Virus Corona

Alami Gejala Batuk dan Demam Kapan Waktu yang Tepat Harus Tes Corona? Kenali Perbedaannya dengan flu

Alami gejala batuk dan demam, kapan waktu yang tepat harus tes Corona? kenali perbedaannya dengan flu ,

Xinhua/Xiongci
Alami gejala batuk dan demam, kapan waktu yang tepat harus tes Corona? kenali perbedaannya dengan flu . 

TRIBUNKALTIM.CO - Alami gejala batuk dan demam, kapan waktu yang tepat harus tes Corona? kenali perbedaannya dengan flu .  

Penyebaran virus Corona kini hampir menginfeksi seluruh belahan dunia .

Kondisi ini menyebabkan WHO menetapkan status pandemi terhadap virus Corona .

Gejala virus corona sangat mirip dengan flu dan batuk biasa, disertai demam, lantas kapan harus memeriksakan diri untuk melakukan pengecekan?

Jika alami flu, demam, dan batuk, apakah harus langsung cek infeksi corona?

Mewabahnya virus corona membuat kekhawatiran bagi masyarakat dunia.

 Corona Belum Selesai, Wabah Mematikan Kembali Serang Indonesia, 104 Orang Sudah Meninggal Dunia

 Cegah Virus Corona Meluas, Universitas Indonesia Putuskan Tak Ada Kegiatan Belajar Tatap Muka

 Jumlah Pasien Corona Bertambah WHO Rekomendasikan Indonesia Liburkan Sekolah dan Bentuk Tim Khusus

 Dampak Virus Corona, Anies Baswedan Tutup Tempat Hiburan di Jakarta, Mulai Monas Sampai Ancol

Apalagi, gejalanya yang mirip flu ini telah merenggut ribuan nyawa dalam waktu singkat.

Covid-19 telah ditetapkan sebagai pandemi global dan sudah menginfeksi warga di lebih dari 100 negara.

Dengan cepatnya penularan virus corona baru ini, wajar jika banyak orang bertanya-tanya apakah dirinya tertular jika menderita batuk dan demam.

Gejala awal infeksi corona memang mirip dengan influenza, yakni demam dan batuk.

“Flu dan virus corona memang memengaruhi sistem tubuh dan saluran pernapasan bawah.

Penderitanya akan menderita nyeri tenggorokan, batuk, demam, atau bahkan sesak. Jadi sebenarnya sulit membedakannya dari gejala klinis,” kata Dr.Greg Poland, pakar penyakit menular di Mayo Clinic seperti dikutip dari CNN.

Meski demikian, jika kita menderita infeksi corona gejala lain yang menyertai adalah badan sangat lelah, dan juga nyeri otot.

Poland mengatakan, pada penyakit flu biasa kita akan mulai merasa baikan setelah cukup istirahat dan konsumsi makanan sehat setelah beberapa hari.

“Bila kita menderita flu atau virus corona, kondisinya makin memburuk. Yang bisa meningkatkan kecurigaan adalah jika muncul sesak napas,” ujarnya.

Dalam wawancara dengan KompasTV, Prof. Zubairi Djoerban, Sp.PD, mengatakan kita harus ke dokter jika sudah mengonsumsi obat flu tapi tidak ada perbaikan.

“Pada prinsipnya kalau ada batuk dan pilek, lalu sudah minum obat sederhana seperti parasetamol tapi tidak ada perbaikan setelah dua hari, sebaiknya ke dokter,” ujarnya.

Meski begitu, jika gejala demam dan batuk itu disertai dengan sesak napas, segeralah memeriksakan diri ke dokter.

“Apalagi kalau baru bepergian dari luar negeri,” imbuhnya.

Tidak perlu panik jika memang menderita corona. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pasien yang tidak terlalu sakit bisa pulih kembali dalam waktu dua pekan. Adapun pasien dengan kondisi lebih parah perlu waktu 3-6 pekan untuk sehat kembali. 

WHO rekomendasikan Indonesia liburkan sekolah

Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) memberikan perhatian serius terhadap perkembangan kasus Virus Corona Covid-19 di Indonesia.

Diketahui, per Jumat (13/3/2020), di Indonesia sudah ada 69 pasien positif Virus Corona.

Dari data tersebut, 4 meninggal dunia, dan 5 orang sembuh.

 

Atas kasus di Indonesia ini WHO memberikan delapan rekomendasi tindakan kepada pemerintah Indonesia.

Satu di antara tindakannya adalah opsi containment atau menahan sementara waktu, seperti: meliburkan sekolah; membatalkan pertemuan dalam jumlah besar; menghindari perjalanan ke tempat umum;

Hanya saja rekomendasi tersebut tidak memberikan perincian di wilayah mana apakah terbatas wilayah Jakarta atau kota-kota yang banyak ditemui kasus positif Virus Corona Covid-19 saja.

Berdasarkan laporan hasil pertemuan tim WHO dengan tim pemerintah, WHO memberikan pertimbangan kepada Indonesia dalam rangka membuat kebijakan pencegahan.

 Dampak Wabah Corona, Setelah Liga Italia & Inggris, Liga Champions & Europa pun Dihentikan Sementara

 Corona Belum Selesai, Wabah Mematikan Kembali Serang Indonesia, 104 Orang Sudah Meninggal Dunia

1. Kesehatan penduduk merupakan prioritas utama bagi kebijakan pemerintah. Tetapi upaya yang dilakukan saat ini masih kurang maksimal.

2. Upaya mengurangi dampak ekonomi agar tidak diarahkan pada stimulus yang mendorong penyebaran infeksi. Seperti membuka keran turis asing, tetapi stimulus bagi perlindungan sosial seperti dampak bagi perusahaan, penyediaan bahan-bahan pokok dan lain-lain.

3. Dengan semakin meningkatkan surveilans dapat menangkap lebih banyak kasus suspek, tetapi dalam jangka menengah lebih dalam mitigasi dampak ekonomi dan kepercayaan dunia internasional.

Selain itu WHO juga memberikan rekomendasi spesifik kepada pemerintah Indonesia dalam rangka penanganan Virus Corona Covid-19:

Pertama, aktivasi emergensi nasional dan membentuk Tim Khusus yang memiliki kewenangan mengambil keputusan berbasis bukti-bukti.

Kedua, memperluas deteksi kasus secara intensif serta pelacakan kontak untuk mengetahui secara pasti di wilayah Indonesia mana saja yang terjadi penularan aktif.

Ketiga, mendorong desentralisasi kapasitas laboratorium terutama pada laboratorium yang mempunyai kapasitas serta meningkatkan kapasitas lab yang ada.

Dalam catatan WHO, saat ini hanya lab di Litbangkes yang melakukan tes Virus Corona Covid-19.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang sudah memiliki Lab Uji Virus Corona covid-19 sampai saat ini belum diberikan kewenangan utk melakukan uji lab terhadap kasus infeksi Virus Corona.

Keempat, mengumumkan kasus terkonfirmasi dan menyampaikan perincian pelacakan kontak segera kepada WHO agar dapat di analisa dan memberikan advise kepada pemerintah Indonesia dalam upaya menekan kasus Virus Corona Covid-19.

Kelima opsi containment antara lain: meliburkan sekolah; membatalkan pertemuan dalam jumlah besar; menghindari perjalanan ke tempat umum.

Keenam mempromosikan dan menjaga jarak ketika bersosialisasi tidak boleh berjabat tangan, mencium atau memeluk dan langkah-langkah perlindungan dasar lain (mencuci tangan dan menggunakan masker).

Ketujuh menyarankan orang yang menunjukkan gejala pernapasan untuk tetap tinggal di rumah, mengisolasi diri, dan segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan.

Kedelapan menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam jumlah besar di 132 RS rujukan.

Sarana dan prasarana ini meliputi stok Alat Pelindung Diri, ventilator, respirator, dan bahan dan sarpras medis lainnya.

Selain itu perlu kantong-kantong mayat dan tata cara pemakaman yang aman untuk setiap orang yang meninggal akibat infeksi saluran pernapasan.

Pasien virus Corona melonjak 

Pasien Positif virus Corona di Indonesia melonjak, Pemerintah umumkan 35 kasus baru 

Jumlah pasien positif virus Corona di Indonesia melonjak secara drastis .

Yang terbaru Pemerintah mengumumkan 35 pasien baru sehingga total 69 orang dinyatakan positif terinfeksi virus Corona 

Juru Bicara Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto menyampaikan informasi terkini terkait wabah virus corona di Indonesia.

Yurianto menyebut, sebanyak 35 pasien positif virus corona bertambah dari sebelumnya 34 pasien.

Sehingga total pasien positif virus corona di Indonesia sebanyak 69 orang pasien.

 Dari informasi yang dibacakan, ada dua kasus yang masih berusia 2 tahun dan 3 tahun.

"Data yang saya berikan ini data tresing dari dua hari lalu, yang sebelumnya merilis 34 pasien dari berbagai daerah sehingga data tersebut (69 pasein,red) hingga tadi siang," kata Yurianto di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat 13/3/2020).

Ia menambahkan, sebanyak 35 pasien baru ini merupakan hasil tresing dari pasiem positif sebelumnya.

"Ini mengambarkan kita harus melaksanakan tresing," jelasnya.

Sebelumnya, pada Rabu (9/3/2020) sebanyak 34 orang dinyatakan positif terjangkit virus corona (Covid-19) di Indonesia.

1 WNA yang positif virus corona dinyatakan meninggal akibat kompliksi penyakit. Sedangkan, 3 orang dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Dua hari sebelumnya, dari 34 pasien yang dirawat, sebagian tertular dari orang asing ketika berada di luar negeri.

“Hari ini ada penambahan sejumlah 7 pasien, dengan kondisi rata-rata tampak ringan sedang, semuanya adalah imported case,” kata Achmad Yurianto Rabu (11/3/2020) dikutip Tribunnews dari YouTube KompasTV.

Achmad Yurianto mengumumkan hal ini pada Rabu, 11 Maret 2020 pukul 17.00 WIB.

Kasus imported case mendominasi adanya corona di Indonesia, yakni 19 kasus.

Orang dalam kategori ini diduga kuat tertular covid-19 ketika berada di luar negeri.

 Penyerang Juventus Paulo Dybala Positif Terjangkit Virus Corona, Rekan Cristiano Ronaldo Dikarantina

 Pelatih Arsenal Positif Corona, Mesut Ozil & Rekan Satu Tim Diisolasi, Laga Versus Man City Ditunda

 Corona Belum Tuntas, Indonesia Kembali Diserang Wabah Mematikan, 104 Meninggal dan Terbanyak di NTT

Pemerintah pun mengakui para pasien imported case itu sulit terdeteksi mengalami gejala virus corona ketika tiba di bandara.

Menurut Yurianto, hal tersebut terjadi karena mereka tidak mengalami demam tinggi sehingga lolos dari pemeriksaan thermal scanner, sebagaimana dilansir Kompas.com.

IKUTI >> Update Virus Corona

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenali Gejala Infeksi Virus Corona dari Jenis Batuk"

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Rekomendasi WHO kepada Indonesia: Liburkan sekolah hingga jauhi tempat umum"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved