Virus Corona

Prabowo Subianto Larang Pegawai Kementerian Pertahanan Mudik, Bela Negara Atasi Virus Corona

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menginstruksikan kepada seluruh jajaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan) agar tidak mudik tahun ini

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto usai mengadakan pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019). Pertemuan tersebut membahas berbagai isu di Indonesia diantaranya pemindahan ibu kota, isu ekonomi hingga pertahanan negara. 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menginstruksikan kepada seluruh jajaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan) agar tidak melakukan tradisi mudik pada tahun ini.

Instruksi ini diberikan melalui Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan yang ditandatangani oleh Agus Setiadi, serta ditujukan kepada seluruh jajaran di Kemenhan mulai dari Pejabat Eselon satu sampai dengan para pegawai.

Instruksi ini disampaikan untuk memastikan seluruh pegawai Kemenhan secara aktif melakukan pencegahan dan penanggulangan dini terkait penyebaran wabah virus corona.

Adapun instruksi tersebut bersifat mengikat untuk semua jajaran di Kemenhan.

"Seluruh jajaran Kemenhan juga diminta aktif untuk menyampaikan hal serupa kepada sanak saudara dan tetangga serta orang-orang terdekat. Hal ini penting untuk memastikan penyebaran virus corona tidak semakin masif," ujar Prabowo di dalam keterangan tertulis, Jumat (27/3/2020).

Prabowo menilai, keputusan untuk tidak melaksanakan mudik merupakan salah satu langkah yang baik untuk dapat menjaga sesama saat ini.

Lebih lanjut, Prabowo juga mengajak kepada seluruh masyarakat untuk melakukan hal yang serupa seperti yang diinstruksikannya kepada seluruh jajaran Kemenhan.

"Cara membela negara saat ini salah satunya adalah dengan tidak mudik dan tetap menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga dan tetangga terdekat saat ini. Mari terus bergotong royong agar wabah Covid-19 ini bisa segera bisa kita tanggulangi," kata Prabowo.

Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi mengakui bahwa mewabahnya virus corona (Covid-19) turut berdampak pula pada program mudik Lebaran kali ini.

Karena pemerintah telah memberlakukan pembatasan interaksi fisik maupun sosial (physical dan social distancing), termasuk menerapkan sistem kerja dari rumah atau work from home (WFH) demi menekan penyebaran corona.

Sehingga langkah untuk meniadakan mudik pada momen Lebaran kali ini dianggap sebagai salah satu upaya pencegahan terjadinya interaksi tersebut.

Kendati demikian, Juru Bicara Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Jodi Mahardi menyampaikan bahwa pemerintah terus berupaya mengambil langkah antisipatif.

Termasuk yang selalu dilakukan Menko Luhut yang berkomunikasi secara intensif dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.

"Ya memang sekarang semua ekonomi dunia mengalami tekanan, tapi Pak Luhut setahu saya, sering melakukan komunikasi intens dengan Gubernur BI dan Menteri Keuangan," ujar Jodi, dalam video conference #temutanyamarves di akun Instagram @kemenkomarves, Jumat (27/3/2020).

Komunikasi intensif itu dijalin untuk membahas sejumlah langkah antisipatif yang bisa dipertimbangkan untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia.

Termasuk dampak ekonomi yang bisa ditimbulkan dari ditiadakannya mudik kali ini.

"Ini untuk membahas berbagai potensi dampak terhadap perekonomian Indonesia dan langkah-langkah antisipatif yang akan dilakukan," jelas Jodi.

Menurutnya, kebijakan seperti pemberian berbagai stimulus fiskal pun telah disiapkan, untuk menangani dampak corona.

"Berbagai fiskal stimulus sudah disiapkan oleh BI dan Kementerian Keuangan untuk mempertahankan daya beli masyarakat," kata Jodi.

Kemenko Maritim dan Investasi pun menganggap bahwa kebijakan ini tentunya sangat baik untuk menjaga stabilitas daya beli masyarakat.

Karena selama ini konsumsi domestik (domestic consumption) turut menopang Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) Indonesia.

"Yang menurut saya, (kebijakan) ini sangat penting karena domestic consumption merupakan salah satu penopang GDP kita," kata Jodi.

