Virus Corona

Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang Masuk Dalam Pemantauan Virus Corona, Begini Kondisinya Sekarang

Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang masuk dalam pemantauan virus Corona, begini kondisinya sekarang ,

TRIBUN KALTIM
Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang masuk dalam pemantauan virus Corona, begini kondisinya sekarang 

Osa mengatakan, yang dipantaukan itu gejalanya. Sejauh ini Walikota Syaharie Jaang dalam kondisi sehat.

"Bapak tidak ada gejala, Bapak tidak ada demam, batuk, pilek ataupun sesak napas," jelasnya.

Hanya saja sesuai protap dari Kementerian Kesehatan, karena datang dari tempat yang dikatakan terjangkit virus Corona, meski Walikota sehat dan sudah bisa beraktivitas tetap dipantau.

"Kecuali kalau Bapak ada gejala maka dilakukan isolasi rumah selama 4 7 hari. Semisal keadaan makin parah maka berobat dulu, setelah berobat kondisinya memburuk dilakukan evaluasi lagi," tandas Osa. Semua orang yang datang datang dari wilyah terjangkitkan, termasuk dalam ODP.

Diberitakan, sebelumnya, di Samarinda orang dalam status pemantauan, hari ke hari semakin bertambah.

Artinya ini justru baik. Warga kita sudah sadar kesehatannya harus dipantau. Pengawasan sendiri sudah dilakukan oleh masyarakat.

"Dia pulang dari luar negeri telepon, dari luar kota kasih informasi. Kami tinggal menindak lanjuti dan mengonfirmasi Ke depannya kami mohon agar warga Samarinda terus melaporkan," ucapnya.

• Pelamar CPNS yang Absen SKB Karena Corona Dinyatakan Gugur, Begini Nasib Formasi Bila Tak Ada Lolos

• NEWS VIDEO Cegah Penyebaran virus Corona, Polda Kaltara Bersihkan Dermaga Kayan II Tanjung Selor

Petugas Medis Kewalahan

Sementara itu, Bupati Nunukan, Kalimantan Utara Asmin Laura Hafid menuturkan, pihaknya mengalami kendala penanganan virus Corona di Nunukan. Di antaranya kekurangan logistik kesehatan, disinfektan, termometer, alat pelindung diri (APD), terutama baju, masker dan obat.

Kendala lainnya, seperti radiologi di Rumah Sakit Nunukan yang rusak dan kekurangan ruang isolasi.

"Saat ini radiologi masih sementara perbaikan," kata Asmin Laura Hafid saat ditemui Tribun, Selasa (17/3) di Tanjung Selor.

RS Nunukan diketahui hanya memiliki tiga ruang isolasi. Di daerah seperti Krayan, Lumbis, Sebatik, dan lainnya, bahkan belum terdapat alat penanganan medis yang memadai. "Nunukan itu pintu masuk, dan berbatasan dengan negara tetangga.

Makanya sangat butuh pelayanan dan peralatan medis yang lebih maksimal," ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved