Virus Corona di Samarinda
Siaga Tangkal Corona, KKP Klas II A Samarinda Temukan 12 Penumpang Asal Sulawesi Gejala Demam
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Klas II Samarinda tingkatkan pengawasan terhadap penumpang kapal yang masuk ke Kota Samarinda tangkal Virus Corona.
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Klas II Samarinda tingkatkan pengawasan terhadap penumpang kapal yang masuk ke Kota Samarinda untuk pencegahan penyebaran virus Covid-19 atau Virus Corona di Kota Tepian, Samarinda Kalimantan Timur.
Kepala Seksi Karantina Kesehatan dan Surveilance Kantor Kesehatan Pelabuhan Klas II Samarinda, Muhammad Gustiansyah mengatakan terhitung mulai Minggu (29/3/2020) hari ini hingga seterusnya.
Pihaknya akan lebih meningkatkan pengawasan terhadap penumpang yang datang, sementara, yang akan berangkat diakuinya belum dapat berjalan maksimal.
Karena penumpang yang akan berangkat masuknya tidak pada hari saat kapal berangkat.
"Jadi misalnya minggu berangkat, hari Jumat dan Sabtu mereka sudah masuk ke kapal, makanya susah untuk melakukan pengawasannya," ucapnya.
BACA JUGA:
• BREAKING NEWS Satu Pasien Positif Covid-19 di Kota Balikpapan Meninggal Dunia, Ini Identitasnya
• Satu Pasien Positif Virus Covid-19 di Kota Balikpapan Meninggal Dunia, Begini Kronologinya
Lebih lanjut Gusti mengatakan untuk Samarinda sendiri masih terjadi penularan imported case.
"Jadi, orang luar yang masuk ke Samarinda yang membawa virus, kami akan cek kesehatannya, kalau misalnya positif akan kami bawa ke rumah sakit," terangnya.
"Tetapi, sampai saat ini untuk lokal belum ada penanganan kasus seperti di Gowa, Sulawesi Selatan. Sehingga kami melakukan pengawasan ketat selain di bandara juga di pelabuhan laut yang tiba dari Sulsel," sambungnya.
BACA JUGA:
• Amerika Serikat Berpotensi Jadi Pusat Penyebaran Wabah Virus Corona, Kasus Baru Berasal dari Eropa
• Pesan Rektor ITK Balikpapan, Seluruh Civitas Akademika tak Aktivitas di Luar Rumah & Pusat Keramaian
Nah, hal yang saat ini telah dilakukan, pihaknya melakukan penyemprotan cairan disinfektan terhadap penumpang maupun barang bawaaan mereka yang datang.
"Kemudian kami arahkan ke pintu keluar untuk dilakukan pengecekan suhu tubuh dengan thermometer scanner," terangnya
Dan dari hasil tersebut terdeteksi dari tes suhu tubuh sebanyak 12 penumpang yang mengalami demam dan mereka diberikan kartu kewaspadaan (kartu kuning).
Nah, penumpang dari Parepare pun dibekali kartu kuning.
BACA JUGA:
• Geger Info PDP Covid-19 Kabur, Walikota Rizal Effendi: Pemkot Balikpapan Masih Pastikan Statusnya
• UPDATE Virus Corona di Balikpapan, 2 Ribu Set Alat Pelindung Diri Mendarat di Base Ops Lanud Dhomber
"Kami juga menanyakan ke mereka apakah ada keluhan batuk dan sesak nafas, tetapi merek bilang hanya demam saja," ungkapnya.
"Meski begitu kami tetap minta kepada mereka untuk mengisolsi diri dulu di rumah, tidak keluar selama 14 hari. Kalau misalnya ada keluhan bisa hubungi Posyankes (Pos Pelayanan Kesehatan) terdekat dan menunjukkan kartu kuningnya," pungkasnya.