Virus Corona

Tingkat Kematian Akibat Virus Corona Lebih Rendah dari Indonesia, Malaysia Perpanjang Lockdown

Tingkat kematian akibat Virus Corona lebih rendah dari Indonesia, Malaysia perpanjang lockdown demi mengantisipasi penyebaran covid-19

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Kolase TribunKaltim.co / freepik.com
Tingkat Kematian Akibat Virus Corona Lebih Rendah dari Indonesia, Malaysia Perpanjang Lockdown 

TRIBUNKALTIM.CO - Tingkat kematian akibat Virus Corona lebih rendah dari Indonesia, Malaysia perpanjang lockdown demi mengantisipasi penyebaran covid-19.

Negeri tetangga, Malaysia resmi memperpanjang masa lockdown akibat Virus Corona.

Padahal tingkat kematian akibat Virus Corona atau covid-19 di Malaysia, lebih rendah ketimbang Indonesia.

Bahkan Indonesia tercatat menjadi negara dengan angka kematian tertinggi di Asia Tenggara atau ASEAN.

Pada Selasa (24/3/2020) sore kemarin, Juru bicara pemerintah untuk penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, total ada 55 pasien meninggal dunia di Indonesia.

Sedangkan di Malaysia ada 16 korban meninggal dunia akibat covid-19.

Corona Menyebar di Indonesia, Jokowi Larang Industri Keuangan Tagih Nasabah Pakai Debt Collector

dr Tirta Keluarkan Ratusan Juta Beli Masker Pada Oknum Penjual Yang Penting Teman Saya Selamat

Seperti di Indonesia, Rekan Lionel Messi Ini Heran Orang Masih Keluyuran Meski Italia Lockdown

Berbeda dari Malaysia, meski tingkat kematian tinggi, pemerintah Indonesia tidak memberlakukan lockdown.

Pasalnya jumlah infeksi Virus Corona di Indonesia justru lebih rendah dari Malaysia.

Tercatat ada 686 kasus covid-19 di Indonesia berdasarkan laporan terakhir Selasa sore kemarin.

Sedangkan Malaysia tercatat sebagai negara dengan kasus infeksi Virus Corona tertinggi di ASEAN.

Melansir Kompas.com, saat ini ada 1.796 kasus infeksi Virus Corona di Malaysia.

Jumlah tersebut membuat Malaysia menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara,

Di wilayah ASEAN setidaknya ada delapan negara yang diketahui tengah berperang melawan covid-19.

Lima negara lainnya yaitu Thailand, Brunei Darussalam, Filipina, Vietnam dan Kamboja.

Sementara itu, Malaysia mengumumkan perpanjangan masa lockdown hingga 14 April setelah mencatatkan kasus infeksi Virus Corona tertinggi di Asia Tenggara.

Dalam pernyataannya yang disiarkan di televisi, Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mendesak publik agar tetap diam di rumah masing-masing.

Sebab seperti dikutip SCMP Rabu (25/3/2020), kasus infeksi akibat Virus Corona di Malaysia mencapai 1.796 setelah muncul 172 kasus harian terbaru.

Tak Main-main, Karni Ilyas Beber Dampak Buruk Bila Jokowi Pilih Lockdown, Anies Juga Bisa Kewalahan

Muhyiddin menuturkan, dirinya sudah mendapat pemberitahuan dari Kementerian Kesehatan dan Dewan Keamanan Nasional tentang grafik ini.

"Tentunya Anda tahu ini adalah hal baik bagi Anda, keluarga Anda, dan orang di sekitar Anda untuk mematuhi Aturan Pembatasan Gerakan," kata dia.

Dilansir Channel News Asia, PM yang dilantik pada 1 Maret itu mengaku tidak mudah untuk tetap berada di rumah selama masa lockdown.

Tetapi, ujar dia, mereka tidak mempunyai pilihan lain karena tren-nya yang terus menaik sehingga mereka harus mengurangi penyebarannya secepat mungkin.

Muhyiddin Yassin mengatakan, sejauh ini aturan yang ditetapkan sudah mulai membelenggu rantai penyebaran Covid-19, penyakit yang disebabkan virus itu.

"Namun kami tidak boleh terlalu gembira hingga kami bisa mengonfirmasi terdapat nol kasus dalam wabah ini," tegas PM 72 tahun tersebut.

Dia menerangkan setelah mendapat keterangan dari kementerian kesehatan, terdapat prediksi bahwa kasus infeksi masih bisa meningkat.

"Jadi seperti sudah dikatakan, saya memutuskan memperpanjang durasi, Saya minta maaf, Tapi ini demi kesehatan dan kesejahteraan Anda," ujar dia.

Antisipasi Virus Corona, Papua Berencana Lockdown Meski Langgar Titah Jokowi, Tito Karnavian Tolak

Pemerintah Negeri "Jiran" sedianya menetapkan masa karantina massal ini dari 18 hingga 31 Maret, sebelum memperpanjang sampai 14 April.

Sebagai pengejawantahan dari peraturan tersebut, setiap warga Malaysia dilarang untuk keluar negeri. Adapun warga asing dilarang masuk.

Setiap rumah ibadah dan perkantoran diminta tutup.

Kecuali supermarket, toko kelontong, atau toko yang menjual kebutuhan harian. Terkait kebutuhan harian, pengganti Mahathir Mohamad ini meminta masyarakat tidak sampai berbondong-bondong melakukan panic buying.

"Anda tidak perlu sampai menimbun makanan karena persediannya cukup. Saya bisa memastikan stok pangan cukup.

Saya paham Anda terbebani, tapi saya tak punya pilihan lain," jelas dia.

Sebagai bentuk ketegasan Kuala Lumpur, tentara pun dikerahkan dengan para pelanggar diancam denda hingga 1.000 ringgit, atau Rp 3,7 juta, atau penjara enam bulan.

Selain mencatatkan 1.796 kasus infeksi, tertinggi di Asia Tenggara, Malaysia juga melaporkan 16 korban meninggal karena Virus Corona.

Miris, Kondisi Malaysia Saat Lockdown Cegah Corona: Bantuan Stop, Warga Miskin Dikabarkan Kelaparan

Sementar itu, di seluruh dunia, lonjakan kasus positif vIRUS corona terbanyak ada di Amerika Serikat dengan 8.719 kasus positif baru.

Setelah itu, ada Spanyol dengan tambahan 6.846 kasus, Italia ketambahan 5.249 kasus, Jerman dengan 2.910 kasus baru, dan Perancis ada ketambahan 2.448 kasus baru.

Sementara itu, kenaikan angka kematian akibat corona terbanyak ada di Spanyol dengan 675 kematian baru, diikuti Italia dengan 601 kematian baru, dan Perancis dengan 240 kematian baru.

Untuk AS, ada penambahan 200 kematian baru.

(*)

IKUTI >> Update virus Corona

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Catatkan Infeksi Virus Corona Tertinggi di Asia Tenggara, Malaysia Perpanjang Lockdown", https://www.kompas.com/global/read/2020/03/25/145819870/catatkan-infeksi-virus-corona-tertinggi-di-asia-tenggara-malaysia?page=all#page2.
Penulis : Ardi Priyatno Utomo
Editor : Ardi Priyatno Utomo
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved