Virus Corona

Kabar Baik di Saat Wabah Corona: Virus Tak Cepat Bermutasi & Vaksin yang Dikembangkan Bertahan Lama

Kabar baik di saat wabah Virus Corona: Virus tak cepat bermutasi & vaksin yang sedang dikembangkan bisa tahan lama.

TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN
ILUSTRASI - Kabar Baik di Saat Wabah Corona: Virus Tak Cepat Bermutasi & Vaksin yang Dikembangkan Bertahan Lama 

TRIBUNKALTIM.CO - Kabar baik di saat wabah Virus Corona: Virus tak cepat bermutasi & vaksin yang sedang dikembangkan bisa tahan lama. 

Kabar baik menyeruak di tengah wabah Virus Corona.

Para ahli yang kini sedang mengembangkan vaksin untuk covid-9  mengatakan terkait hasil pengembangan vaksin tersebut. 

Vaksin untuk penyakit covid-19 memang masih dalam tahap pengembangan, dan prosesnya memakan waktu cukup lama.

Namun, vaksin ini diperkirakan akan sangat efektif dan mampu bertahan cukup lama setidaknya dalam beberapa tahun, sebagaimana dilansir dari techcrunch.

 Luhut Pandjaitan Beber Perusahaan China di Indonesia Sumbang 40 Ton Alat Medis Atasi Virus Corona

 Nekat Buka Plastik Jenazah Suspect Corona, Tindakan Tegas Pemerintah Terhadap Keluarga yang Kontak

 Detik-detik Jenazah PDP Corona Dibawa Pulang dan Plastik Dibuka, Begini Nasib Keluarga yang Kontak

 HEBOH, Pasien Suspect Corona Meninggal, Keluarga Buka Bungkus Plastik Jenazah dan Makamkan Sendiri

Tidak hanya itu, kabar baik lainnya sebagaimana dilansir dari penelitian Universitas Johns Hopkins, mengatakan bahwa Virus Corona alias SARS-Cov-2 alias covid-19 tidak melakukan mutasi di dalam tubuh manusia.

Semua virus biasanya mengalami evolusi, yaitu melakukan replikasi diri dari inangnya dan menyebar ke seluruh populasi.

Namun, covid-19 rupanya tidak cepat bermutasi.

Vaksin Virus Corona Sudah Diujicoba, Ini Yang Terjadi Pada Ratusan Tubuh Relawan
Vaksin Virus Corona Sudah Diujicoba, Ini Yang Terjadi Pada Ratusan Tubuh Relawan (Tribun Kaltim Official)

Mengenal tahapan uji klinis vaksin

Selain kabar baik tersebut, pakar ilmuwan juga berusaha memaparkan bagaimana tahapan uji klinis vaksin berproses.

Lamanya proses itu untuk memastikan keselamatan manusia dan mengetahui seberapa bermanfaatnya vaksin tersebut.

Menurut Bruce Thompson, Dekan Fakultas Kesehatan di Universitas Swinburne, Australia, pengobatan apa pun yang dijual harus melewati beberapa tahapan proses standardisasi berdasarkan uji coba klinis mulai dari fase 1 sampai fase 3.

 8 Rumah Sakit di Jakarta Tangani Pasien Virus Corona, Bebas Biaya Selama Jalani Perawatan

 Pandemi Virus covid-19, Pasokan Pangan Cukup, BI Kaltim Minta Masyarakat Tidak Panic Buying

Dia mengatakan, "Kita harus memastikan obat atau vaksin itu aman, tidak melukai dan tahu seberapa efektivitasnya."

Prosesnya secara umum terbagi menjadi enam fase:

Desain Vaksin:

Proses di mana para pakar mempelajari patogen dan memutuskan bagaimana sistem imun bisa menyadari kehadiran patogen tersebut.

Uji Hewan:

Vaksin baru yang diuji kepada hewan berfungsi untuk menunjukkan apakah vaksin itu dapat bekerja dan tidak memiliki efek samping yang ekstrem.

Ilustrasi Virus Corona. China mewaspadai gelombang baru infeksi covid-19.
Ilustrasi Virus Corona. China mewaspadai gelombang baru infeksi covid-19. (KOLASE FREEPIK.COM)

Uji Klinis Tahap I:

Merepresentasikan uji pertama kepada manusia untuk mengetahui tingkat keamanannya, dosisnya dan efek sampingnya.

Uji coba ini hanya membutuhkan sedikit relawan.

Uji Klinis Tahap II:

Terdapat analisis mendalam tentang bagaimana cara kerja vaksin secara biologis.

Uji coba ini melibatkan relawan lebih banyak dan membutuhkan penilaian terhadap respons psikologis dan interaksi selama perawatan.

Intinya, uji coba vaksin Virus Corona menilai bagaimana stimulasi vaksin dalam sistem imun bekerja.

Uji Klinis Tahap III:

Adalah tahap akhir yang melihat bagaimana jumlah besar relawan yang diuji coba merespons dalam waktu lama.

Persetujuan Peraturan: Terakhir, badan pengawas akan melihat bukti dari hasil uji coba klinis dan menyimpulkan apakah vaksin dapat diberikan seluruhnya atau tidak.

 Sempat Jalani Perawatan, Guru Besar Fakultas Kedokteran UGM Terinfeksi Virus Corona Meninggal Dunia

Ciri-ciri Kena Corona Bertambah, Kini Bisa Terlihat dari Mata, Waspada Bila Alami Gejala-gejala Ini

Namun, untuk kasus covid-19, proses uji klinis dipercepat dalam beberapa tahap. Seperti yang dilaporkan STAT News, vaksin yang dikembangkan Moderna telah melewati tahapan dari desain vaksin langsung ke uji klinis tahap I.

Vaksin mRNA-nya bahkan melewatkan tes klinis kepada hewan.

Tes-tes itu telah berlangsung di Seattle, Kaiser Permanente Washington Health Institute dengan jumlah relawan yang sudah mendaftar.

Peneliti ungkap 3 kabar baik dari Virus Corona yang bisa buat sedikit Lega, vaksin tak serumit flu.

Sampai saat ini ada beberapa perkembangan terbaru mengenai Virus Corona (covid-19) yang pasti membuat kita sedikit lega dan rasa khawatir sedikit reda.

Kabar baik tersebut antara lain, saat ini peneliti menyatakan virus Corona ini tidak bermutasi cepat.

Ini menjadi berita bagus di tengah upaya pencarian vaksin Virus Corona.

Bukan hanya itu, kini terdapat juga berbagai kisah kebaikan yang ditunjukkan publik di tengah merebaknya covid-19, penyakit yang disebabkan Virus Corona.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut merupakan sejumlah kabar gembira dan memunculkan harapan bagi khalayak saat wabah menyebar.

1. Virus Corona tidak bermutasi cepat

Peneliti dari Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory berdasarkan studi terbaru menyatakan, infeksi virus SARS-Cov-2 tidak serta merta melakukan mutasi di tubuh manusia.

Dilansir The Washington Post Rabu (25/3/2020), semua virus mengalami evolusi, mereplikasi diri begitu di inangnya, dan menyebar ke seluruh populasi.

Ilmuwan menerangkan, karena tidak punya proofreading, maka kasus yang muncul di sejumlah tempat hampir sama kode genetiknya.

Peter Thielen, pakar genetika molekuler di Universitas Johns Hopkins berujar, saat ini pihaknya meneliti sekitar 1.000 sampel.

Dia mengatakan, terdapat empat banding 10 perbedaan antara virus yang menginfeksi Amerika Serikat dengan yang pertama ditemukan di Wuhan, China.

• Pengakuan Mengejutkan Ketum PB IDI Soal Pertambahan Pasien Virus Corona, Bisa Tak Ada yang Rawat

• Virus Corona di Italia, Perawat Bunuh Diri hingga Gambaran Situasi Lebih Parah dari Perang Dunia II

"Ini adalah jumlah mutasi relatif kecil karena telah melewati sejumlah besar orang," papar Thielen.

Kabar ini jelas merupakan berita positif.

Pasalnya melalui penelitian tersebut, ahli bisa menciptakan satu vaksin saja.

Tidak seperti flu di mana mereka harus menghasilkan obat baru setiap tahun-nya.

2. Bantuan dari keluarga pengungsi Suriah

Seorang perempuan di Vancouver, Kanada, menceritakan bagaimana dia mendapat bantuan dari keluarga pengungsi Suriah yang pernah dia bantu.

Robin Stevenson yang berasal dari Leeds memutuskan mengisolasi bersama keluarga sekembalinya mereka dari Meksiko pada awal Maret.

Saat mengarantina itulah, Stevenson mengaku menerima telepon dari keluarga yang pernah dia bantu bermigrasi ke Amerika Utara pada 2016.

Dikutip The Independent Selasa (24/3/2020), keluarga tersebut kini mengelola sebuah toko kelontong. Di sinilah bantuan pun terjadi.

• Terlepas dari Hoaks Bayi Baru Lahir Bisa Bicara & Beber Obat Corona, Inilah Manfaat Telur Bagi Tubuh

• Sepele Tapi Penting untuk Tangkal Corona, Sebaiknya Jangan Diam Dalam Rumah di Jam Ini, Berjemurlah

"Mereka menelepon untuk mengatakan bahwa mereka menaruh plastik makanan di depan rumah saya," kata penulis buku bertema anak-anak dan remaja itu.

"Mereka sangat baik, dan orang murah hati. Kami menjadi teman baik selama beberapa tahun terakhir. Saya yakin kami akan selalu terikat," tuturnya.

IKUTI >> Update Virus Corona

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kabar Baik di Tengah Wabah Corona: Vaksin yang Dikembangkan Bisa Tahan Lama", https://www.kompas.com/global/read/2020/03/26/230455670/kabar-baik-di-tengah-wabah-corona-vaksin-yang-dikembangkan-bisa-tahan?page=all.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved