Rapat dengan TNI Polri Soal Virus Corona, Anies Baswedan Ingin Jakarta Lockdown, Hal Ini Menghalangi

Rapat dengan TNI Polri soal Virus Corona, Anies Baswedan ingin Jakarta lockdown, Hal ini menghalangi

Editor: Rafan Arif Dwinanto
YouTube Najwa Shihab
SOLUSI ATASI CORONA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam channel YouTube Najwa Shihab, Kamis (12/3/2020). 

TRIBUNKALTIM.CO - Rapat dengan TNI Polri soal Virus Corona, Anies Baswedan ingin Jakarta lockdown, Hal ini menghalangi.

Jumlah warga yang terinfeksi Virus Corona terus bertambah.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginginkan Jakarta lockdown usai rapat dengan TNI dan Polri.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah memberikan arahan lengkap terkait penanganan covid-19.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menilai, saat ini Jakarta sudah perlu melakukan lockdown demi menghindari penyebaran Virus Corona.

Hal itu disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai Pemprov DKI melakukan rapat bersama dengan jajaran TNI, Polri, Kejaksaan dan tokoh masyarakat.

Sempat Bertemu Budi Karya Sumadi, Gubernur Ini Juga Ikuti Langkah Erick Thohir Lakukan Tes Corona

Dampak Corona Meluas, Kemenpan-RB Izinkan PNS Bekerja dari Rumah, SE Dijadwalkan Terbit Senin (16/3)

"Kami memandang, Jakarta sudah perlu menutup kegiatan-kegiatan baik kegiatan di dalam, maupun kegiatan kedatangan orang ke Jakarta.

Maupun kegiatan orang keluar Jakarta," kata Anies Baswedan dalam konferensi persnya yang disiarkan oleh akun Facebook Pemprov DKI, Minggu (15/3/2020).

Namun, kata Anies Baswedan, Pemprov DKI tidak memiliki kewenangan untuk melakukan hal tersebut.

Mereka masih harus berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) selaku pimpinan pengendalian penanganan Virus Corona.

Anies Baswedan menambahkan, penanganan penyebaran Virus Corona berbeda dengan penanganan bencana alam.

Menurut Anies Baswedan, dalam kasus penyakit menular seperti ini, langkah yang harus dilakukan adalah meminta masyarakat untuk tetap berada di rumah.

"Sehingga memerlukan pola kampanye yang berbeda dan tugas yang berbeda," ucap Anies Baswedan.

Sejauh ini, yang mereka bisa lakukan adalah mengimbau warga untuk tidak meninggalkan rumah, menghindari tempat-tempat keramaian, serta meminta warga tidak ke luar Jakarta.

"Karena itu kita minta semuanya untuk tetap di Jakarta dan untuk tidak bepergian," tutur Anies Baswedan.

Adapun per hari ini, pasien positif covid-19 di Indonesia mencapai 117 orang.

Jumlah pasien positif covid-19 terus bertambah sejak pertama kali diumumkan pada awal Maret 2020.

Arahan Presiden Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan semua kepala daerah untuk membuat kebijakan tentang proses belajar dari rumah bagi pelajar dan mahasiswa.

Perintah tersebut disampaikan Jokowi dalam pidatonya di Istana Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/63/2020).

 Update Info CPNS: Pelaksanaan SKB Berpeluang Ditunda Karena Penyebaran Corona Meluas, Hasil SKD?

 Begini Cara Media Singapura Beritakan Corona di Indonesia, Pengakuan Jokowi Soal Minum Jamu Disorot

"Sebagai negara besar dan negara kepulauan tingkat penyebaran Covid 19 ini derajatnya bervariasi antara daerah yang satu dengan yang lain."

"Oleh karena itu saya minta kepada seluruh gubernur, bupati, walikota untuk terus memonitor kondisi daerah dan terus berkonsultasi dengan pakar medis untuk menelaah situasi yang ada," kata Jokowi.

"Kemudian juga terus berkonsultasi dengan BNPB untuk menentukan status daerahnya, siaga darurat ataukah tanggap darurat bencana non-alam.

Membuat kebijakan tentang proses belajar dari rumah bagi pelajar dan mahasiswa," imbuh Jokowi.

Mantan Wali Kota Solo itu meminta seluruh rakyat Indonesia untuk tetap tenang dan tak panik. Jokowi juga meminta masyarakat tetap produktif.

"Dengan kondisi ini, saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah, Ini lah saatnya kerja bersama-sama saling tolong menolong dan gotong royong.

Kita ingin ini menjadi gerakan masyarakat agar masalah ini cepat selesai," kata Jokowi.

Imbau Masyarakat untuk Lakukan Kegiatan di Rumah

Jokowi mengimbau seluruh masyarakat Indonesia untuk melakukan kegiatan dari dalam rumah.

Termasuk belejar, bekerja, hingga beribadah di dalam rumah.

Hal tersebut dinilainya bisa mengurangi resiko penularan virus dengan nama lain Covid-19 itu.

Pernyataan itu disampaikan Jokowi melalui siran pers yang ditayangkan dalam kanal YouTbe Kompas TV, Minggu (15/3/2020).

Mulanya, Jokowi menyinggung soal Menteri Perubungan Budi Karya Sumadi yang dinyatakan positif terinfeksi Corona.

Karena itu, Jokowi menyebut pihaknya telah mengupayakan tindakan antisipatif untuk mencegah penularan virus tersebut ke menteri lainnya.

"Sebagaimana kemarin telah disampaikan bahwa salah satu menteri kamu terdeteksi positif Covid-19," ujar Jokowi.

"Langkah-langkah antisipatif telah dilakukan dan saya yakin bahwa para menteri tetap bekerja penuh seperti biasa."

Meskipun sebagian menteri bekerja dari rumah, Jokowi meyakini mereka tetap bekerja seperti biasanya.

"Bahkan hari-hari ini para menteri bekerja lebih keras walaupun sebagian dilakukan secara online untuk mengatasi isu kesehatan dan mengatasi dampak perekonomian akibat Covid-19 ini," ujar Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi pun menyampaikan wejangannya untuk seluruh masyarakat Indonesia.

Ia mengimbau seluruh masyarakat agar tidak panik namun tetap wasapada terhadap Virus Corona.

"Kepada seluruh rakyat Indonesia, saya minta tetap tenang, tidak panik, tetap produktif dengan meningkatkan kewaspadaan agar penyebaran Covid-19 ini bisa kita hambat dan kita stop," kata Jokowi.

 Virus Corona, Tangan Kanan SBY Puji Walikota Solo dan Anies Baswedan, Jokowi Dikritik Pemilihnya

 Cegah Corona, Perkuliahan di UMKT Kota Samarinda Menggunakan Media Daring, Acuan Surat Rektor

Menurutnya, wabah Virus Corona yang kini tengah terjadi perlu ditangani secara serius.

Dan satu di antara cara mudah mencegah penyebarannya yakni dengan beraktuvitas di dalam rumah.

"Dengan kondisi ini, saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah," terang Jokowi.

"Ini lah saatnya kita bekerja bersama-sama , saling tolong menolong dan bersatupadu, gotong royong. Kita ingin menjadi ini menjadi gerakan masyarakat agar masalah Covid-19 ini bisa tertangani secara maksimal," sambungnya.

Tak hanya itu, Jokowi juga menyebut pihaknya telah memeriksa kesehatan para menteri.

Sebab, kesehatan menurutnya adalah yang terpenting.

"Pagi ini telah dilakukan pengetesan untuk para menteri, hasilnya silakan ditanyakan kepada Menteri Kesehatan," ujarnya.

"Kesehatan itu tetap nomor satu, kesahatan rakyat tetap nomor satu."

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tekan Penyebaran Virus Corona, Anies Baswedan Anggap Jakarta Perlu Di-lockdown", https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/15/15523891/tekan-penyebaran-virus-corona-anies-baswedan-anggap-jakarta-perlu-di.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved