Virus Corona
Rupiah Merosot Tajam, Bursa Saham 3 Kali Dibekukan, Pasar Kecewa Penanganan Corona Oleh Pemerintah
Rupiah merosot tajam, perdagangan saham 3 kali dibekukan, pasar kecewa penanganan wabah Virus Corona oleh Pemerintah.
Saham Asia seperti Hang Seng terpantau naik 0,87 persen, disusul oleh Indeks Nikkei yang naik 0,06 persen.
Strait Times Index yang turun 1,44 persen dan Shanghai Composite Index juga mengalami penurunan 0,34 persen. Saham sektor perbankan, consumer goods, properti, resources dan konstruksi juga terpantau turun.
• Pelamar CPNS yang Absen SKB Karena Corona Dinyatakan Gugur, Begini Nasib Formasi Bila Tak Ada Lolos
• NEWS VIDEO Cegah Penyebaran virus Corona, Polda Kaltara Bersihkan Dermaga Kayan II Tanjung Selor
Asal tahu saja, trading halt pada waktu tersebut sekaligus mencerminkan bahwa IHSG telah melemah hingga 29,26% sejak awal tahun.
Melalui surat bernomor S-274/PM.21/2020, OJK memerintahkan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk menghentikan kegiatan perdagangan saham bila IHSG berada dalam tekanan.
Rinciannya, bila IHSG turun 5% dalam sehari, BEI diperintahkan menghentikan perdagangan selama 30 menit.
Aturan ini mulai berlaku pada perdagangan Rabu (11/3) sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
Sementara bila IHSG turun hingga 10% atau turun melebihi 15%, maka BEI harus segera menerapkan protokol krisis yang dimiliki, sesuai SK Direksi BEI nomor Kep-00366/BEI/05-2012 mengenai Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia Dalam Kondisi Darurat.
Berdasarkan keterangan OJK, protokol krisis yang dimaksud adalah apabila IHSG tetap mengalami penurunan hingga mencapai lebih dari 15% setelah trading halt dilakukan, maka BEI akan memberlakukan trading suspend sampai akhir sesi perdagangan atau lebih dari satu sesi perdagangan.
Langkah trading suspend dilakukan setelah mendapat persetujuan OJK.
Ketentuan tambahan tentang pemberlakuan trading halt jika IHSG turun sampai 5% ini diambil untuk mengurangi dampak pasar yang berfluktuasi secara signifikan.
Hal ini sehubungan dengan perkembangan kondisi pasar modal Indonesia yang masih terus mengalami tekanan akibat meluasnya penyebaran Virus Corona serta pelemahan harga minyak dunia.
Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang merekomendasikan peringatan keras buat investor untuk segera melakukan aksi jual dengan perkiraan IHSG bergerak di kisaran 4.455-4.713.

"Berdasarkan 11 indikator teknikal maka ringkasannya adalah aksi jual kuat," ujarnya.