Lah!

Keluarga NF siswi SMP yang bunuh bocah diusir dari kampung, warga mengaku trauma.

TribunJakarta/Muhammad Rizki Hidayat
Keluarga NF Siswi SMP yang Bunuh Bocah 5 Tahun Diusir dari Kampung, Warga: Pada Trauma Lah! 

TRIBUNKALTIM.CO - Keluarga NF siswi SMP yang bunuh bocah diusir dari kampung, warga mengaku trauma.

Kasus pembunuhan yang dilakukan oleh siswi SMP inisial NF (15) menyita perhatian banyak orang.

Pada kasus pembunuhan tersebut, siswi SMP berinisial NF membunuh bocah tetangga yang juga teman mainnya berinisial APA (5).

Publik juga dikejutkan dengan temuan-temuan dari kepolisian terkait insiden tersebut.

Seperti buku catatan milik pelaku yang di dalamnya memuat curahan hati dan gambaran rencana pembunuhan hingga yang menginspirasi tindakan sang pelaku.

Selain itu, beredar pula postingan akun Facebook serta postingan Instagram pelaku yang lebih membuat publik penasaran terkait motif anak berusia 15 tahun tersebut.

Siswi SMP Bunuh Bocah Ditangani 10 Dokter dan Psikiatri, Ini Hasil Pemeriksaan Awal Kejiwaan Pelaku

Siswi SMP Bunuh Bocah Diisolasi di Ruang Khusus, NF Diperiksa Dokter Kejiwaan, Begini Responsnya

Siswi SMP Bunuh Bocah, Orangtua Korban Beberkan Kebiasaan Anaknya dan Pelaku, Sudah Dianggap Saudara

Terkait Hukuman dan Faktor Penyebab Kasus Siswi SMP Bunuh Bocah, Ini Penjelasan Kriminolog

Tak tanggung-tanggung, bahkan kepolisian turut memanggil orang tua NF dan orang tua korban untuk mendapatkan kesaksian mengenai kebiasaan pelaku.

Sementara itu, rencananya psikologi NF akan diperiksa oleh seorang psikolog untuk mengetahui tindakan yang tepat dalam kasus ini.

Gambar-gambar karya siswi SMP berinisial NF
Gambar-gambar karya siswi SMP berinisial NF (KOMPAS.com/J GALUH BIMANTARA, TribunJakarta.com/Dion Arya Bima Suci)

Di sisi lain, tetangga pelaku dan korban mengaku masih trauma dengan kejadian yang terjadi di sekitar rumah mereka yaitu di Sawah Karang, Jakarta Pusat.

Belum juga usai kasus ini, orang tua pelaku harus mengalami nasib yang menyedihkan.

Pasalnya para tetangga mengaku khawatir dan trauma sehingga meminta ayah dan ibu pelaku untuk pindah rumah.

Dikutip dari Tribunjakarta.com, tetangga sekitar keluraga NF yang tidak ingin disebutkan namanya ini memiliki trauma yang mendalam pascainsiden tersebut.

"Warga di sini pada trauma lah. Kami minta keluarga NF untuk pindah rumah saja," kata SF, di area kelurahan Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Senin (9/3/2020).

Pendapat yang sama juga disampaikan oleh tetangga NF yang lain, mereka mengaku enggan melihat NF dan keluarganya lagi.

"Mendingan pindah rumah kalau saya mah. Daripada warga pada tidak senang dengan dia (NF)," kata BN (41).

Namun, tidak semua tetangga NF berkata demikian, ada salah satu tetangga NF yang justru mengatakan tidak perlu membenci NF dan keluarganya.

"Kalau saya mah sebagai manusia, ya harus saling maaf-an. Kalau benci, tidak baik," ujar NM (35).

Sementara itu, kasus ini masih terus didalami oleh pihak kepolisian agar dapat mengambil tindakan yang benar, hal ini terkait usia pelaku yang masih berada di bawah umur.

Dilansir dari Kompas.com kasus ini masih terus didalami oleh pihak kepolisian agar dapat mengambil tindakan yang benar, hal ini terkait usia pelaku yang masih berada di bawah umur.

Bocah yang Dibunuh Siswi SMP Sering Diajak Pelaku Nonton Film Horor, Ini Pengakuan Orangtua Korban

Kejiwaan NF Diperiksa Dokter

Pemeriksaan kejiwaan NF pun telah dilakukan pada Senin (9/3/2020).

Tak hanya dilakukan lewat cara bertanya kepada NF, pemeriksaan ini juga melibatkan orang tua, anggota keluarga, dan orang terdekat.

Semua bergantung pada gejala apa yang hendak dipastikan dokter psikiatri jiwa forensik RS Polri Kramat Jati terhadap NF.

"Sesuai kaidah kedokteran, kita tim dalam hal ini dari dokter psikiater. Ada tim dari pskilog, ada dokter spesialis lainnya," ujar dokter Rianna.

Dokter Rianna mengatakan, setidaknya ada 10 orang dokter ahli yang terlibat dalam observasi NF yang dilaksanakan selama maksimal 14 hari kerja.

Dia menuturkan wawancara mendalam yang dilakukan dokter psikiatri jiwa forensik tak sekedar wawancara.

Tim dokter sudah menyusun pertanyaan terstruktur yang bertujuan 'mengorek' sosok ABG berstatus tersangka.

"Kalau wawancara psikiatri lebih terstruktur, ada hal-hal tertentu yang kita cari. Gejala-gejala tertentu," tuturnya.

Lebih lanjut dilansir dari tayangan wawancara TV One, dokter Rianna pun mengungkap perihal dialog yang ia lakukan saat bertemu NF.

Dokter spesialis Kejiwaan RS Polri itu mengatakan, proses pemeriksaan terhadap NF masih pada tahap awal.

Yakni dengan cara mengenalkan tim dokter kepada pelaku sebelum berdialog.

"Kita baru pemeriksaan tahap awal, baru pemeriksaan yang masih awal,"

"Kita pendekatan antara dokter dan terperiksa atau pasien," ungkap dokter Rianna dilansir pada Selasa (10/3/2020).

Siswi SMP Bunuh Bocah Ditangani 10 Dokter dan Psikiatri, Ini Hasil Pemeriksaan Awal Kejiwaan Pelaku
Siswi SMP Bunuh Bocah Ditangani 10 Dokter dan Psikiatri, Ini Hasil Pemeriksaan Awal Kejiwaan Pelaku (Kompas.com/J GALUH BIMANTARA, TribunJakarta.com/Dion Arya Bima Suci/BIMA PUTRA)

Setelah memperkenalkan diri satu persatu, tim dokter pun berdialog dengan pelaku sesuai prosedur yang ada.

Namun saat proses pemeriksaan, tim dokter tidak serta merta bertub-tubi memberikan pertanyaan.

"Satu persatu (perkenalkan dokter ke pelaku). Kalau semuanya dikenalkan rame-rame belum tentu, anak ini kalau dikerubutin rame-rame kan enggak seperti itu, ya satu persatu membuat orang nyaman," jelasnya.

Di pemeriksaan perdana ini, tim dokter hanya memberikan pertanyaan yang sifatnya masih awal dan diharapkan bisa membuat pelaku terbuka.

"(Pemeriksaan) awal ini tentu tidak semua kita tanyakan secara langsung ya, jadi perlahan-lahan,"

"Karena pertanyaan yang bertubi-tubi juga membuat orang enggak nyaman, jadi nanti dia kurang kooperatif," katanya lagi.

Siswi SMP Bunuh Bocah, Kedua Orangtua Bertemu, Ini Permintaan Ibu Kandung Pelaku pada Ayah Korban

Orangtua Siswi SMP yang Bunuh Bocah Diperiksa Polisi, Kebiasaan NF saat SD Diungkap Tetangga

13 Gambar Siswi SMP yang Bunuh Anak 6 Tahun Bermakna Kekerasan? Ada Tokoh Slender Man dan Perempuan

Terbukti, ketika diberi pertanyaan dan diajak berdialog oleh tim dokter, pelaku diakui masih mau menjawabnya dengan tenang.

Dokter Rianna berujar, pelaku tampak kooperatif ketika kejiwaannya diperiksa.

"Sekarang sih masih kooperatif," tandas dokter Rianna.

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved