Virus Corona

Bukan Ratusan, Pemerintah Jokowi Ungkap Potensi Infeksi Virus Corona Bisa Capai 700 Ribu Warga

Bukan ratusan, Pemerintah Jokowi ungkap potensi infeksi Virus Corona bisa capai 700 ribu warga

Editor: Rafan Arif Dwinanto
surya.co.id/ahmad zaimul haq
EKSTRAK LIDAH BUAYA - Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Surabaya (Ubaya) yang tergabung dalam Kelompok Studi Mahasiswa Cosmetology Study Group (KSM CSG) membuat hand sanitizer dari bahan ekstrak lidah buaya (Aloe Vera) di laboratorium Semi Solid Likuid, Kampus Tenggilis, Jumat (6/3). Kegiatan itu sebagai upaya preventif pencegahan penyebaran virus Corona (Covid 19) di sekitar kampus. 

TRIBUNKALTIM.CO - Bukan ratusan, Pemerintah Jokowi ungkap potensi infeksi Virus Corona bisa capai 700 ribu warga.

Pemerintah menetapkan tanggap darurat Virus Corona hingga Mei mendatang.

Diperkirakan, potensi covid-19 di Indonesia bisa menjangkiti hingga 700 ribu warga.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, jumlah warga Indonesia yang berisiko terjangkit Virus Corona mencapai 600.000 hingga 700.000 orang.

Hal itu disampaikan Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (20/3/2020).

Imbas Corona, Anies Akan Beri Subsidi ke Jutaan Pekerja, Ada Kriteria, Perusahaan Diminta Patuhi WFH

Pandemi Virus Corona, Sensus Penduduk 2020 Warga Perumahan Jokowi di Kota Balikpapan Dibatalkan

"(Menurut) data, kemungkinan yang kita miliki, yakni population of risk, adanya kelompok orang yang berisiko (terjangkit Virus Corona) adalah pada kisaran 600.000 hingga 700.000 (orang)," ujar Achmad Yurianto.

Angka tersebut didasarkan dari simulasi penelusuran siapa saja yang selama 14 hari terakhir melakukan kontak dekat dengan pasien positif Virus Corona.

Seluruh orang yang tercatat pun akan diperiksa kesehatannya, apakah mereka juga terjangkit virus yang sama atau tidak.
"Apabila dia (pasien positif corona) berada di rumah, maka seluruh rumah akan diperiksa.

Apabila dia melakukan aktivitas di kantor, maka seluruh orang di kantor, di dalam ruang kerja itu akan dilakukan pemeriksaan," papar Achmad Yurianto.

Oleh sebab itu, pemerintah telah memutuskan untuk melaksanakan tes Virus Corona masal.

"Pemerintah akan melaksanakan pemeriksaan secara masal.

Dikonotasikan bahwa pemeriksaan secara massal itu adalah pemeriksaan yang mempunyai peluang kontak dengan kasus positif," lanjut Achmad Yurianto.

Merujuk pada simulasi di atas, Achmad Yurianto memastikan, pemerintah menyiapkan sekitar 1 juta alat tes agar pelaksanaan tes masal berlangsung lancar.

Meski demikian, Achmad Yurianto menekankan bahwa orang yang dites Virus Corona hanyalah yang tercatat pernah kontak dekat dengan pasien positif penyakit covid-19.

Sementara, mereka yang tidak memiliki riwayat kontak dekat, tidak akan dites.

Kecuali dia mengalami gejala serupa covid-19.

"Jadi tidak semua orang harus diperiksa ya.

Manakala risiko kita yakini rendah, maka tidak dilakukan pemeriksaan," ujar Yuri.

Ia sekaligus mengingatkan, tes masal merupakan seleksi awal terhadap mereka yang berpotensi tertular Virus Corona.

"Tujuannya adalah untuk menemukan kasus-kasus yang berpotensi menjadi positif.

Oleh karena itu, hasil screening apabila positif, maka akan kita tindaklanjuti dengan pemeriksaan PCR untuk memastikan positif yang sesungguhnya," tambah Yuri.

Presiden Jokowi Borong Obat Anti Virus Corona Sebanyak 2 Juta Butir dari Jepang, Ini Khasiatnya

Jokowi Minta Rapid Test Virus Corona Diperbanyak, Fadli Zon: Mimpi, Berkhayal Atau Mengigau?

Namun apabila hasil tes awal dinyatakan negatif, maka tim menyarankan orang itu mengisolasi diri di rumah dalam kurun waktu tertentu.

Apabila dalam kurun waktu tertentu tiba-tiba dirasakan gejala serupa covid-19, maka segera periksa ke dokter.

Kasus pasien positif terjangkit Virus Corona di Indonesia sendiri per Jumat ini dilaporkan mencapai 369 orang.

Sehari sebelumnya, jumlah pasien covid-19 berjumlah 308 orang.

Dari total jumlah pasien covid-19 itu, sebanyak 17 dinyatakan sembuh.

Sementara, 32 orang meninggal dunia.

Anies Baswedan Tetapkan Status Tanggap Darurat

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menetapkan Jakarta berstatus tanggap darurat bencana wabah virus Corona atau covid-19 mulai Jumat (20/3/2020).

Keputusan ini dikeluarkan Anies setelah berkomunikasi dengan sejumlah unsur, dari kepolisian, TNI, hingga Satgas penanganan covid-19 nasional.

Status baru untuk DKI Jakarta ini ditetapkan selama 14 hari dan bisa diperpanjang.

• Terbaru, China Klaim Temuan Kasus Baru Virus Corona Berasal dari Indonesia, Dubes RI Bereaksi

• Terkuak, Bima Arya Ternyata Sudah Rasakan Gejala Ringan Ini Sebelum Kena Corona, Optimistis Sembuh

"Hari ini Jakarta ditetapkan tanggap darurat bencana wabah covid-19," ungkap Anies dalam konferensi pers yang dilansir Kompas TV, Jumat (20/3/2020).

"Dengan status ini seluruh komponen pemerintah, TNI, Polri, harus bekerja lebih erat," ungkap Anies.

Anies juga mengungkapkan dukungan masyarakat sangat dibutuhkan untuk mengendalikan penyebaran covid-19.

Utamanya adalah menjaga jarak aman atau social distancing.

"Social distancing ini mutlak dilakukan oleh semua. Bila sebagian tidak melakukan, efektifitas menurun, potensi poenyebaran meningkat," ungkap Anies.

Anies menyebut warga DKI harus mengambil sikap bertanggung jawab.

"Sikap bertanggung jawab hari ini memilih di rumah, tidak beraktivitas di luar rumah," ungkap Anies.

Anies meminta agar masyarakat tidak menganggap enteng imbauan tentang penanggulangan penyebaran covid-19.

"Menganggap ini enteng dan tetap beraktivitas di luar, meski sehat, berpotensi menularkan orang lain," ungkap Anies.

"Angka kematian 20 yang diumumkan hari ini adalah angka yang sangat banyak." ujar Anies.

• Berlaku Mulai Hari Ini, Jumat (20/3) Pukul 00.00 WIB, Pemerintah Batasi Masuk dan Keluar Indonesia

• Masa Darurat Diperpanjang 91 Hari, Masyarakat Rayakan Idul Fitri Dalam Kondisi Darurat Virus Corona

Selain itu, Anies menambahkan, alasan penetapan status tanggap darurat bencana Covid-19 di Jakarta ini karena melonjaknya pasien positif corona di Ibu Kota.

"Hari ini situasi yang dihadapi di Jakarta sangat berbeda dengan dua pekan lalu ataupun pekan lalu," ucap Anies Baswedan.

IKUTI >> Update virus Corona

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jumlah Warga Indonesia Berisiko Terjangkit Corona Capai 700.000 Orang", https://nasional.kompas.com/read/2020/03/20/20014681/jumlah-warga-indonesia-berisiko-terjangkit-corona-capai-700000-orang?page=all.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved