Virus Corona

Najwa Shihab Singgung Pemeriksaan Corona Secara Acak di Negara Lain, Yurianto: Bikin Tak Nyaman

Najwa Shihab singgung pemeriksaan Virus Corona secara acak di negara lain, Yurianto: Bikin tak nyaman.

TRIBUNNEWS
Najwa Shihab Singgung Pemeriksaan Corona Secara Acak di Negara Lain, Yurianto: Bikin Tak Nyaman 

TRIBUNKALTIM.CO - Najwa Shihab singgung pemeriksaan Virus Corona secara acak di negara lain, Achmad Yurianto: Bikin tak nyaman.

Di Indonesia saat ini sudah ada 27 pasien positif Virus Corona, satu di antaranya meninggal dunia. 

Di dunia wabah Virus Corona ini pun tak kunjung reda. Bahkan di Italia, Pemerintah setempat melakukan karantina menyeluruh dan menghentikan gelaran Liga Italia

Jumlah kasus yang terus bertambah, membuat kekhawatiran di masyarakat. 

Di Indonesia, Pemerintah mengatakan bahwa untuk penanganan Virus Corona tidak semua orang dilakukan pemeriksaan.

Terjawab di Mata Najwa Tadi Malam, Achmad Yurianto Bongkar Asal Mula Pasien 27 Tertular Virus Corona

MALAM INI Live Streaming Mata Najwa Trans 7 Bahas Gara-gara Corona, Liga Italia hingga Formula E!

SEDANG TAYANG Live Streaming Mata Najwa Gara-gara Corona Siapa Pasukan Penangkal di Indonesia?

Daniele Rugani, Pemain Juventus Positif Virus Corona, Juve & Inter Milan Isolasi Pemain, Ronaldo?

Hal tersebut diungkapkan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto dalam acara Mata Najwa Trans7 yang diunggah di kanal YouTube Najwa Shihab, Kamis (12/3/2020).

Diketahui, kasus penyebaran Virus Corona di Indonesia jumlahnya terus bertambah.

Meski demikian, Yurianto menegaskan, tidak semua orang harus diperiksa terkait covid-19.

"Kita memiliki kebijakan bahwa tidak semua orang kita periksa tentunya harus ada alasan yang jelas."

"Karena kita juga menggunakan metode pemeriksaan yang tidak repites modelnya."

"Karena repites diakui bisa memeriksa cepat dalam jumlah banyak tetapi false positifnya lebih banyak."

"Dan ini tidak menjadi suatu ukuran standar bagi standarnya WHO, tetap menggunakan PCR dan sequencing," terang Yurianto.

MALAM INI Live Streaming Mata Najwa Trans 7 Bahas Gara-gara Corona, Liga Italia hingga Formula E!
MALAM INI Live Streaming Mata Najwa Trans 7 Bahas Gara-gara Corona, Liga Italia hingga Formula E! (Instagram @matanajwa)

 Terlalu Berlebihan dan Bau Pilpres 2024, Sindiran Mahfud MD untuk Anies Soal Corona Dikritik Keras

 RESMI, Liga Europa Ditunda Akibat Virus Corona, Inter Milan dan AS Roma Batal Hadapi Wakil Spanyol

Najwa Shihab kemudian menyinggung soal pemeriksaan acak yang dilakukan negara lain untuk mendeteksi Virus Corona.

"Di beberapa negara bahkan karena gejalanya sangat random diperiksanya secara acak Pak, dan kita belum melakukan itu?" tanya Najwa.

Yurianto mengatakan, bahwa Indonesia belum menerapkan kebijakan tersebut.

"Kita belum mempunyai kebijakan seperti itu," kata Yurianto.

Najwa lalu menanyakan alasan Indonesia tidak melakukan kebijakan seperti di negara-negara lain dalam mendeteksi Virus Corona.

"Karena apa?" tanya Najwa Shihab.

Yurianto mengatakan, bahwa Pemerintah tidak ingin membuat gaduh dan panik di masyarakat.

"Sekali lagi kita tidak ingin kemudian membuat gaduh, semua orang diperiksa, ini bukan sesuatu yang mudah," kata Yurianto.

Lebih lanjut, Yurianto menjelaskan soal pemeriksaan spesimen Virus Corona.

"Mengambil spesimen itu adalah mengambil usap lidi pada dinding belakang hidung dan dinding belakang mulut."

"Ini bukan suatu tindakan yang nyaman untuk siapapun karena seperti cottonbud yang begitu panjang kita masukkan ke hidungnya terus sampai habis, kemudian juga dimulutnya sampai habis."

"Ini bukan sesuatu yang nyaman, oleh karena itu kita harus berhati-hati, ini ada indikasi yang harus kita lakukan," terangnya.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Wabah Virus Corona Achmad Yurianto di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (10/3/2020).
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Wabah Virus Corona Achmad Yurianto di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (10/3/2020). (Tribunnews.com/ Taufik Ismail)

 

Najwa kemudian menanyakan soal pertimbangan yang lain selain nyaman atau tidak nyaman.

"Pertimbangannya nyaman atau tidak nyaman, atau ada pertimbangan yang lain?"

"Karena kalau tadi seolah-olah karena ketidaknyamanan saja," tanya Najwa.

Yurianto mengatakan, bukan persoalan tidak nyaman saja, tetapi juga harus cermat dalam melakukan pemeriksaan.

"Bukan masalah ketidaknyamanan tetapi juga harus cermat untuk memeriksa, kalau tanpa indikasi, untuk apa kita periksa?" terang Yurianto.

"Karena sekali lagi, penyakit menular ini basisnya adalah komunitas bukan pada hasil pemeriksaan itu saja," imbuhnya.

Achmad Yurianto Bongkar Asal Mula Pasien 27 Tertular Virus Corona

Terjawab di Mata Najwa tadi malam, Achmad Yurianto bongkar asal mula pasien 27 tertular Virus Corona.

Jumlah pasien positif Virus Corona terus bertambah hingga 34 orang.

Soal Virus Corona inipun dibahas di acara Mata Najwa yang dipandu presenter Najwa Shihab.

Dalam acara tersebut, terungkap misteri penularan pasien covid-19 nomor 27, yang semula menjadi tanda tanya.

Pasien Virus Corona kasus 27 sejak awal diumumkan pada Selasa (10/3/2020) menimbulkan tanda tanya.

Pasalnya, pada waktu dinyatakan positif belum diketahui dari mana ia terpapar covid-19.

Ia dinyatakan tidak tertular dari orang asing.

Bukan pula orang yang baru tiba dari luar negeri, dan diduga tidak tertular orang yang telah sakit sebelumnya.

Mengenai hal itu, Juru Bicara atau Jubir Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto memberikan penjelasannya.

Achmad Yurianto mengatakan, bahwa pasien 27 yang merupakan seorang laki-laki berusia 33 ternyata adalah subklaster.

Hal tersbeut diungkapkan Achmad Yurianto dalam acara Mata Najwa Trans7 yang kemudian diunggah di kanal YouTube Najwa Shihab, Kamis (12/3/2020).

Diketahui, untuk memudahkan pengelompokan pasien Virus Corona berdasarkan penularannya, pemerintah membagi ke dalam 4 klaster.

Satu di antaranya adalah klaster Jakarta, yang menandakan bahwa kejadian tersebut terjadi di kota itu.

"Dari klaster Jakarta ini kita lakukan tracing, dengan siapa saja mereka bertemu dan diyakini ada kontak dekat," kata Yurianto.

Dari tracing tersebut, kemudian muncul pasien nomor 2, 3, 4 dan seterusnya.

"Bahkan sekarang masih kita kejar terus karena ada klaster yang bagian dari ini, ternyata punya subklaster di bawahnya."

"Artinya ada orang yang tertular dari kelompok ini tetapi tidak berada di peristiwa yang awal.

Nah ini yang kemudian kita identifikasi," terang Yurianto.

Lebih lanjut, Achamd Yurianto menjelaskan, bahwa kasus pasien 27 adalah merupakan subklaster, yang baru ia ketahui pada Rabu (11/3/2020).

"Memang dari awal kita mencoba mencari ini link nya kemana, karena manakala kemudian kita memastikan kontak lokal yang tidak jelas, ini yang rawan," terang Yurianto.

Yurianto menyebutkan, bahwa pasien 27 yang merupakan subklaster merupakan bagian dari klaster Jakarta.

"Ini sudah ketemu subklasternya (di klaster Jakarta)," jelas Yurianto.

Diketahui, pemerintah kembali mengumumkan tujuh pasien yang dinyatakan positif virus corona pada Rabu sore.

Dengan penambahan tersebut, hingga Kamis (12/3/2020) pagi, ada 34 kasus yang dinyatakan positif Covid-19.

 Lazio Dibayangi Trauma Juara Liga Italia, Jika Scudetto Musim Ini Dicabut, Imbas Virus Corona

 Akibat Corona Laga Bhayangkara FC vs Persija Tanpa Penonton, Bagaimana Nasib Persib vs PSS Sleman?

Berikut rincian 7 pasien baru positif Virus Corona di Indonesia:

1. Pasien 28: seorang laki-laki 37 tahun, merupakan imported case, kondisinya sakit ringan-sedang.

2. Pasien 29: seorang laki-laki berusia 51 tahun, merupakan imported cas, kondisinya sakit sedang dan tidak sesak.

3. Pasien 30: seorang laki-laki berusia 84 tahun, merupakan imported case, kondisinya sakit sedang.

4. Pasien 31: seorang perempuan berusia 48 tahun, merupakan imported case, kondisinya sakit ringan-sedang.

5. Pasien 32: seorang laki-laki berusia 45 tahun, merupakan imported case, kondisinya sakit ringan-sedang.

6. Pasien 33: seorang laki-laki berusia 29 tahun, merupakan imported case, kondisinya sakit ringan-sedang.

7. Pasien 37: seorang laki-laki berusia 42 tahun, merupakan imported case, kondisinya sakit ringan-sedang.

Mengutip dari Kompas.com, hingga Selasa sore kemarin, tercatat ada 27 orang yang dinyatakan positif Virus Corona.

Namun, dua orang pasien, yakni pasien kasus 6 dan pasien kasus 14 dinyatakan sembuh, sementara pasien kasus 25 meninggal dunia.

Dengan demikian, masih ada 31 pasien dari 34 kasus positif Virus Corona yang masih menjalani perawatan di rumah sakit. (*) 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Najwa Shihab Bandingkan Pemeriksaan Corona dengan Negara Lain, Yurianto: Kita Tidak Ingin Buat Gaduh


Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved