DLH Kaltim Gelar Bimtek Adiwiyata, Sekolah Jangan Jadi Kontributor Masalah
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalimantan Timur menggelar bimbingan teknis (Bimtek) Adiwiyata Kalimantan Timur 2020
Penulis: Risnawati | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalimantan Timur menggelar bimbingan teknis (Bimtek) Adiwiyata Kalimantan Timur 2020 di Hotel Menara Bahtera Balikpapan, Kamis (12/3/20).
Setelah di hari sebelumnya (11/3/20) DLH Kaltim mengadakan Forum Sekolah Adiwiyata Kalimantan Timur 2020.
Dalam Bimtek ini membahas mengenai penyusunan dokumen dan penilaian Sekolah Adiwiyata.
Adapun yang menjadi narasumber dari Bimtek ini adalah Tim Pembina Adiwiyata Nasional Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Aulia Esti Wijiasih.
Aulia Esti Wijiasih menyampaikan bahwa materi yang Ia sampaikan merupakan sinkronisasi program.
Bahwa apa-apa yang meluncur ke sekolah itu sebenarnya bagian-bagian dari praktek standar nasional pendidikan.
Baca Juga
Bawa Pistol, Wali Murid Aniaya Kepala Sekolah, Tak Terima Ponsel Anak Dikumpulkan Saat Ujian
Pengukuhan 76 Kepsek, Wagub Kaltim Hadi Mulyadi: Laporkan Kalau Ada Perusahaan tak Bantu Sekolah
Ayu Ting Ting Overprotektif Sama Keluarga, Larang Ayah Kerja, Liburkan Sekolah Anak Gara-gara Corona
"Apapun itu, mau program literasi, mau program karakter, mau program ramah anak, ramah lingkungan gitu ya, anti rasuah (korupsi), terus anti bullying, itu semua sebenarnya standar nasional pendidikan." ujarnya kepada Wartawan Tribunkaltim.co
Sekolah perlu mengakomodir semua isu-isu yang ada di sekitarnya, di daerahnya, di nasional agar menjadi bagian dari pada problem solving bukan menjadi kontributor masalah.
"Kan banyak tuh sekolah-sekolah kita yang malah korupsi, melakukan perundungan, pelecehan seksual, pemerkosaan kan begitu. Sekolah kita juga malah menjadi kontributor sampah terbesar.
Kita tidak mau seperti itu. Harusnya apapun program yang meluncur di pusat, itu adalah bagian praktek-praktek untuk menjalankan standar nasional pendidikannya. Praktek-praktek bagaimana managemen sekolahnya begitu kan," tandasnya.
Alumni Siswi SMPN 1 Balikpapan ini mengatakan, sekolah harus bisa melihat kondisi di luar sana dan mengakomodirnya di sekolah supaya menjadi sehat, ramah anak, ramah lingkungan, dan enak untuk dijadikan tempat belajar.
"Kan gak enak lihat sekolah yang kering kerontang gitu, gak ada apa-apanya. Aduh, datang duduk cuman buat belajar, belajarnya pakai buku paket lagi. Nah itu yang kita hindari," pungkasnya. (*)
Baca Juga
Forum Sekolah Adiwiyata Kalimantan Timur 2020, Wujudkan Sustainable Development
Dinas Pendidikan Kukar Harap Duta Pelajar Sadar Hukum Tularkan Kesadaran Hukum di Seluruh Sekolah
Angka Penduduk Bersekolah di Kaltara Makin Banyak, Harapan Lama Sekolah Sudah 12,84 Tahun