Virus Corona
Tak Main-main, Karni Ilyas Beber Dampak Buruk Bila Jokowi Pilih Lockdown, Anies Juga Bisa Kewalahan
Karni Ilya mengaku memahami pemerintah hingga kini belum memberlakukan lockdown meski korban Corona semakin bertambah.
"Jadi satu-satunya yang harus dilakukan oleh masyarakat Indonesia, kita harus bahu-membahu mematuhi imbauan dari pemerintah," kata Karni Ilyas.
"Baik pemerintah daerah maupun pusat, dan kita harus bersatu padu melawan Corona ini. Udah lah tinggalkan semua perbedaan-perbedaan, saling ejek di media sosial, saling menyalahkan segala macam."
Bahkan, ia sampai memberikan perumpamaan untuk memperjelas pernyataannya itu.
• Vaksin virus Corona Sudah Diujicoba, Ini Yang Terjadi Pada Ratusan Tubuh Relawan, Suhu Tubuh Berubah
• Awas Bila Tiba-tiba Tak Bisa Cium Bau, Gejala Baru Corona Ditemukan, Penderita Tidak Batuk dan Demam
Menurut Karni Ilyas, penanganan virus Corona harus dilakukan bersama agar tak terus menimbulkan korban jiwa.
"Enggak ada gunanya itu, sekarang ini kita harus bersatu bahwa kita itu tidak ada satu rel, tapi kita di satu gerbong," kata Karni Ilyas.
"Jadi kalau gerbongnya terbalik tidak hanya satu kelompok atau satu lorong yang akan mati, kita semua akan hancur kalau ini kita biarkan."
Pada kesempatan itu, sebelumnya Karni Ilyas menyoroti dampak lockdown terhadap nasib pekerja yang menerima upah harian.
"Mereka sangat-sangat tidak setuju lockdown, jadi beban ini bukan hanya beban rakyat tapi juga beban pemerintah," ucap Karni Ilyas.
Karena itu, Karni Ilyas mengaku memahami pemerintah hingga kini belum memberlakukan lockdown meski korban Corona semakin betambah.
"Makanya saya memahami benar kalau pemerintah pusat sampai hari ini belum mau memutuskan lockdown tersebut," ucap Karni Ilyas.
Lebih lanjut, ia menyinggung jumlah pekerja informal di Indonesia yang bakal terkena dampak jika lockdown dilakukan.
Karena itu, lockdown menurutnya bukanlah hal yang mudah dilakukan.
• Bukan Lagi Ditunda, Ujian Nasional SD, SMP, SMA, Madrasah 2020 Ditiadakan, Ini 2 Opsi Penggantinya