Kompak Larang Mudik

Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) mengeluarkan maklumat larangan mudik bagi warganya yang merantau di luar Jabar.

Langkah ini merupakan upaya Jabar dalam memutus rantai penyebaran virus corona (Covid-19).

Sosialisasi larangan mudik ini disampaikan langsung oleh Gubernur Jabar, Ridwan Kamil melalui media sosial Instagramnya, @ridwankamil.

Dalam unggahannya, Ridwan Kamil mengunggah tiga gambar yang berisi tulisan terkait maklumat yang berisi lima poin. 

Pertama, Ridwan Kamil melarang keras warganya yang berada di luar Jabar untuk pulang ke kampung halaman selama pandemi Covid-19.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (KOMPAS.com/DENDI RAMDHANI)

Kedua, bagi warga yang memaksakan diri untuk mudik, maka statusnya akan menjadi ODP (Orang Dalam Pemantauan).

Ketiga, jika berstatus ODP maka harus isolasi diri 14 hari.

Bahkan dalam tulisannya tersebut Pemprov Jabar menyatakan telah menggandeng aparat kepolisian dalam melakukan pengawasan masyarakat.

Hal ini tertuang dalam poin empat, yakni kepolisian Jawa Barat akan mengambil tindakan hukum jika status ODP tidak melakukan isolasi diri.

Sementara kelima yakni RT/RW diwajibkan melaporkan kedatangan ODP ke Kepolisian setempat. 

Untuk itu, Ridwan Kamil mengimbau selama pandemi Covid-19, sebaiknya masyarkat mengurungkan niatnya pulang ke kampung halaman masing-masing.

Ridwan menyatakan kalau sayang keluarga di kampung halaman masyarakat diharapkan untuk tetap berada di lokasinya masing-masing hingga pandemi Covid-19 ini berlalu.

“Jangan mudik, diam dulu sampai semua berlalu,” tulis Ridwan Kamil.

“Kita tidak tahu apakah kita membawa virus atau tidak,” imbuh tulisannya.

“Saat perjalanan mudik, bisa saja terpapar dari orang lain yang membawa virus,” sambungnya.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo Imbau Warganya untuk Tak Mudik

Tidak hanya Pemprov Jabar, Jawa Tengah (Jateng) juga menyosialisasikan terkait larangan mudik untuk warganya yang tengah merantau.

Senada dengan Ridwan Kamil, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyampaikan imbauannya melalui Instagram pribadinya @ganjar_pranowo.

"Bapak ibu seluruh warga Jawa Tengah, khususnya yang ada di perantauan, wabil khusus lagi bagi yang berniat ingin pulang kampung," kata Ganjar

"Untuk yang kesekian kali saya menghimbau dan mengingatkan kepada bapak ibu; jika panjenengan sayang sama keluarga di kampung, jika penjenengan semua pingin keluarga tetep sehat lan slamet, urungkan niat untuk pulang kampung," imbuhnya. 

"Tidak usah pulang kampung. Jika panjenengan nekat pulang, saya tegaskan, sama saja anda membahayakan anak, istri, dan suami serta mengancam hidup orang tua panjenengan yang sudah sepuh," ungkapnya. 

Lebih lanjut, Ganjar mengungkapkan ini merupakan langkah terbaik yang dapat dilakukan sekarang dalam memutus persebaran virus dari kota-kota ke desa.

Mengingat seperti yang diketahui wilayah Jakarta adalah zona merah Corona.

"Kita tidak tahu siapa yang sudah terpapar, mungkin saya, anda, teman atau keluarga kita. Artinya bapak ibu mungkin saja sudah tertular, sudah positif Corona tapi tidak mengetahuinya," kata Ganjar. 

"Sebab sebagian penderita memang tidak merasakan gejala. Dan jika anda sudah mengidap Corona, lalu anda nekat pulang," imbuhnya.

"Anda bisa menulari teman seperjalanan di bus, orang-orang di jalan, keluarga, bahkan satu desa kena semua," imbuhnya. 

Lebih lanjut, Ganjar mengungkapkan pasien positif Corona pertama yang dirawat di Solo bisa jadi peringatan. 

"Dia pengusaha yang ikut seminar di Bogor. Tertular virus di sana, lalu menulari isteri dan teman-temannya, dia sendiri akhirnya meninggal," ungkapnya.

"Di Purbalingga, ada juga empat pasien positif Corona dan semuanya warga yang baru pulang dari Jakarta," imbuh Ganjar.

Update Covid-19 di Indonesia Jumat (27/3/2020)

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19), Achmad Yurianto, kembali merilis data terbaru terkait kasus Covid-19 di Indonesia, Jumat (27/3/2020). 

Dalam konferensi pers yang digelar di Gedung BNPB, Yuri mengungkapkan terjadi penambahan jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia.

Yurianto menyebut pihaknya menemukan kasus baru pasien positif sebanyak 153 orang, dari yang dilaporkan sebelumnya, Kamis (26/3/2020).

Dengan demikian, data hingga Kamis pukul 12:00 WIB, jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 893 orang.

"Ada penambahan jumlah kasus positif yang cukup signifikan ada 153 kasus baru."

"Ini menggambarkan bahwa masih ada penularan di tengah masyarakat kita."

"Sehingga total kasus menjadi 1.046 orang," ujarnya, Jumat, yang dikutip dari siaran langsung YouTube BNPB Indonesia.

Achmad Yurianto di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. (BNPB)
Kemduian Yurianto menyebut ada penambahan pasien yang sembuh sebanyak 11 orang.

Sehingga secara kumulatif jumlah pasien sembuh menjadi 46 orang.

Dalam konferensi persnya ini, Yuri juga mengungkapkan terkait pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

 “Sementara kasus kematian ada penambahan sebanyak 9 kasus, sehingga totalnya ada 87 orang,” tegasnya.

Adapun Update kasus Covid-19 di Indonesia per 27 Maret 2020 pukul 12.00 WIB yakni kasus kumulatif positif 1046, pasien sembuh 46 orang serta kumulatif kematian sebanyak 87 orang.

Sejumlah berita-berita populer menghiasi portal TribunKaltim.co sepanjang Jumat (27/3/2020).

Informasi yang menjadi perhatian publik masih berkutat perihal perkembangan pandemi Virus Corona atau covid-19.

Mulai dari kritikan ke Jokowi dan Anies Baswedan, ijab kabul di tengah wabah Virus Corona, hingga kebijakan local lockdwon di Kota Tegal yang menyita perhatian.

Pemerintah menyatakan bahwa jumlah pasien yang positif Virus Corona dan mengidap covid-19 di Indonesia semakin bertambah.

Berdasarkan data yang diterima hingga Jumat (27/3/2020) pukul 12.00 WIB, total ada 1.046 kasus covid-19 di Indonesia.

Baca juga: Update Virus Corona

Berdasarkan data yang dikumpulkan dalam 24 jam sejak Kamis (26/3/2020) pukul 12.00 WIB, maka ada penambahan 153 kasus baru.

Total ada 46 pasien covid-19 yang telah dinyatakan sembuh.

Kemudian total ada 87 pasien yang meninggal dunia setelah dinyatakan positif Virus Corona.

Berikut 5 berita terpopuler TribunKaltim.co sepanjang Jumat (27/3/2020) hingga Sabtu (28/3/2020) pagi.

1. Kritikan ke Jokowi dan Anies Baswedan

Anies Baswedan dan Presiden Jokowi
Anies Baswedan dan Presiden Jokowi (Tribunnews)

Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Haris Azhar lantang kritik Anies Baswedan dan Presiden Jokowi soal imbauan Virus Corona alias covid-19.

Di hadapan Juru Bicara Presiden, Fadjorel Rachman, Haris Azhar mengkritik cara Anies Baswedan dan Presiden Jokowi yang cuma bisa memberikan imbauan.

Lantas, Haris Azhar meminta tanggung jawab pemerintah atas dampak Virus Corona yang dirasakan masyarakat Indonesia.

Haris Azhar menganggap pemerintah tak cukup hanya memberi imbauan pada masyarakat.

Selengkapnya baca di sini

2. Rumah Sakit Bakal Kewalahan

RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan menjadi rumah sakit rujukan pasien positif Virus Corona di wilayah Kalimantan Timur.
RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan menjadi rumah sakit rujukan pasien positif Virus Corona di wilayah Kalimantan Timur. (TribunKaltim.co/Zainul)

Sosiolog Imam Prasodjo memprediksi rumah sakit hingga tenaga medis bakal kewalahan jika Virus Corona atau covid-19 tak berkurang sampai bulan Ramadhan.

Hingga kini kasus Virus Corona di Indonesia tak kunjung mereda, justru malah meningkat.

Sosiolog Imam Prasodjo mengaku waswas lantaran banyak orang Indonesia yang masih menyepelekan bahaya Virus Corona.

Ia juga memprediksi, jika Virus Corna terus meningkat hingga bulan Ramadhan, maka rumah sakit dan tenaga medis akan kewalahan.

Imam Prasodjo membayangkan jika sikap orang Indonesia masih banyak yang menyepelekan corona ini bertahan hingga bulan puasa, maka rumah sakit bisa kolaps.

Selengkapnya baca di sini

3. Ijab Kabul di Tengah Wabah Corona

Ilustrasi
Ilustrasi (Freepik.com)

Tak ingin menunda acara bahagia nan sakral, pasangan pengantin ini di Kolaka, Sulawesi Tenggara tetap menggelar pernikahan di tengah ancaman Virus Corona atau covid-19.

Padahal sebelumnya, pemerintah telah mengimbau agar tidak menggelar pesta pernikahan yang berpotensi mengumpulkan orang banyak.

Tal kehilangan akal, pengantin di Sulawesi Tenggara ini tetap menggelar pesta pernikahan namun ijab kabul dilakukan via video call.

Keluarga pengantin seperti tak ingin menggelar pesta pernikahan yang berpotensi meluasnya penyebaran covid-19, hingga membuat ijab kabul dilakukan lewat video call.

Selengkapnya baca di sini

4. Akses Masuk ke Kota Tegal Ditutup Beton

Tegal tetapkan lockdown
Tegal tetapkan lockdown (Kolase Kompas.com)

Wali Kota Tegal, Jawa Tengah, Dedy Yon Supriyono memutuskan untuk mengambil kebijakan local lockdown dengan menutup akses keluar masuk kota selama empat bulan ke depan.

Selama lockdown, akses masuk ke Kota Tegal akan ditutup dengan beton movable concrete barrier (MBC) mulai 30 Maret sampai 30 Juli 2020.

Langkah kontroversial Dedy itu diambil menyusul munculnya kasus pertama warga Kota Tegal yang terkonfirmasi positif terjangkit Virus Corona atau covid-19 pada Rabu (25/3/2020).

Selengkapnya baca di sini

5. Trik Vietnam Jinakkan Corona

Ilustrasi Virus Corona atau Covid-19
Ilustrasi Virus Corona atau covid-19 (Freepik.com)

Tak ada warga meninggal, trik Vietnam jinakkan Virus Corona akhirnya terkuak.

Saat ini, Pemerintah Indonesia tengah sibuk dengan urusan Virus Corona yang sudah membuat puluhan jiwa meninggal.

Bukan hanya Indonesia, hampir semua pemerintahan di dunia tengah berupaya menyelamatkan warganya dari Pendemi Virus Corona yang masih saja terus meluas.

Bahkan ada negara yang mengambil sikap lockdown baik di kota bahkan wilayah negara.

Dari sekian banyak negara, Pemerintah Vietnam sejauh ini cukup sukses mengendalikan wabah Virus Corona atau covid-19 ini

Vietnam, sejauh ini mampu menjinakkan keganasan Virus Corona.

Pemerintah Vietnam seolah sudah bersiap akan datangnya virus mematikan tersebut sehingga covid-19 tidak sampai mencabut nyawa warganya.

Hingga Rabu (25/3/2020), Vietnam belum mencatatkan korban meninggal akibat covid-19. (Tribunnews.com/Isnaya)

Selengkapnya baca di sini

Berita Ini Sudah Tayang di KONTAN, dengan judul: Cegah penyebaran corona, Prabowo instruksikan jajaran Kemenhan tidak mudik tahun ini

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved