Virus Corona

Antisipasi Virus Corona, Papua Berencana Lockdown Meski Langgar Titah Jokowi, Tito Karnavian Tolak

Antisipasi Virus Corona, Papua berencana lockdown meski langgar titah Jokowi, Tito Karnavian tolak

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Tribunnews.com/Seno Tri Sulistiyono
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian 

Kebijakan yang berdampak pada 1,3 miliar jiwa. "Mulai pukul 00.00 hari ini, seluruh negara akan ditutup.

"Lockdown total," tegas Modi dalam tayangan televisi mengomentari kebijakan bagi negara berpopulasi terbesar kedua dunia itu.

"Untuk menyelamatkan India, bangsa ini, setiap warga, Anda, keluarga Anda, setiap jalan, setiap lingkungan akan mendapat kebijakan ketat," tegasnya dikutip AFP.

Menyusul pengumuman itu, polisi akan bersiaga dengan jam malam bakal diberlakukan di sejumlah tempat, seperti dilaporkan Al Jazeera.

Otoritas kesehatan menyatakan, virus corona sudah menyebar dari kota-kota besar ke kawasan yang lebih kecil di Negeri "Bollywood".

Dinas kesehatan di Negara Bagian Maharashtra berujar, kasus baru mulai bermunculan di kota kecil setelah terdeteksi di Mumbai.

"Tren ini jelas mengkhawatirkan. Sebab, kota kecil tidak mempunyai infrastruktur lengkap menghadapi wabah," kata pejabat anonim tersebut.

Pemerintah negara bagian sudah menerapkan lockdown versi mereka, di mana bus dan kereta dilarang beroperasi, serta mengosongkan jalan raya.

Gejala Virus Corona, Kenali Batuk Flu Biasa dengan Infeksi covid-19, Tak Pernah Dirasakan Sebelumnya

Vaksin Virus Corona Sudah Diujicoba, Ini Yang Terjadi Pada Ratusan Tubuh Relawan, Suhu Tubuh Berubah

Mengacu kepada pernyataan Modi, sekitar tiga per empat dari 1,3 miliar orang bakal dikarantina Selasa, dengan sisanya menyusul.

Para peneliti kesehatan mengaku khawatir sebab berdasarkan kalkulasi mereka, bakal ada jutaan orang yang terpapar Covid-19 pada pertengahan Mei.

Sekelompok ilmuwan yang berbasis di AS pekan ini menuturkan, angka penularan di India bisa berkembang menjadi 1,3 juta jiwa jika dibiarkan.

"Bahkan dengan skenario terbaik sekali pun, kemungkinan, Anda masih berada dalam krisis," kata Bhramar Mukherjee, profesor biostatistik dan epidemiologi di Universitas Michigan.

Pada Senin (23/3/2020), polisi di New Delhi berusaha membubarkan massa yang menggelar aksi protes menentang UU Kewarganegaraan yang kontroversial.

Puluhan pengunjuk rasa, kebanyakan perempuan, terus menggelar demonstrasi sejak Desember 2019 di Shaheen Bagh.

Menentang UU yang dianggap mendiskriminasi Muslim.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved