Virus Corona

Terlacak Pasien Pertama Terjangkit Virus Corona, Punya Peran Penting Telusuri Awal Mula Covid-19

Terlacak pasien pertama positif virus Corona, punya peran penting telusuri awal mula covid-19.

Freepik.com
Terlacak Pasien Pertama Terjangkit Virus Corona, Punya Peran Penting Telusuri Awal Mula Covid-19 

TRIBUNKALTIM.CO - Terlacak pasien pertama positif virus Corona, punya peran penting telusuri awal mula covid-19.

Darurat virus Corona terjadi berbagai negara di belahan dunia.

Virus Corona menjadi wabah baru dan telah memakan banyak korban termasuk di Indonesia.

Pertama kali, virus Corona atau covid-19 ini muncul di Wuhan, China.

Sosok pasien yang pertama kali terjangkit virus Corona dikabarkan terlacak.

Peneliti masih terus berusaha menemukan bagaimana dan dari mana virus Corona baru ini berawal hingga sekarang menjadi pandemi.

Cegah Penyebaran Corona, IKA Unhas Balikpapan Bagi-bagikan Hand Sanitizer Gratis ke Warga

Begini Penampakan Virus Corona Dilhat dari Mikroskop, Covid-19 Mirip Bentuk Paku dan Mahkota

Beredar Kabar Hewan Peliharaan Bisa Tularkan Virus Corona, Dokter Spesialis Ungkap yang Sebenarnya

Akhirnya Presiden Jokowi Putuskan untuk Tes Massal Virus Corona, Demi Kendalikan Penyebaran Covid-19

Hal yang menjadi penting dalam penelitian itu adalah menemukan sosok pasien pertama yang terjangkit Corona.

Sebelumnya, ilmuwan mencurigai kalau virus tersebut berasal dari kelelawar yang melompat ke hewan lain, selanjutnya menularkan ke manusia.

Namun kini, virus Corona telah menyebar di antara orang-orang tanpa perantara hewan.

Itu mengapa, jika peneliti bisa melacak kasus paling awal, mereka mungkin dapat mengidentifikasi hewan inang tempat virus Corona bersembunyi.

Selain itu, peneliti juga butuh memahami, bagaimana virus Corona menyebar, dan menentukan kasus yang tak terdokumentasi berkontribusi terhadap penularannya akan sangat meningkatkan pemahaman tentang ancaman virus ini.

Dan, berdasarkan data yang South Morning China Post peroleh, kasus pertama pertama virus Corona berhasil terlacak.

Seorang individu berusia 55 tahun yang berasal dari Provinsi Hubei, China disebut menjadi orang pertama terjangkit corona.

Kasus tersebut, menurut data, tercatat pada 17 November 2019 atau sebulan lebih awal dari catatan dokter di Kota Wuhan, tempat virus Corona pertama kali terdeteksi.

Setelah terjadi kasus 17 November 2019, sekitar satu hingga lima kasus baru dilaporkan setiap hari.
Pada 15 Desember, total infeksi mencapai 27.

Kasus harian tampaknya telah meningkat setelah itu, dengan jumlah kasus mencapai 60 pada 20 Desember 2019.

Dokter di China baru menyadari jika mereka sedang menghadapi penyakit baru akhir Desember 2019.

Pada 27 Desember 2019, Zhang Jixian, seorang dokter dari RS Pengobatan Terpadu China dan Barat China Provinsi Hubei memberi tahu otoritas kesehatan, penyakit tersebut disebabkan oleh virus Corona baru.

Saat itu, lebih dari 180 orang telah terinfeksi.

Meski pasien kasus 17 November 2019 ini telah terindentifikasi, masih ada keraguan, benarkah individu tersebut menjadi orang pertama yang terjangkit virus Corona.

Masih ada kemungkinan kasus yang lebih awal lagi untuk ditemukan.

Sementara para ahli di seluruh dunia tak berhenti untuk terus mempelajari virus Corona baru, menguji vaksin, serta memberikan perawatan supaya pandemi global ini segera berlalu.

Beda Data Corona Anies Baswedan dengan Pemerintah, Najwa Shihab Pertanyakan Apa Ada yang Tutupi Data

Jumlah Kasus Pasien Positif Virus Corona di Indonesia Bertambah

Pada hari ini, Rabu (18/3/2020) pemerintah mengumumkan adanya penambahan jumlah kasus positif virus Corona.

Kenaikan jumlah kasus virus Corona di Indonesia memang terjadi secara signifikan dari kemarin hingga hari ini.

Menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, hingga saat ini ada 227 kasus positif virus Corona di Indonesia.

Dengan jumlah ini maka ada tambahan sebanyak 55 kasus pada hari ini.

"Äda tambahan 55 kasus, sehingga total sampai sekarang, dihitung sampai kami melaporkan pada Rabu, 18 Maret 2020 pukul 12.00 ada 227 kasus," ucap Achmad Yurianto, dalam konferensi pers di Kantor BNPB, Rabu (18/3/2020), seperti dilansir dari Kompas.com.

Menurut penuturan Yuri, penambahan kasus ini dikumpulkan sejak Selasa (17/3/2020) pukul 12.00 WIB hingga Rabu (18/3/2020) pukul 12.00 WIB yang berjumlah 55 kasus.

Kemarin, pemerintah baru saja mengumumkan total kasus positif sebanyak 172 kasus, adapun penambahan kasus secara signifikan terjadi di sejumlah daerah.

Yuri juga memaparkan, penambahan kasus terbesar berada di DKI Jakarta, yaitu sebanyak 30 kasus positif terinfeksi virus Corona atau Covid-19.

Wilayah lainnya yaitu Jawa Barat, Banten dan Jawa Tengah.

Di Wilayah Jawa Barat ada penambahan sebanyan 12 kasus positif, Banten 2 kasus positif dan Jawa Tengah sebanyak 2 kasus positif.

Dokter Terinfeksi Virus Corona di Indonesia Meninggal, Asal Sumatera Utara, Sempat Pergi ke Italia

Mata Najwa Bahas Corona, Gambarkan Kondisi Tim Medis, Dokter: Tentara Perang tanpa Senjata Lengkap

Selain itu, daerah lain yang mengonfirmasi adanya 1 kasus positif adalah Yogyakarta, Sumatera Utara, Lampung, Riau, dan Kalimantan Timur.

Ada 2 kasus yang ditemukan,tetapi tidak disebutkan wilayahnya, karena menurut Yuri keduanya adalah hasil penyelidikan epidemiologi yang dilakukan dan atas inisiatif pasien.

Penyebaran virus Corona di Indonesia pertama kali diketahui saat Presiden Jokowi mengumumkan adanya dua pasien pertama yang terinfeksi pada 2 Maret 2020.

Selain itu, dalam menangani wabah virus Corona ini, pemerintah telah mengeluarkan protokol kesehatan.

(*)

IKUTI >> Update virus Corona

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Pasien Pertama Corona di Dunia Punya Peran Penting Dalam Perang Lawan Covid-19, Ini Sosoknya

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved