Virus Corona di Tarakan
55 Peserta Itjimah Ulama di Gowa Dikarantina di GOR Kota Tarakan, Peserta Lain Diminta Melapor
Sebanyak 55 peserta itjimah ulama di Gowa dikarantina di GOR Kota Tarakan dan meminta diminta melapor
TRIBUNKALTIM.CO,TARAKAN-Sebanyak 55 peserta itjimah ulama di Gowa dikarantina di GOR Kota Tarakan dan meminta diminta melapor
Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tarakan, Kalimantan Utara, melakukan pemantauan kepada eks perserta Itjimah Ulama sedunia di Gowa, Sulawesi Selatan.
Saat ini sebanyak 55 orang yang telah melakukan perjalanan dari Gowa telah dikarantina di GOR Tarakan.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tarakan, dr Devi Ika Indriarti, mengatakan para peserta Itjimah Ulama ini telah dilakukan pemeriksaan kesehatan dan screening.
"Jumlah jamaah tablig akbar dari Gowa Sulsel yang ada di GOR itu berjumlah 55 orang, kemudian berdasarkan hasil screening teman-teman kesehatan itu yang sehat 34 orang tanpa gejala dan keluhan," ucapnya, Minggu (29/3/2020).
Sementara itu 21 orang lainnya memiliki gejala batu dan pilek, namun hingga kini belum dilakukan perawatan di rumah sakit.
Baca Juga
Sekilas Menyeramkan, Ini Penampakan Virus Corona yang Baru Dirilis Ilmuwan, Terlihat Punya Tangkai
Peduli di Tengah Wabah Corona, Ketua LMP Mahulu Bagikan Makanan dan Hand Sanitizer ke Petugas
Pandemi Virus Corona, Pemuda Kutim Kalimantan Timur Berhasil Ciptakan Alat Desinfektan
Dr Devi menyebut pihaknya sejauh ini telah melakukan penanganan dan meminta orang yang bersangkutan untuk melakukan isolasi secara mandiri.
"Ada yang keluhannya batu pilek itu sdah diberikan obat, terapi oleh teman yang melakukan pemantauan pemeriksaan, itu berjumlah 21 orang tapi mereka tetap melakukan isolasi mandiri bukan dirawat," tambahnya.
Sebagai bentuk pencegahan covid-19 lebih lanjut, dr Devi berharap peserta Itjimah Ulama yang sudah berada di Kota Tarakan namun belum melaporkan kedatangannya agar segera mengubungi hotline layanan.
Menurutnya penting bagi setiap warga termasuk peserta Itjimah Ulama untuk melaporkan diri apalagi telah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit.
"Mungkin masih ada yang belum melapor jadi kami himbau segera melaporkan diri agar segera dilakukan pemantauan, bukan berarti mereka yang melapor langsung diisolasi di rumah sakit," tutupnya.(*)
Baca Juga
Terungkap Penyebab Angka Kematian Virus Corona Indonesia Tinggi, Dekan FKUI: Pasien Dilempar-Lempar
Pandemi Virus Corona, Daerah Kutim Mendapat 100 Alat Pelindung Diri, Dikirim ke RSUD Kudungga
Siaga Tangkal Corona, KKP Klas II A Samarinda Temukan 12 Penumpang Asal Sulawesi Gejala Demam
IKUTI >> Update Virus Corona
IKUTI >> Update Virus Corona di Tarakan