Virus Corona
Di Mata Najwa, Eva Curhat Sedih Pengalaman saat Pemakaman Orangtua Akibat Corona, Tak Boleh Mendekat
Di Mata Najwa, Eva curhat pengalaman saat pemakaman orangtua akibat virus Corona atau covid-19, tak boleh mendekat.
TRIBUNKALTIM.CO - Di Mata Najwa, Eva curhat pengalaman saat pemakaman orangtua akibat virus Corona atau covid-19, tak boleh mendekat.
Akibat virus Corona atau covid-19, Eva Rahmi harus rela ditinggal selama-lamanya oleh kedua orangtuanya.
Kematian ayah dan ibunda Eva Rahmi akibar virus Corona ini hanya selang dua hari.
Dilansir TribunnewsBogor.com di acara Mata Najwa, Rabu (25/3/2020) malam, Eva Rahmi Salamah mengungkapkan curhatan pilunya ditinggalkan oleh orang tua akibat covid-19 kepada Najwa Shihab.
Pada awalnya Eva Rahmi hanya mengunggah foto dan ideo pemakaman ibunda tercinta.
• Detik-detik Keluarga Buka Plastik Jenazah Pasien PDP virus Corona, Reaksi Jubir covid-19 Pasrah
• Telegram Kapolri, Idham Azis Larang Polisi dan Keluarganya Lakukan Ini, Demi Cegah virus Corona
Terlihat hanya ada 3 orang yang berada di pemakaman, Eva Rahmi dan kedua kakaknya.
Mereka hanya megenakan masker sebaagi alat perlindungan diri.
"Mama tersayang.. Izinkan kami bertiga melepas kepergianmu. Ya, hanya kami bertiga, tanpa teman, sodara, tetangga ataupun rekan kerja..
Sedih yg teramat sangat tdk bs menghadirkan mereka disini utk melepas kepergianmu.. tapi ini demi kebaikan mereka," tulis Eva Rahmi Salama di akun Instagram priadinya @evarahmisalama.
"Mama sudah tenang sekarang tanpa peralatan medis di tubuh mama.. tak terbayangkan penderitaan mama kemarin berjuang sendirian melawan virus jahanam. Semoga itu menjadi penghapus dosa mama selama mama di dunia...aamiin ya Allah ," tambahnya.
Namun keesokan harinya, duka itu kembali datang ke keluarga Eva Rahmi Salama.
Ayahanda tercinta menyusul sang ibunda meninggal dunia.
Kematian ayahanda Eva Rahmi ini juga diduga karena terinfeksi covid-19 atau virus Corona.
"Innalilliahi telah berulang ke rahmatullah, papa kami tercinta di RS Tarakan pada pukul 15.30. Mohon dimaafkan kesalahan almarhum semasa hidupnya. Semoga Almarhum husnul khotimah," tulis Eva Rahmi.
• Pemilihan Wakil Anies Baswedan Nekat Digelar Saat Wabah virus Corona di Jakarta, Ada Money Politics?
• Terlepas dari Hoaks Bayi Baru Lahir Bisa Bicara & Beber Obat Corona, Inilah Manfaat Telur Bagi Tubuh
Kemudian kepada Najwa Shihab, Eva Rahmi mengaku bahwa ketika proses pemakaman kedua orangtua. ia memang melarang seluuh anggota keluarga untuk ikut serta mendoakan.
Hal tersebut karena adanya kekhawatiran Eva Rahmi soal penularan virus Corona
"Ya jadi sebenarnya saya melarang saudara-saudara dan temanteman saya untuk datang ke acara pemakaman mama. Karena saya khawatir mereka akan ketularan, dan itu nantinya akan menjadi tanggung jawab saya," ujar Eva Rahmi.
Yang lebih membuat Eva Rahmi ini semakin khawatir, adalah kondisi penggali kubur yang tak memakai alat perlindungan diri ketika membantu menguburkan ibunda tercinta
"Dan ketika sampai di pemakaman saya pikir akan ada petugas yang memang pakai baju APD. Ternyata tidak.
Hanya ada tukang gali kubur 3 orang kalau gak salah. Mereka pakai baju apa adanya, cuman pakai masker penutup mulut, itu saja," tutur Eva Rahmi lagi.
Melihat hal tersebut. Eva Rahmi pun brdoa semoga para penggali kubur ini tak terpapar virus berbahaya itu.
"Mudan-mudahan sih mereka tidak terpapar ya," tambahnya.
Sebelum dimasukkan ke dalam liang lahat terlihatkondisi jenazah ibunda Eva Rahmi ini dplastik warap.imasukkan ke dalam peti putih yang dibalut
"Meskipun jenazah mama sudah dimasukkan ke dalam peti, terus di wrap lagi. Tap makanya itu langsung dikubur 4 jam setelah kematian," ujar Eva Rahmi.
Mendengar curhatan Eva Rahmi, Najwa Shihab terdiam tanpa bisa berkata apa-apa
Kemudian, Najwa Shihab pun bertanya soal pengurusan jenazah sang ayah.
"Treatment terhadap jenazah papa kurang lebih sama tidak mbak?" tanya Najwa Shihab
"Enggak. Kalau untuk papa meninggal jam setengah 4. Dan dikubur jam 7 keesokan harinya.
Sebenarnya itu sangat berisiko karena seharusnya dikubur maksimal 4 jam setelah kematian.
Tapi kenyataannya sudah keesokan harinya," papar Eva Rahmi
Keterlambatan tersebut disebutkan Eva Rahmi karena adanya ketidaktahuan soal lokasi pemakaman sang ayah.
"Dimana papa saya akan dikuburkan, mereka tidak tahu. Katanya akan dihubungi phak Dinkes, makanya jenazah ditaruh di ruang jenazah
Selama jenazah kedua orangtuanya belum dikuburkan, Eva Rahmi juga mengaku tidak diizinkan untuk mendekati.
"Saya dilarang untuk mendekat, karea posisi untuk terpapar itu besar, karena mereka masing wrapping," ujanya.
Bahkan untuk melihat wajah ayah ibunya saja Eava Rahmi tak diizinkan alias diarang.
Hal tersebut sontak embuat Eva Rahmi tak kuasa menahan tangisannya.
• Pengakuan Mengejutkan Ketum PB IDI Soal Pertambahan Pasien virus Corona, Bisa Tak Ada yang Rawat
• Atta Halilintar Dibahas dr Tirta di ILC, Singgung Bantuan virus Corona: Tolonglah, Jual 1 Mobilmu
"Jadi selama mama dan papa mendekat mbak Eva sama sekali tidak boleh melihat?" tanya Najwa Shihab.
"Iya betul, makanya aya negarasa gak bisa ngapa-ngapain. Sedih banget gak bisa ngelihat muka mama dan papa untuk terakhir kalinya," ujar Eva Rahmi menahan air matanya keluar.
"Soalnya sejak mama masuk RS Persahbatan, saya minta tolong lihat dari jauh, even lewat nart station aja tetep gak boleh masuk juga," imbuhnya lagi dengan nada sesak ingin menangis.
'Makanya saya sangat sedih banget, gak bisa nganter papa untuk yang terkahir. Soalnya belum ada kavbar dari Dinkes kapan dan dimana papa akan dikuburkan. Baru besok paginya.
Dan besok paginya saya juga dilarang oleh keluarga untuk nganter ke pamakaman, karena resiko tertularnya tinggi. Karena jenazah udah lebih dari 4 jam," tandasnya.
IKUTI >> Update virus Corona
(*)