Virus Corona

Peneliti Ungkap 3 Kabar Baik dari Virus Corona yang Bisa Buat Sedikit Lega, Vaksin Tak Serumit Flu

Ada beberapa perkembangan terbaru mengenai virus Corona (covid-19) yang pasti membuat kita sedikit lega dan rasa khawatir sedikit reda.

Editor: Doan Pardede
AFP/PAOLO MIRANDA
KABAR BAIK CORONA - Seorang dokter memeriksa resusitasi pasien dengan CT paru di Rumah Sakit Cremona, tenggara Milan, Lombardy, Italia, Jumat (13/3/2020). Selama diberlakukannya lockdown di Italia terkait meledaknya penyebaran virus Corona di negara tersebut, sosok para tenaga medis banjir dukungan atas dedikasi mereka yang menjadi pahlawan dalam menangani serbuan pasien Corona. 

TRIBUNKALTIM.CO - Peneliti ungkap 3 kabar baik dari virus Corona yang bisa buat sedikit Lega, vaksin tak serumit flu.

Sampai saat ini ada beberapa perkembangan terbaru mengenai virus Corona (covid-19) yang pasti membuat kita sedikit lega dan rasa khawatir sedikit reda.

Kabar baik tersebut antara lain, saat ini peneliti menyatakan virus Corona ini tidak bermutasi cepat.

Ini menjadi berita bagus di tengah upaya pencarian vaksin virus Corona.

Gejala Mulai Terlihat, Inilah Pesepakbola Diprediksi Kehilangan Karier Karena Corona, Ada Nama Besar

• Tak Ada Warga Meninggal, Trik Vietnam Jinakkan Virus Corona Akhirnya Terkuak, Kini Ditiru Indonesia

• Akses Masuk Ditutup Beton, Begini Kondisi Tegal Setelah Lokal Lockdown, Masyarakat Kecil Meradang

• Berstatus Dokter, Pasien PDP Virus Corona Sulit Dapat Bantuan di Ruang Isolasi, Akhirnya Meninggal

Bukan hanya itu, kini terdapat juga berbagai kisah kebaikan yang ditunjukkan publik di tengah merebaknya covid-19, penyakit yang disebabkan virus Corona.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut merupakan sejumlah kabar gembira dan memunculkan harapan bagi khalayak saat wabah menyebar.

1. virus Corona tidak bermutasi cepat

Peneliti dari Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory berdasarkan studi terbaru menyatakan, infeksi virus SARS-Cov-2 tidak serta merta melakukan mutasi di tubuh manusia.

Dilansir The Washington Post Rabu (25/3/2020), semua virus mengalami evolusi, mereplikasi diri begitu di inangnya, dan menyebar ke seluruh populasi.

Ilmuwan menerangkan, karena tidak punya proofreading, maka kasus yang muncul di sejumlah tempat hampir sama kode genetiknya.

Peter Thielen, pakar genetika molekuler di Universitas Johns Hopkins berujar, saat ini pihaknya meneliti sekitar 1.000 sampel.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved