Virus Corona

Jika Virus Corona Tak Berkurang Sampai Bulan Ramadan, Sosiolog Ini Prediksi Rumah Sakit Kewalahan

Jika Virus Corona atau covid-19 tak berkurang sampai bulan Ramadan, Sosiolog Imam Prasodjo prediksi rumah sakit hingga tenaga medis bakal kewalahan

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Kolase TribunKaltim.co / freepik.com
Jika Virus Corona Tak Berkurang Sampai Bulan Ramadan, Sosiolog Ini Prediksi Rumah Sakit Kewalahan 

"Orang yang dengan sangat rileksnya, kita sudah dianjurkan untuk tinggal di rumah, jangan melakukan kerumunan, tapi dia melakukan itu juga," ungkap Imam Prasodjo.

Iapun berharap Indonesia bisa mencontoh sikap warga negara lain seperti Korea Selatan yang warganya bisa disiplin tanpa lockdown.

Tanpa harus aparat bersikap keras seperti di China.

"Nah itu yang membuat saya waswas, karena kalau melihat apa yang terjadi di Korea misalnya, mereka luar biasa disiplin, tidak perlu ada lockdown, tapi dia patuh terhadap anjuran terpapar atau memaparkan," terangnya.

Kekhawatiran Imam Prasodjo juga mengarah kepada wabah Virus Corona nanti ketika bulan Ramadhan.

Menurutnya, masyarakat harus sejak sekarang didisiplinkan agar nantinya penularan tidak semakin parah akibat sikap nekat saat bulan Ramadan.

"Saya tuh ketar-ketir terhadap saudara-saudara kita yang sebangsa, yang menganggap enteng terhadap apa yang terjadi," kata Imam Prasodjo.

Sebaran 790 Pasien Positif Corona di Indonesia, Daerah Anies Baswedan Tiap Hari Tambah Kasus Baru

"Apalagi nanti jika puasa, kita harus ada persiapan bagaimana memberi kesadaran ibadah," sambungnya.

Sebagai pemeluk agama Islam, Imam mengaku dirinya juga pasti akan sulit untuk tidak melakukan ibadah Salat Tarawih berjemaah di masjid.

"Saya sebagai orang muslim tentu Tarawih berjamaah, itu satu hal yang sulit sekali untuk tidak dilakukan, karena sudah terbiasa," kata Imam Prasodjo.

Namun Imam menyadari jika umat muslim tetap nekat untuk melakukan ibadah yang berkerumun, maka korban Virus Corona akan semakin banyak dan rumah sakit semakin kewalahan.

"Tetapi kalau masih dilakukan juga, risikonya (besar).

Orang sekarang (pasien) sudah 800-an lebih," kata Imam Prasodjo.

"Dan ini bayangkan kalau itu terekskalasi dalam jumlah yang jauh lebih besar, yang akan kolaps adalah rumah sakitnya," sambungnya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved