Virus Corona

Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang Masuk Dalam Pemantauan Virus Corona, Begini Kondisinya Sekarang

Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang masuk dalam pemantauan virus Corona, begini kondisinya sekarang ,

TRIBUN KALTIM
Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang masuk dalam pemantauan virus Corona, begini kondisinya sekarang 

Laura juga tak menampik, jumlah ODP berpeluang besar bertambah.

Apalagi jika pemerintah Malaysia, terus melakukan deportasi terhadap warga Indonesia, yang masuk ke negaranya tanpa izin.

Dengan jumlah 866 ODP di Nunukan, petugas medis di lapangan juga sudah mulai kewalahan.

Pasalnya, sejumlah ODP langsung pulang ke rumahnya masing masing. Padahal mereka masuk dalam kategori ODP.

Sekadar diketahui, saat ini sebanyak 866 deportan dari Malaysia dikarantina di Nunukan.

Mereka bakal dikarantina selama 14 hari ke depan di rumah susun yang ada di Nunukan.

Sebanyak 79 orang lainnya telah dinyatakan melewati masa karantina, dan tidak terpapar Corona.
Tambah Lab Uji

Pemerintah telah menyiapkan sejumlah laboratorium lain di Jakarta untuk memeriksa spesimen virus Corona.

Selama ini, tes spesimen untuk virus Corona dilakukan di Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes), Kementerian Kesehatan.

"Tak lama lagi, Jakarta juga akan dilakukan Lembaga Eijkman, Lab UI, dan Balai Besar Kesehatan Lingkungan. Kami harap setidaknya pekan depan bisa dilakukan," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers di BNPB Jakarta, Selasa (17/3/2020).

Selain tiga lokasi baru yang disebutkan di atas, Yurianto menargetkan sejumlah BBTKLPP di daerah juga bisa ikut melakukan tes Covid 19 secara mandiri. Lokasi BBTKLPP yang ditunjuk adalah Yogyakarta dan Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

"Kami harap Surabaya tak hanya dari Universitas Airlangga namun juga Balai Besar Teknologi Kesehatan Lingkungan. Lalu, Yogyakarta, Banjar Baru, dan balai besar lain," jelas Yurianto.

Dia mengatakan, sudah ada 2.300 lebih spesimen virus Corona yang diperiksa.

Menurut Yurianto, jumlah spesimen per harinya terus bertambah. Hal ini mengingat pemerintah terus melakukan penelusuran kepada pihak pihak yang pernah berkontak dengan pasien positif.

"Ada beberapa hal yang tertinggal, spesimen sudah 2.300 lebih dan ini bergerak cepat. Dari hari ke hari kita bisa nambah 500 orang untuk dilakukan pemeriksaan," tutur Yurianto.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved